Berita Surabaya

UNNU Beri Bantuan Instalasi Air untuk Ringankan 6 Desa Terdampak Kebakaran Gunung Bromo

PT Persada Utama Globalindo membantu meringankan beban masyarakat dari enam desa di kawasan Gunung Bromo

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Penyerahan CSR untuk warga dari enam desa yang terdampak kebakaran di kawasan Bromo oleh PT Matahari Putra Makmur dan PT Persada Utama Globalindo. 

SURYA.co.id | SURABAYA - PT Persada Utama Globalindo, perusahaan yang bergerak di bidang Bathroom Fitting & Plumbing Hardware dengan merk UNNU, membantu meringankan beban masyarakat dari enam desa di kawasan Gunung Bromo, yang terdampak kebakaran pada beberapa waktu yang lalu.

Bantuan berupa memberikan peralatan penunjang instalasi supaya air dari mata air dan tandon terdistribusi ke masyarakat.

"UNNU adalah perusahaan yang memproduksi Bathroom Fitting & Plumbing Hardware yang berkualitas. Dari bencana kebakaran Bromo yang sudah terjadi, kami mendapatkan informasi bahwa ada 6 desa yang kesulitan air dan kami berikan pipa trilliun serta lengkap dengan instalasinya dari UNNU," kata Jeffry Prijadi, Presiden Direktur PT Matahari Putra Makmur, satu group dari PT Persada Utama Globalindo, yang menyediakan pipa merek triliun, Sabtu (7/10/2023).

Lebih lanjut Jeffry mengungkapkan, pipa yang menyalurkan air dari tandon ke rumah warga mayoritas dalam kondisi buruk atau rusak.

Kemudian, jarak instalasi pipa yang sudah terpasang sebelumnya kurang memadai.

Dalam kesempatan yang sama, leader project CSR dari kedua perusahaan, Maxwell, mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya mereka dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.

"Informasi yang kami dapatkan, ada enam desa yang mengalami kesulitan air dampak dari kebakaran Bromo. Antara lain, Ngadas, Jetak, Wonokerto, Sapikerep, Ngadisari, dan Ngadirejo," ungkap Maxwell, yang juga mengaku baru pertama kali ikut menyaksikan penyerahan CSR di kawasan Bromo.

Selain memberikan peralatan instalasi air, UNNU juga memberikan bingkisan berupa paket sembako bagi warga di 6 desa yang terdampak bencana kebakaran Gunung Bromo tersebut.

Ansori salah seorang warga dari Desa Ngadas mengatakan, fenomena kebakaran hutan yang sering terjadi hampir tiap tahun juga menambah daftar panjang permasalahan rusaknya saluran air yang menghubungkan dari tandon air ke rumah-rumah di desanya.

Menurutnya, tahun ini, kebakaran hutan di kawasan Bromo adalah terparah.

"Nah, di awal September lalu, kebakaran bukit Teletubbies Bromo yang terbakar itu ternyata mempengaruhi distribusi air ke warga. Pipa air yang seharusnya bisa mengalirkan air dari tandon atau mata air ke warga, terbakar. Sehingga, hal itu membuat jalur jaringan saluran penyalur air dari sumber ke tandon rusak,” ungkap Anshori.

Kebakaran savana di Bromo berlangsung hampir seminggu.

Sejak 6 September lalu api muncul di bukit teletubbies Gunung Bromo.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui BPBD Jawa Timur dan perangkat daerah setempat berupaya memadamkan api di savana Gunung Bromo.

Berbagai cara dilakukan mulai dari pemadaman via darat hingga udara dengan water bombing.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved