SURYA Kampus
Sosok Andrean Dicky, Mahasiswa FEB Unair yang Berhasil Kuliah di Irlandia lewat Program IISMA
Andrean Dicky Octafilianus, seorang mahasiswa Universitas Airlangg (Unair), berhasil berkuliah di University College Cork, Irlandia lewat IISMA.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Sosok Andrean Dicky Octafilianus berhasil membawa nama harum Universitas Airlangga (Unair).
Andrean Dicky Octafilianus merupakan salah satu mahasiswa Unair yang berprestasi.
Nama Andrean Dicky Octafilianus tercatat sebagai salah satu mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair.
Kini, dirinya tengah menjalani program pertukaran pelajar di luar negeri.
Tepatnya, ia sedang belajar di University College Cork, Irlandia.
Andrean Dicky Octafilianus berangkat ke Irlandia lewat program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA).
IISMA merupakan skema beasiswa Pemerintah Indonesia untuk mendanai program mobilitas pelajar Indonesia ke universitas di luar negeri.
Program IISMA tersedia untuk mahasiswa S1 dari semester 4 hingga 7 untuk belajar di berbagai universitas terbaik di dunia.
Adapun, skema tersebut dikelola secara terpusat oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Dikti), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud).
Program ini terbuka bagi para mahasiswa di seluruh perguruan tinggi Indonesia.
Salah satu mahasiswa yang beruntung mengikuti program IISMa yakni Andrean Dicky Octafilianus.
Mahasiswa program studi (prodi) Akuntansi tersebut memilih untuk memilih mata kuliah lintas rumpun.
“Disini dibebaskan untuk mengambil mata kuliah apa pun. Saya mengambil 2 rumpun Ilmu Politik, 1 rumpun Ilmu Ekonomi, dan 1 rumpun Ilmu Komputer,” tuturnya, dilansir Surya.co.id dari unair.ac.id.
Saat pertama kali sampai di Irlandia, Andre mengaku banyak kesan menarik terhadap banyak hal yang tidak biasa di Indonesia, yakni diantaranya ialah Infrastruktur dan ekonomi.
“Semua tertata rapih, pedestarian atau jalan khusus pejalan kaki hampir di semua sudut kota ada… transportasi umum juga sangat dioptimalkan, jam operasional transportasi umum juga sangat banyak, sehingga tidak perlu khawatir,” jelas Andre.
Selain hal-hal tersebut, Andre juga menyampaikan bahwa hampir 95 persen pembayaran di Irlandia serba digital. Ia juga menambahkan, perihal harga atau biaya hidup di sana adalah hal yang subjektif.
Selain kekagumannya terhadap kemajuan infrastruktur dan ekonomi, Andre juga merasakan kenyamanan selama menjadi mahasiswa pertukaran.
Ia menuturkan bahwa dosen pengajar sangat berkompeten dan terbuka untuk diskusi.
“Mereka tidak hanya menyuruh mahasiswa untuk presentasi-presentasi, namun benar-benar menjelaskan cakupan materi secara komplit,” tuturnya.

Sama seperti para pengajar, pelajar di sana pun tidak sungkan berdiskusi dan mengemukakan pandangan mereka jika memiliki pandangan yang berbeda. Selain itu, Andre sebagai pendatang merasakan keramahan orang-orang disekelilingnya.
“Semua sangat ramah, Saya tidak pernah merasakan diskriminasi dan rasisme,” tuturnya.
Kriteria dan Hal yang Disiapkan
Tidak melulu untuk mahasiswa berprestasi, Andre menyampaikan bahwa IISMA mendorong para mahasiswa untuk dapat explore potensi yang dimiliki.
Andre sendiri lebih menonjolkan pengalaman organisasi dan kepemimpinan yang ia miliki selama kuliah.
Kepada UNAIR NEWS, Andre turut membagikan tips dan sarannya bagi Ksatria Airlangga yang berkeinginan untuk mengikuti IISMA pada kesempatan berikutnya.
Pertama, mandiri dalam mencari informasi terkait IISMA dan saling berbagi informasi kepada yang lainnya.
Kedua, Jadilah yang pertama mendapatkan dan membagikan informasi. Ketiga, persiapkan English Proficiency dengan matang dan dapatkan skor yang maksimal.
Terakhir, maksimalkan waktu dalam pembuatan essay karena akan memakan banyak waktu.
Kisah Diqa, Mahasiswi Unair yang Lolos Pertukaran Mahasiswa di 3 Negara
Selain Andrean Dicky Octafilianus, mahasiswi Unair Diqa Qothrunnadaa Amanda Nur Sella juga berhasil menorehkan prestasi membanggakan.
Diqa berhasil lolos dalam program pertukaran mahasiswa di luar negeri.
Bukan hanya satu, Diqa diterima dalam program exchange di 3 negara sekaligus.
Adapun, Diqa diterima pada program One-Tier Master Exchange Student di University of Pecs, Hungaria.
Selain Hungaria, ia juga lolos dalam Summer School Program di University of Leeds, United Kingdom.
Diqa juga mendapat Beasiswa Fall Semester Exchange Program di University of Malaya, Malaysia.
Akhirnya, ia memutuskan untuk mengambil program exchange di Hungaria.
Diwa merupakan mahasiswa program Fast Track Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Airlangga (Unair).
"Harapanku mengikuti program pertukaran adalah bisa memberikan perspektif baru terutama bidang hukum, meningkatkan value dalam skala internasional.
Lalu jadi pembeda dari mahasiswa Hukum yang lain," kata Diqa seperti dikutip dari laman Unair, dilansir Surya.co.id dari Kompas.com.
Perempuan kelahiran Malang ini mengambil study di University of Pecs, Hungary bukan tanpa alasan.
Menurut dia, belajar ilmu hukum di Eropa jauh lebih eksklusif.
Pasalnya sistem hukum di Eropa telah menjadi dasar hukum di negara lain.
Dia menekankan, dalam memilih program internasional harus sesuai agar tidak menyesal di kemudian hari.
Ikuti Mata Kuliah yang Tidak ada di Indonesia
Selain itu, tidak ada kewajiban mahasiswa asing untuk mengambil kelas bahasa asli Hungary.
Selain itu, dia mengambil lima fokus bidang mata kuliah selama di University of Pecs.
Mata kuliah tersebut adalah Comparative Human Rights Law, European Criminal Law, International Business Law, Internasional European and Comparative Tax Law serta Professional Skills for Lawyers.
Diqa menyebut, mata kuliah Professional Skills for Lawyers adalah mata kuliah yang tidak ia dapatkan di perguruan tinggi di Indonesia.
Diqa menambahkan, pemilihan fokus studi tersebut berdasarkan keinginannya memperdalam inner hukum terutama peminatan hukum pidana.
Selain itu juga memberikan gambaran komparatif tentang perlindungan hukum hak asasi manusia di beberapa yurisdiksi terkemuka di dunia.
Pemilihan tersebut juga mendapat pertimbangan dari Kepala Prodi S1 dan S2 Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair).
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.