Berita Viral

Nasib Apes Helen, Diturunkan dari Pesawat usai Berkeringat, Tak Terima hingga Maskapai Buka Suara

Seorang wanita bernama Helen Taylor mendapat nasib apes. Ia diturunkan dari pesawat gara-gara berkeringat, begini kronologinya.

Halodoc, associationsnow.com
Seorang wanita bernama Helen Taylor diminta turun dari pesawat, berawal dari berkeringat 

Taylor juga menyayangkan tindakan maskapai yang membuat keputusan sepihak tanpa rekomendasi dokter.

Beberapa hari setelah kejadian tersebut, Taylor mengatakan bahwa dirinya beberapa kali menghubungi maskapai Jet2 untuk mengeklaim pengembalian uang liburan senilai 1.800 Euro dan sempat tidak mendapat tanggapan.

Baca juga: Kisah Pencuri Sapi Kabur Naik Pesawat, Sempat Merekam Rekannya Saat Menuntun Sapi di Malam Hari

Penjelasan Jet2

Juru bicara Jet2 mengaku telah berkomunikasi dengan pihak medis terkait keputusan menurunkan Helen.

"Setelah bekerja sama dengan spesialis penerbangan medis independen, kru kami mengambil keputusan ini karena kesehatan, kesejahteraan, dan keselamatan pelanggan selalu menjadi prioritas utama kami," kata dia, masih dari sumber yang sama.

Pihaknya mengaku meminta maaf atas tindakan tersebut.

Mereka juga mengonfirmasi bahwa mereka akan mengembalikan biaya liburan yang ada.

"Namun, setelah menyelidiki lebih lanjut sebagai prioritas utama, kami telah menghubungi Nyonya Taylor untuk meminta maaf dan mengembalikan biaya liburannya sebagai bentuk niat baik," ucap juru bicara.

Meskipun seorang penumpang merasa dalam kondisi baik-baik saja, maskapai penerbangan memiliki hak untuk melarang terbang jika kondisi penumpang dianggap tidak sehat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, maskapai penerbangan memiliki hak untuk menolak mengangkut penumpang dengan kondisi yang dapat memburuk, atau memiliki konsekuensi serius selama penerbangan.

Mereka mungkin memerlukan izin medis dari dokter mereka jika ada indikasi bahwa seorang penumpang mungkin menderita penyakit atau kondisi fisik atau mental yang dapat membahayakan keselamatan pesawat, mengurangi kesejahteraan dan kenyamanan penumpang dan awak pesawat lainnya, memerlukan perhatian medis selama penerbangan, atau mungkin diperburuk oleh penerbangan.

Jika awak kabin menduga sebelum keberangkatan bahwa seorang penumpang mungkin sakit, kapten pesawat akan diberitahu dan keputusan akan diambil apakah penumpang tersebut layak untuk melakukan perjalanan, memerlukan perhatian medis atau menimbulkan bahaya bagi penumpang dan awak pesawat lainnya atau keselamatan pesawat.

Namun, kebijakan maskapai penerbangan berbeda-beda dan persyaratan harus selalu diperiksa pada saat, atau sebelum memesan penerbangan.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved