Berita Viral

Update Sampel Makanan Petunjuk Pasutri Tewas Berpelukan di Klaten, Tetangga Ikut Diperiksa Polisi

Sampel makanan di rumah pasutri yang tewas berpelukan telah dikirim ke Labfor Polda Jateng. Begini kabar terbarunya.

TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Polisi telah mengirim sampel makanan di rumah pasutri yang tewas berpelukan ke Labfor Polda Jateng. Begini informasi terbarunya. 

SURYA.CO.ID - Berikut update mengenai sampel makanan yang diamankan atas kasus pasutri tewas berpelukan di Klaten, Jawa Tengah. 

Sebelumnya, polisi telah membawa sampel makanan dan minuman dari lokasi penemuan pasutri yang tewas berpelukan. 

Makanan dan minuman tersebut bisa menjadi petunjuk dalam kasus pasutri tewas berpelukan yang membuat geger warga sekitar.

Diketahui, pasutri yang meninggal dalam kondisi berpelukan itu berinisisal Y (37) dan IDP (39).

Mereka ditemukan tewas di kediamannya di Dusun/Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Klaten.

Jenazah mereka ditemukan di atas kasur pada Rabu (11/10/2023).

Walau menimbulkan tanda tanya, namun pihak keluarga menolak autopsi dari kedua jenazah.

Meski begitu, pihak kepolisian masih mendalami kasus ini.

Kepolisian bahkan telah mengamankan makanan dan minuman milil pasutri tersebut.

Sampel tersebut dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng keluar,untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolres Klaten, AKBP Warsono mengatakan, pihaknya tetap melakukan penyelidikan mendalam, meski dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Kita tetap lakukan pendalaman, kita mengambil sampel makanan dan minuman di lokasi. Dan akan dikirim ke laboratorium forensik," ujar Warsono, kepada TribunSolo.com.

Update terbaru, Polres Klaten masih menunggu hasil sempel makanan yang dikirim ke Labfor Polda Jatim.

"Masih menunggu hasilnya (dari Labfor) keluar. Dan tidak bisa dipastikan (kapan keluarnya hasil). Jadi butuh waktu," kata KBO Sat Reskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa, saat dikonfirmasi, Jumat (13/10/2023), dilansir Surya.co.id dari Kompas.com.

Sambil menunggu hasil sampelnya keluar, lanjut Umar, penyelidikan juga masih terus dilakukan.

Pihaknya mengaku, belum menerima informasi mengenai kematian pasutri karena utang Rp 500 juta. "

Saya belum ada itu (informasi hutang). Keluarga korban masih berduka.

Kita belum bisa mintai keterangan karena masih berduka," terang dia.

Adapun saksi yang diperiksa terkait kematian pasutri ada tiga orang.

Ambulans di rumah pasutri di Klaten yang ditemukan tewas dalam kondisi berpelukan, Rabu (11/10/2023). (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)
Ambulans di rumah pasutri di Klaten yang ditemukan tewas dalam kondisi berpelukan, Rabu (11/10/2023). (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Para saksi yang diperiksa adalah tetangga korban.

"Kemarin kalau tidak salah tiga yang diperiksa. Ya dari tetangga," ungkap dia.

Riwayat Kesehatan Pasutri yang Tewas Berpelukan

Sementara itu, dilansir Surya.co.id dari TribunSolo.com, pasutri yang ditemukan meninggal dunia dengan berpelukan di rumahnya memiliki riwayat kesehatan. 

IDP yang merupakan istri Y memiliki riwayat hipertensi. 

Sementara Y memiliki riwayat asma. 

Penyakit tersebut bisa terjadi bila Y kelelahan atau beban pikiran yang berat.

Terlebih korban mengurusi bisnis rongsokan. 

Ayah IDP, Agus Abdul Rokhim (67) menduga bila anaknya yang lebih dulu tidak sadarkan diri. 

Sang suami yang mengetahui Kondisi sang isteri kemudian memeluknya.

"Kira-kira istrinya terjadi. Apa jantungnya opo kaget, langsung ikut nggledak (kemungkinan istrinya tak sadarkan diri, suami kaget karena serangan jantung, kemudian ikut terbaring," jelasnya.

Keluarga baik dari pihak Y sang suami maupun keluarga IDP (39) menolak untuk diotopsi.

Keluarga sudah ikhlas dan menerima peristiwa tragis ini sebagai musibah.

Baca juga: Aksi Nekat Mantan Pasutri, Dulu Cerai Kini Jadi Maling Bersama, Eks Istri Pakai Uang untuk Have Fun

"Itu sudah takdir yang kuasa. Jenazah langsung dimakamkan.

Ndak ada (tidak menuntut siapapun atas meninggalnyanya anaknya)," kata Agus.

Kronologi Penemuan Pasutri Tewas Berpelukan

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ceper, AKP Aris Joko Narimo mengatakan, sepasang pasutri berinisial IDP (39) dan YU (37), ditemukan di rumahnya pada Rabu (11/10/2023), pukul 07.45 WIB.

Penemuan jenazah keduanya pertama kali diketahui oleh orangtua korban yang ingin melihat cucunya.

Mereka pun terkaget karena melihat kedua korban sudah tak bernyawa, dengan anak mereka menangis di sampingnya.

Adapun mereka berdua berpelukan dengan istri berada di atas tempat tidur.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved