Berita Viral

Kisah Lengkap Supriadi Naik Sepeda Tua dari Tangerang ke Mekkah, 13 Hari Lampaui 3 Provinsi

Kisah seorang kakek berusia 63 tahun bernama Supriadi. Ia pergi ke Mekkah dengan bersepeda. Ini kisahnya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
Instagram
Kisah Supriadi pergi ke Mekkah naik sepeda 

SURYA.CO.ID - Kisah seorang kakek berusia 63 tahun bernama Supriadi, mendadak jadi sorotan. Bagaimana tidak, saat ini ia tengah melakukan perjalanan dari Tangerang Selatan menuju Tanah Suci Mekkah menggunakan sepeda.

Kisah perjalanan Supriadi itu dibagikan oleh akunTiktok @gibran_asry31.

Dalam video yang diunggahnya, pada hari ke-11, Supriadi sudah sampai ke daerah Sumatera Selatan.

Terdapat tulisan "Indonesia to Makkah" di bagian belakang sepeda tuanya

Sementara pada bagian depan sepeda tersebut, terpasang bendera dua negara yaitu Indonesia dan Arab Saudi.

Dua orang berseragam TNI yang mengendarai motor, merekam momen perjalanan sang kakek yang penuh semangat mengayuh sepedanya itu.

"Semangat Pak," kata sosok yang merekam video tersebut.

"Semangat, semoga sehat sampai di Mekah," jawab Supriadi di tengah-tengah perjalanannya.

Ketika itu, sang perekam bertanya bagaimana cara Supriadi bisa sampai ke Mekah dengan mengendarai sepeda, sementara ia harus menyebrang lautan.

Sambil tersenyum, ia mengatakan akan menyebrang dari Kota Kuala Tungkal.

"Tetap semangat pak, semoga tercapai," kata pria dalam video tersebut.

Keberangkatan Supriadi ke Tanah Suci, rupanya berawal dari obrolan kosong bersama teman-temannya.

Supriadi memulai perjalanannya ke Mekah dengan mengayuh sepeda dari masjid Al-Ikhlas, Kelurahan Cilenggang, Kabupaten Tangerang Selatan.

Tertarik Obrolan Teman

Perjalanan tersebut dilakukan sejak Sabtu (23/9/2023).

Awalnya Supriadi hanya sekedar mengobrol dengan beberapa orang temannya yang sudah pernah datang ke Tanah Suci.

Dari obrolan tersebut, tercetus niatan untuk datang ke sana dengan menggunakan sepeda.

"Alhamdulillah persiapan sudah lengkap persen, tinggal selama di perjalanan, saya serahkan kepada Allah SWT," kata Supriadi, dikutip dari TribunSumsel di Kayuagung.

Meskipun kondisinya sudah tidak lagi muda, Supriadi mengaku dirinya masih sehat secara fisik.

Oleh sebab itu, berbekal tekad yang kuat ia rela melakukan perjalanan meski jaraknya sangat jauh demi memenuhi rukun Islam ke lima.

Bagaimana nasibnya selama di jalan, kata Supriadi sepenuhnya ia pasrahkan kepada sang pemilik kehidupan.

Ia pun bercerita, bahwa perjalanannya ini telah mendapatkan dukungan penuh dari keluarga.

"Alhamdulillah kondisi badan masih sehat dan di dukung oleh keluarga tercinta," ungkapnya.

Lampaui 3 Provinsi

Supriadi mengaku sudah melewati beberapa provinsi di hari ke 13 perjalanannya.

Ia sudah berhasil melewati Banten, Lampung dan Sumatera Selatan.

Perjalanan selanjutnya, kata dia akan mengarah ke daerah Riau dan Batam,"

Berhenti setiap waktu salat

Melakukan perjalanan jauh dengan sepeda, tentu bukan hal yang mudah.

Dibutuhkan fisik dan tekad yang kuat untuk benar-benar bisa melintasi berbagai provinsi dan juga wilayah hanya dengan mengayuh sebuah sepeda.

Saat ditanya tentang perjalanannya, Supriadi bercerita bahwa dirinya tak ingin memaksakan diri untuk terus berjalan seharian.

Masjid dan musala, dipilih untuk menjadi tempat peristirahatan di setiap waktu salat, dan juga malam hari.

Setelah salat subuh, Supriadi tak langsung berbegas.

Ia akan menyiapkan tenaga dan juga perbekalan untuk perjalanannya yang ia mulai pukul 6.00 WIB.

Hingga sekira pukul 10.00 WIB, Supriadi akan kembali melipir ke masjid terdekat untuk melakukan salat dhuha sambil beristirahat.

"Tetapi setelah salat Magrib saya akan istirahat total di masjid," ujarnya.

Apabila tidak ada halangan, ia pun memperkirakan perjalanannya akan memakan waktu sekitar 7 bulan lamanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved