Berita Probolinggo

DBD Sudah Renggut 18 Orang, PJ Bupati Probolinggo Keluarkan Instruksi Gerakan Bersama Tebas Jentik

Shodiq menjelaskan, kegiatan Gema Tjantik dapat dilakukan dengan cara pemantauan jentik nyamuk di semua tempat penampungan air

Diskominfo Kabupaten Probolinggo
Pelaksanaan Gerakan Bersama Tebas Jentik (Gema Tjantik) di Kabupaten Probolinggo. 

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Pemkab Probolinggo berupaya menekan laju kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Itu setelah PJ Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto mengeluarkan instruksi Gerakan Bersama Tebas Jentik (Gema Tjantik).

Rinciannya, adalah Instruksi Bupati Probolinggo Nomor 400.7.9.2/442/426.102/2023 Tentang Gema Tjantik tanggal 10 Oktober 2023, di mana setiap OPD dan seluruh unit pelaksana teknis di bawahnya dan seluruh pemerintah kecamatan serta desa/kelurahan menunjuk satu atau lebih staf yang bertanggung jawab menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di lingkungan instansinya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, dr Shodiq Tjahjono mengatakan Gema Tjantik ini dimulai pada 13 Oktober 2023 dan akan dilaksanakan setiap Jumat.

PJ Bupati juga meminta agar seluruh kegiatan Gema Tjantik tersebut dicatat dan direkap setiap minggu oleh penanggungjawab Jumantik. "Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Bupati Probolinggo ini, kami sudah meminta seluruh puskesmas untuk memulai dengan melakukan gerakan bersama tebas jentik," kata Shodiq, Minggu (15/10/2023).

Shodiq menjelaskan, kegiatan Gema Tjantik dapat dilakukan dengan cara pemantauan jentik nyamuk di semua tempat penampungan air yang ada di dalam dan luar rumah.

Penampungan air tersebut berupa bak mandi, bak air, ember, gentong, dispenser, kulkas, vas bunga, ban bekas, kaleng bekas, talang air, serta semua benda lain yang memungkinkan untuk terisi air saat hujan.

"Menguras bak air dengan cara menyikat semua dinding agar telur nyamuk yang menempel bisa hilang. Mengubur semua botol bekas yang tidak digunakan, bila tidak bisa dikubur, maka diposisikan terbalik atau diisi dengan tanah sampai penuh sehingga tidak memungkinkan adanya genangan air," jelasnya.

"Kemudian menabur larvasida (abate) terhadap penampungan air yang tidak mungkin dikuras dengan 1 dosis sendok makan untuk kurang lebih 100 liter air," tambahnya.

Seperti diketahui, tahun ini, angka kasus DBD di Kabupaten Probolinggo mengalami peningkatan dibanding 2022. Berdasarkan data Dinkes, sejak Januari hingga awal Oktober 2023 tercatat sudah ada 596 kasus DBD.

Dari jumlah itu, angka kematian akibat DBD mencapai 18 kasus. Sedangkan pada 2022, yakni sebanyak 274 kasus DBD dengan 13 kasus meninggal dunia. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved