SOSOK Stanley yang Lulus Kedokteran UB Tepat Waktu dengan IPK Nyaris Sempurna, Rajin Lakukan Ini

Inilah sosok Stanley, mahasiswa yang berhasil lulus kedokteran UB, Malang tepat waktu dengan IPK nyaris sempurnya.

kolase Dok UB
Kolase foto Stanley, Mahasiswa yang Lulus Kedokteran UB Tepat Waktu dengan IPK Nyaris Sempurna. 

SURYA.co.id, MALANG - Inilah sosok Stanley, mahasiswa yang berhasil lulus kedokteran Universitas Brawijaya (UB), Malang tepat waktu.

Tak cuma itu, Stanley juga lulus dengan IPK nyaris sempurna, yakni 3,99.

Ternyata, Stanley punya kiat-kiat tersendiri hingga bisa lulus dari Kedokteran UB yang terkenal sulit.

Stanley Bulain merupakan mahasiswa yang baru lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB).

UB baru saja mengadakan Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2023/2024, Minggu (1/10/2023).

Wisudawan yang diwisuda ada sebanyak 797 yang berasal dari Vokasi, Sarjana, dan Pascasarjana.

Stanley termasuk salah satu wisudawan yang dinyatakan wisudawan terbaik UB.

Stanley yang Lulus Kedokteran UB Tepat Waktu dengan IPK Nyaris Sempurna.
Stanley yang Lulus Kedokteran UB Tepat Waktu dengan IPK Nyaris Sempurna. (Dok UB)

Padahal Jurusan Kedokteran termasuk jurusan tersulit dan membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa lulus.

Selain mendapatkan IPK tinggi, Stanley juga bisa lulus tepat waktu.

Lalu bagaimanapun caranya Stanley bisa dapat IPK hampir sempurna?

Dia mengatakan setiap waktu rajin menetapkan target yang harus ditempuh setiap akan mengambil mata kuliah baru.

"Biasanya ada target belajar yang saya buat per hari, sehingga ketika mulai ujian tidak terlalu berat karena harus belajar dari nol," ucap dia dilansir dari rilis UB.

Dengan target yang dia tetapkan tersebut, Stanley mampu menyelesaikan kuliahnya dalam waktu 3 tahun 6 bulan dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mendekati sempurna atau 3.99.

Pria asal Malang itu mengatakan untuk menambah semangat dalam kuliah, dia juga harus ikut berorganisasi.

Salah satunya mengikuti Asian Medical Students' Association (AMSA) FK UB.

Melalui organisasi tersebut, dia juga mendapat kesempatan melakukan networking dan berbagi pengetahuan dengan mahasiswa Fakultas Kedokteran di universitas luar negeri.

"Ada momen pertukaran mahasiswa di AMSA waktu itu dengan mahasiswa FK di Thailand tahun 2021.

Meskipun saat itu masih masa pandemi sehingga kegiatan dilakukan secara online, tapi bagi saya bisa bertemu dengan teman-teman sesama mahasiswa FK dari luar negeri, berbagi pengalaman tentang kuliah kedokteran, bisa mengenal kebudayaan dan bahasa lain membuat saya semakin banyak belajar ," jelas dia.

Stanley mengatakan, salah satu pengetahuan yang dia dapatkan adalah mengenai jenis-jenis vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan dan efektivitasnya.

"Saya berharap setelah wisuda, bisa segera lulus menjadi dokter, serta melanjutkan ke pendidikan spesialis," tukas dia.

Mahasiswa Baru UB Viral Ketiban Rejeki Nomplok

Sebelumnya, sempat viral sosok Ferdian Tri Kusuma, mahasiswa baru UB atau Universitas Brawijaya, Malang, viral karena ketiban rejeki nomplok.

Ferdian tak menyangka bisa mendapat beasiswa hingga kontrak kerja.

Padahal, Ferdian cuma menjawab pertanyaan yang cukup mudah.

Ferdian mendapat keberuntungan setelah menjawab pertanyaan dari Menteri Investasi Indonesia/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia.

Bahlil Lahadalia diketahui datang dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MABA), Senin (15/8/2023) kemarin.

Sosok Ferdian Tri Kusuma merupakan mahasiswa baru di Universitas Brawijaya, Malang.

Pemuda 18 tahun ini diketahui bertempat tinggal di Jalan Cincin Lama Kecamatan Babat, Lamongan.

Sebelum diterima menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya, Ferdian merupakan lulusan SMA Negeri 1 Babat, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.

Usai lulus SMA, Ferdian berhasil masuk ke Universitas Brawijaya Malang untuk menempuh pendidikan D3.

Ferdian Tri Kusuma merupakan mahasiswa D3 Universitas Brawijaya Malang jurusan Administrasi dan Manajemen Bisnis.

Selain itu, Ferdian Tri Kusuma memiliki cita-cita sebagai seorang CEO.

Ferdian mendapat beasiswa dan kontrak kerja usai jawab pertanyaan dari Menteri Bahlil Lahadalia.

Tak hanya itu, mahasiswa baru Universitas Brawijaya tersebut bahkan diminta jadi CEO oleh Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal saat sudah lulus dilansir dari akun twitter @sosmedkeras, Rabu (16/8/2023).

Kronologinya berawal saat Ferdian naik ke panggung dan diminta menjawab pertanyaan sang menteri.

Setelah itu, Ferdian mengaku ingin menjadi seorang CEO suatu perusahaan.

Bahlil yang mendengar hal tersebut kemudian menanyakan kembali soal cita-cita calon mahasiswa tersebut.

"Kamu benar mau jadi CEO," tanya Bahlil sambil menggandeng tangan calon mahasiswa di sampingnya.

"Benar, Pak!" jawab calon mahasiswa sangat yakin.

Mendengar hal tersebut Bahlil sontak langsung menghampiri beberapa orang di belakangnya dan melakukan percakapan.

Tanpa diduga, setelah selesai diskusi, Bahlil langsung memuji Ferdian karena memiliki sikap yang luar biasa.

"Luar biasa sekali, punya sikap yang berani dan cerdas. Dan ciri seorang pengusaha itu ada pada kamu," ujar Bahlil.

Mengejutkannya lagi, sang menteri kemudian menawarkan langsung pekerjaan kepada sang mahasiswa baru.

"Mau enggak kamu kontrak sama saya?" tanya Bahlil yang langsung disambut dengan senyuman lebar oleh calon mahasiswa itu.

"Saya enggak perlu menjawab pertanyaanmu. Mulai hari ini, saya minta kamu sekolah, saya kasih beasiswa sampai selesai," kata Bahlil.

Para mahasiswa yang ada digedung tersebut sontak bersorak ramai mendengar pernyataan sang menteri.

"Tapi kamu kontrak sama perusahaan saya ya. Supaya selesai kamu jadi CEO ya?" tanya Bahlil kembali.

Namun sang calon mahasiswa tersebut justru merasa ciut karena mengaku hanya kuliah D3, bukan S1.

Bahlil yang mendengar itu lantas memberikan jawaban.

Ia mengaku tak mempermasalahkan pendidikan tertinggi calon mahasiswa itu hanya D3, bukan S1 apalagi doktor.

"Enggak apa-apa. Apa artinya S1 dan D3 dalam CEO. Mempekerjakan orang D3 menjadi CEO yang hebat jauh lebih baik daripada mempekerjakan seorang doktor CEO tapi tidak mampu membawa tujuan perusahaan," kata Bahlil panjang lebar.

Setelah itu, Bahlil mengajak bersalaman untuk menunjukkan mereka sudah sepakat akan bekerja sama di masa depan.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved