Pemilu 2024

Caleg Golkar Pasuruan Mundur dari Pencalonan, Kecewa Ada Pihak Memaksa Nomor Urutnya Digeser

Tidak ada konfirmasi sebelumnya, mana yang namanya politik tidak kanibal dan politik happy. Semangat berjuang untuk teman caleg

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
surya/galih lintartika
Pencalegan Rita Wahyu Lillah dengan nomor urut 1 dari Partai Golkar. 


SURYA.CO.ID, PASURUAN - Benih disharmoni mendadak tercium di DPD Partai Golkar Pasuruan, setelah salah satu kadernya mendadak mundur dari pencalonan. Calon anggota legislatif (caleg) nomor urut 1, Rita Wahyu Lillah mundur dari pencalonan di daerah pemilihan (dapil) 1 karena mendapat perlakuan tidak adil dan tidak mendapati informasi tentang perubahan nomor urutnya.

Keputusan Rita mundur itu sungguh berani, padahal ia calon kuat di dapil Bangil, Beji dan Gempol. Namun tekad Rita sudah bulat, bahkan ia sudah membuat surat resmi ke DPD Partai Golkar Kabupaten Pasuruan dengan tulisan tangan yang meminta namanya dihapus dari Daftar Calon Tetap (DCT).

Perempuan kelahiran Bangil ini juga sudah membubarkan tim sukses yang sudah dibangunnya sejak beberapa waktu lalu tersebut. Kepada SURYA, Rita mengakui kekecewaannya kepada oknum-oknum yang memanfaatkan kekuasaan untuk menggeser nomor urutnya tersebut.

“Akan lebih manusiawi, apabila memang dikehendaki pada dapil 1. Khususnya diubah nomor urutnya melalui sebuah proses pembobotan ulang atau uji kelayakan,” kata Rita, Kamis (5/10/2023).

Rira mengaku merasa tidak dihargai dengan pergeseran nomor urut ini. Sebab tidak ada sosialisasi atau pemberitahuan sebelumnya. “Kalau tergeser nomor urut karena kalah pembobotan dan kelayakan, itu fair. Bukan tergeser sebagai dampak dari sebuah ambisi pribadi yang memanfaatkan kekuasaan,” sindirnya.

Menurut Rita, dari awal semua proses di internal itu sudah menghendaki dirinya berada di nomor urut 1. Bahkan, Rita sudah menggelar sosialisasi dengan nomor urut 1. “Saya dan tim sudah bergerak dengan nomor urut 1. Tiba -tiba nomor urut itu diubah, ini kan susah. Tidak gampang untuk mensosialisasikan nomor urut,” tuturnya.

Rita mengakui mengalami kerugian materiil, mental dan secara tim atas ketidakadilan yang dialaminya dalam proses pencalegan tersebut. “Yang menjadi alasan saya mundur adalah nomor diubah secara sepihak. Ini benar-benar lucu dan di luar nalar,” tegasnya.

Ia menyebut ada oknum yang menginginkan ambisi atau keinginan pribadi yang begitu membara untuk memporak porandakan semangat juang caleg Golkar. “Seakan semangat saya dibunuh secara kejam dan dihancurkan. Dijatuhkan sedalam dalamnya bersama tim saya,” tuturnya.

Sekali lagi, Rita menegaskan ia kecewa bukan pada nomornya tetapi pada perubahan yang terkesan menunjukkan kekuasaan dari oknum yang menghendakinya. “Tidak ada konfirmasi sebelumnya, mana yang namanya politik tidak kanibal dan mana politik happy. Semangat berjuang untuk teman caleg,” tutupnya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved