Berita Viral

Gagal Jadi Ketua RT, Pasutri Adang Truk Sampah dan Bikin RT Tandingan Berisi 10 KK, Ini Kata Polisi

Salah satu gagal jadi ketua RT, pasutri nekat adang truk pengangkut sampah dan buat RT tandingan. Begini kata polisi.

TikTok
Viral aksi pasutri menghalangi truk pengangkut sampah setelah gagal dalam pemilihan ketua RT 

SURYA.CO.ID - Gagal menjadi ketua rukun tetangga (RT), pasangan suami istri (pasutri) melakukan aksi yang tidak terduga.

Usai dinyatakan gagal jadi ketua RT, pasutri tersebut nekat mengadang truk pengangkut sampah.

Bukan hanya itu, pasutri itu juga membuat RT tandingan setelah salah satu di antara mereka gagal jadi ketua RT.

Adapun, RT tandingan itu berisi 10 kartu keluarga atau KK.

Aksi mereka viral dan mendapat sorotan publik.

Diketahui, pasutri tersebut berinisial BSH dan RS.

Keduanya disorot tajam usai nekat menghadang truk yang mengangkut sampah.

Adapun, truk itu merupakan milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor.

Truk tersebut hendak mengangkut sampah di perumahan River Valley, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang wanita menghalangi truk pengangkut sampah masuk ke perumahan.

Aksi itu dilakukan usai salah satu di antara pasutri tersebut gagal menjadi ketua RT setempat.

Informasi tersebut disampaikan oleh Kapolsek Cijeruk Kompol Hida Tjahjono.

"Jadi itu masalah internal di perumahan. Nah, permasalahannya karena pemilihan RT, ada salah satu yang mencalonkan dan dia tidak dipilih sama warga (kalah)," ungkap Kapolsek Cijeruk Kompol Hida Tjahjono, dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, Rabu (11/10/2023).

Wanita tersebut awalnya mengikuti pemilihan ketua RT beberapa bulan lalu namun kalah dengan pesaingnya.

Ia kemudian mendirikan RT tandingan dengan 10 pendukungnya atau kartu keluarga (10 KK) yang kini bergabung.

"Akhirnya dia ada 10 KK enggak mau ikut ke RT tersebut (RT yang menang).

Dia ingin membentuk RT sendiri. Sedangkan di situ ada 50 KK (syarat membentuk RT) dan nggak bisa dong 10 KK minta bikin RT baru," ungkapnya.

Setelah itu, pasutri beserta pendukungnya mulai enggan ikut aturan dari RT yang menang tersebut mulai tidak ikut bayar iuran pengelolaan (IPL) dan lain sebagainya.

Viral pasutri mengadang truk pengangkut sampah usai kalah dalam pemilihan ketua RT
Viral pasutri mengadang truk pengangkut sampah usai kalah dalam pemilihan ketua RT (TikTok @tarotbogor via TribunJabar.id)

Kemudian, mereka juga ingin mengelola sampah dengan mengangkut menggunakan mobil bak sampah sendiri.

Artinya, mereka tidak mau gabung dengan RT yang menang atau sah dalam aturan.

Belakangan, RT yang menang itu diketahui merupakan RT04/RW04 sedangkan RT tandingan merupakan RT01/RW08.

"Jadwal pengangkutan sampah itu 1 minggu 2 kali kalau tidak salah. Tiap Selasa dan Jumat.

Pas Selasa lalu itu akhirnya diadang sama 10 KK ini, pasutri ini.

Truk sampah itu gak boleh masuk ke perumahan," ungkapnya.

"Akhirnya warga lain keberatan karena itu truk mau mengangkut sampah sehingga pada pengambilan sampah berikutnya hari Jumat dikawal sama warga berdasarkan video viral itu (demo)," terangnya.  

Hadi menambahkan, RT di perumahan River Valley itu merupakan RT 04/RW 04 yang resmi dari SK pemerintahan desa.

Pihak desa pun sudah menggelar sosialisasi SK perubahan RT di perumahan tersebut.

Namun, pasutri tersebut tidak terima dan ingin tetap bertahan dengan RT 01/RW 08.

"Mekanismenya ini masih domain kades, pengen bentuk RT sendiri, di aturannya enggak bisa. Jadi harus ikut karena ada aturan dan kebiasaan di lingkungan.

Desa juga sudah mengupayakan pertemuan namun pasutri dan 10 KK ini tidak hadir," ujarnya. 

Sampai sejauh ini, kondisi sudah kondusif dan tidak ada lagi pengadangan truk sampah.

Baca juga: Ketua RT Meninggal saat Tugas, Bupati Ponorogo Kang Giri Serahkan Bantuan BPJS Ketenagakerjaan

Pihak kepolisian sudah datang ke lokasi dan mengimbau supaya rukun dalam bertetangga lingkungan perumahan tersebut.

"Kita komunikasi ke sana dan tidak bisa memaksakan.

Kalau masih masalah kemasyarakatan begini RT itu masuk domain desa.

Tapi sekarang masih kita pantau perkembangan situasinya," jelas Hadi.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved