Berita Viral

Nasib Tragis Bayi 1 Bulan Tak Diangkat dari Ember usai Dimandikan Ibu, Meninggal Ditemukan Ayah

Bayi berusia 1 bulan ditemukan meninggal dunia di dalam ember saat dimandikan oleh sang ibu. Begini keterangan dari polisi.

Shutterstock
Ilustrasi bayi meninggal di dalam ember usai dimandikan ibu, tak kunjung diangkat hingga ditemukan ayah. 

SURYA.CO.ID - Nasib tragis menimpa seorang bayi berusia 1 bulan di Medan, Sumatera Utara.

Bayi 1 bulan tersebut ditemukan meninggal dunia di dalam sebuah ember.

Informasi yang beredar menyebut, bayi berusia 1 bulan itu meninggal usai dimandikan oleh ibu kandungnya.

Saat itu, sang ibu tak kunjung mengangkat anaknya dari ember.

Akibatnya, sang bayi pun meninggal dunia.

Tubuhnya ditemukan di dalam ember oleh sang ayah yang kala itu pulang ke rumah.

Ketika itu, sang ayah mendapati bahwa buah hatinya sudah tidak bernyawa.

Kasus penemuan bayi 1 bulan meninggal di dalam ember ini pun membuat geger warga sekitar.

Mereka turut memberikan kesaksian dan menungkapkan kepribadian sang ibu yang diduga ODGJ.

Sementara itu, baik ibu maupun ayah dari bayi 1 bulan tersebut telah diamankan oleh polisi.

Informasi tersebut disampaikan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa.

"Iya sudah diamankan, dan ini masih pemeriksaan," kata Fathir kepada Tribun-medan, Senin (2/10/2023), dilansir Surya.co.id dari Tribun-Medan.com.

Namun, ia belum bisa memastikan kejadian tersebut apakah murni kasus pembunuhan atau tidak.

"Masih kami dalami," sebutnya.

Selain itu, nanti petugas juga akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap ibu bayi tersebut.

Sebelumnya, seorang anak perempuan berusia satu bulan, meninggal dunia setelah diduga dibunuh oleh ibu kandungnya berinisial RY.

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Mahkamah, Kelurahan Masjid, Kecamatan Medan Maimun, pada Senin (2/10/2023).

Menurut Dimas, salah seorang warga di sekitar menyampaikan, kejadian tersebut terjadi sekira pukul Jam 12.30 WIB.

Jenazah bayi 1 bulan yang tewas dalam ember setelah dimandikan ibunya
Jenazah bayi 1 bulan yang tewas dalam ember setelah dimandikan ibunya, berada di salah satu rumah warga sebelum dibawa ke rumah sakit, Senin (2/10/2023). (TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH)

"Tadi jam setengah satu kejadiannya," kata Dimas kepada Tribun-medan, Senin (2/10/2023).

Dikatakannya, warga mendapatkan kabar korban meninggal dunia dari suami pelaku yang saat itu pulang ke rumah untuk makan siang.

Ketika sampai di rumah, suaminya bernama H melihat anaknya sudah tidak bernyawa di dalam ember mandi.

"Informasinya korban ini dimandikan sama mamaknya, terus nggak diangkat-angkatnya dari ember," sebutnya.

Ia menyampaikan, bahwa ibu korban ini diduga mengalami ODGJ.

"Diduga stres memang," tuturnya.

Amatan tribun-medan, di lokasi kejadian sudah ramai warga berbondong-bondong mengerumuni lokasi kejadian.

Di lokasi juga terlihat sejumlah personel kepolisian mengamankan tempat kejadian.

Sementara, ibu dan bapak kandungan telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Ibu Kandung Bunuh Bayi karena Kasihan

Sebelumnya, dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, seorang ibu berinisial NA, warga Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, diduga telah membunuh bayinya sendiri.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Rembang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Heri Dwi Utomo menjelaskan berdasarkan pengakuan pelaku, bayi tersebut tidak mau minum susu.

Pelaku kemudian mencekik bayinya hingga tewas. Namun untuk penyebab kematiannya, pihak kepolisian masih harus menunggu hasil autopsi dari rumah sakit.

Ilustrasi bayi meninggal
Ilustrasi bayi meninggal (Tribun Pekanbaru)

"Kondisi anak tidak normal, menurut sang ibu enggak gerak-gerak.

Dengan alasan daripada hidup malah kasihan, ia menghabisi nyawanya dengan cara dicekik.

Kepastiannya seperti apa, menunggu hasil otopsi," ucap Heri saat dikonfirmasi, Selasa (9/5/2023).

Dirinya mengatakan pelaku awalnya mendatangi kantor polisi seperti orang yang depresi, pada Selasa (9/5/2023) pagi.

Setelah diinterogasi, pelaku akhirnya mengakui telah membunuh bayinya sendiri.

Saat ini, pelaku menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan bayinya diotopsi oleh tim forensik yang didatangkan dari RS Bhayangkara Semarang.

“Ada dugaan pelaku malu, ini yang bersangkutan juga masih dirawat di rumah sakit.

Nanti kalau sudah membaik, pemeriksaan kita lanjutkan," kata dia.

Meskipun pelaku telah mengakui perbuatannya, tapi pihak kepolisian masih menunggu hasil gelar perkara. (Tribun-Medan.com/Kompas.com)

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved