KKB Papua
KKB Papua Ternyata Salah Kaprah Habisi 7 Warga Sipil Dikira Intel, Kapuspen TNI Beber Faktanya
Kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua ternyata salah kaprah menghabisi tujuh warga sipil di Yahukimo yang dikira intelijen.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Sebab, ketika Sebby dan OPM disebut tak pernah menyampaikan ke media apabila korbannya adalah warga sipil, malah menuduh mata-mata TNI dan Polri.
Selain itu, Yuranus juga meminta Sebby Sambom menyampaikan informasi yang disertai data dan fakta.
Bukan hanya klaim pernyataan atas berbagai peristiwa kekerasan bersenjata oleh TPN-OPM terhadap warga sipil dan TNI-Polri.
Yuranus menganggap informasi yang disebar Sebby dan koleganya ke media selama ini adalah propaganda yang justru jadi bumerang bagi OPM.
Selain, motif ekonomi demi kepentingan pribadi.
"Itu sangat keliru (bukan merupakan perjuangan yang murni), yang disampaikan oleh Sebby Sambon itu hanya sebuah pembelaan diri," katanya.
Yuranus berujar, TPNPB-OPM sebaiknya perang melawan TNI-Polri, bukan warga sipil yang dituding sebagai intelijen.
"Karena bisa saja semua masyarakat orang Papua dituding kaki tangan TNI-Polri, lalu yang diperjuangkan itu untuk siapa, karena rakyat semua mendukung NKRI," ujarnya.
"Para pimpinan dan senior seperti Matias Wenda, Bernad Mawen, Goliat Tabuni, Titus Murib dan Kelly Kwalik tidak pernah perintahkan tembak masyarakat sipil, tapi musuh itu jelas TNI-Polri," sambung Yuranus.
Selaku tokoh adat La Pago, Yuranus meminta Sebby Sambom sadar dan bisa memilah mana perjuangan dan mana kekerasan.
Bukan malah menuding warga sipil sebagai intelijen tanpa menunjukkan dokumen resmi.
Peryataan kontrovesial Sebby Sambom disebut hanya modus mengaburkan aksi kriminal sekaligus merugikan perjuangan kelompoknya.
"Saya minta kepada Sebby Sambom jangan hanya berbicara di luar negeri, datang ke tanah Papua dan telibat langsung dalam perjuangan TPN-OPM, karena kalau tinggal di luar negeri itu sudah jelas bukan merupakan tokoh pejuang Papua yang murni. Tapi hanya cari popularitas," katanya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.