Berita Viral

7 Fakta Pasutri di Klaten Tewas Berpelukan, Tak Ditemukan Luka hingga Dimakamkan Beda Desa

Berikut 7 fakta mengenai pasutri di Klaten yang ditemukan tewas dalam kondisi berpelukan di kediamannya, Rabu (11/10/2023).

TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Pasutri di Klaten meninggal dalam kondisi berpelukan, ini 7 faktanya 

SURYA.CO.ID - Inilah 7 fakta pasangan suami istri (pasutri) di Klaten yang tewas berpelukan.

Pasutri di Klaten tersebut ditemukan tewas berpelukan pada Rabu (11/10/2023).

Pasutri di Klaten itu tewas berpelukan di kediaman mereka di Dukuh/Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.

Adapun, mereka yakni Y (37) sang suami dan istrinya bernama IDP (39).

Penemuan jenazah Y dan IDP telah dikonfirmasi oleh Kepala Desa Tegalrejo, Poniman.

"Iya benar, kejadiannya tadi pagi," kata Poniman, Rabu. 

Poniman mengatakan bahwa jenazah mereka pertama kali ditemukan oleh ayah IDP, Abdul.

Ia mendatangi kediaman pasutri tersebut pada pukul 08.00 WIB. 

Berikut Surya.co.id merangkum 7 fakta pasutri di Klaten ditemukan tewas berpelukan.

1. Ditemukan Berpelukan di Atas Kasur

Saat menemukan jenazah sang anak dan menantu, Abdul langsung kaget.

Ketika itu, Abdul melihat anak yang paling kecil berada di sebelah pasutri.

Adapun sang anak dalam keadaan hidup.

Kedua jenazah ditemukan ruang tengah, tepatnya di atas kasur.

"Informasinya ditemukan berpelukan (posisinya)," kata Poniman, dilansir Surya.co.id dari TribunSolo.com.

2. Tidak Ditemukan Luka 

Usai mendapat laopran, polisi pun datang, baik Polsek Ceper, Inafis Polres Klaten, serta Puskesmas Ceper untuk memeriksa jenazah.

"Dari keterangan pihak kesehatan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan juga unsur hal negatif," ucapnya.

Pihak keluarga juga diketahui menolak dilakukan autopsi, sehingga membuat surat pernyataan telah menerima kematian jenazah.

"Setelah itu jenazah diserahkan ke keluarga, untuk selanjutnya dilakukan pemakaman," pungkasnya.

Ambulans membawa jenazah pasutri di Klaten yang ditemukan tewas dalam kondisi berpelukan
Ambulans membawa jenazah pasutri di Klaten yang ditemukan tewas dalam kondisi berpelukan, Rabu (11/10/2023). (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

3. Sang Istri Sempat Jemur Baju dan Siapkan Sarapan

Selain itu, terungkap gelagat pasutri sebelum tewas dalam keadaan berpelukan.

Poniman mengatakan bahwa IDP masih beraktivitas sebelum tewas.

Adapun aktivitas yang dilakukan tidak terlihat mencurigakan, seperti pada biasanya, 

"Informasinya si istri sempat beraktivitas menjemur, dan sudah menyiapkan sarapan pagi," kata Poniman,.

4. Dimakamkan di 2 Desa Berbeda

Pasutri di Klaten yang tewas berpelukan tersebut dimakamkan pada Rabu (11/10/2023).

Y dan IDP  itu dimakamkan di dua desa berbeda.

Informasi tersebut juga disampaikan oleh Kades Tegalrejo.

"Sudah diserahkan ke keluarga, setelah membuat surat pernyataan," ujar Poniman, dilansir Surya.co.id dari TribunSolo.com.

Kedua jenazah sesuai kesepakatan keluarga dimakamkan terpisah di dua lokasi berbeda.

"Untuk kesepakatan keluarga tadi jenazah suami dimakamkan di Desa Kurung, permintaan keluarga," katanya.

"Sementara istri dimakamkan di sini, makam desa setempat (Tegalrejo)," tambahnya.

Informasi yang Poniman sampaikan, untuk Y dimakamkan pukul 14.00 WIB, sementara IDP pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Fakta Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan dalam Kebakaran Depo Plumpang, Sempat Kirim Pesan WA

5. Polisi Kirim Sampel Makanan dan Minuman ke Labfor

Sementara itu, pihak kepolisian membawa sampel makanan dan minuman dari pasutri di Klaten yang tewas berpelukan.

Sampel makanan dan minuman itu bakal diperiksa ke laboratorium forensik (labfor) untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolres Klaten, AKBP Warsono mengatakan pihaknya tetap melakukan penyelidikan mendalam dari kejadian tewasnya pasutri tersebut, meski dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Kita tetap lakukan pendalaman, kita mengambil sampel makanan dan minuman di lokasi. Dan akan dikirim ke laboratorium forensik," ujar Warsono, kepada TribunSolo.com.

Pihaknya akan menunggu hasil dari sampel yang dikirim, untuk dasar penyelidikan selanjutnya.

"Untuk dugaan sementara belum ada, karena tidak ada tanda-tanda kekerasan sama sekali ataupun penyebab lain," ucapnya.

Namun, pasutri tersebut dikatakan Warsono memiliki riwayat sakit.

Untuk Y memiliki riwayat sakit asma, sementara IDP memiliki riwayat sakit hipertensi.

KBO Satreskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa menambahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Proses penyelidikan masih dilakukan, baik TKP, dan keluarga korban," ungkap Umar.

"Kita juga cek sampel makanan dan minuman di TKP, dibawa ke labfor," imbuhnya.

Alasan dilakukannya pengecekan sampel tersebut, guna mencari bukti kuat terkait penyebab kematian pasutri itu.

"Bila ada indikasi ada racun atau bahan berbahaya bisa menjadi acuan (penyelidikan) selanjutnya, dan ini membutuhkan waktu pastinya," pungkasnya.

Artikel ini diolah dari TribunSolo.com

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved