Ajudan Kapolda Kaltara Tewas

SELONGSONG Peluru Ditemukan di Kamar Brigpol SH Usai Olah TKP ke-2, Mabes Polri Cari Bukti Lain

Kamar Brigpol SH, ajudan Kapolda Kaltara yang meninggal dunia diduga karena tertembak oleh dirinya sendiri, kembali dipakai untuk olah TKP.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Pada olah TKP kedua yang digelar, Selasa (26/9/2023), tim Bareskrim Mabes Polri menemukan selongsong peluru yang tersangkut di kamar Brigpol SH. 

SURYA.CO.ID - Kamar Brigpol SH, ajudan Kapolda Kaltara yang meninggal dunia diduga karena tertembak oleh dirinya sendiri, kembali dipakai untuk olah TKP.

Olah TKP kedua ini dilakukan oleh tim Bareskrim Mabes Polri yang terdiri dari, Ditpidum, Inafis, dan forensik, pada Selasa (26/9/2023) petang.

Dalam olah TKP yang dilakukan sejak pukul 17.00 WITA hingga sekitar pukul 19.30 WITA itu, pihak kepolisian menemukan salah satu fakta baru terkait kasus kematian Brigpol SH.

Fakta tersebut adalah ditemukannya selongsong peluru yang tersangkut di kamar korban.

Baca juga: SOSOK yang Pertama Temukan Brigpol SH Tewas di Rumdin: Sesama Ajudan Kapolda Kaltara, Pangkat Briptu

Diduga kuat, selongsong peluru ini dari senjata HS 9, yang mana adalah milik korban.

Ketika ditanya lebih jauh terkait hasil dari olah TKP ulang ini, Kabid Humas belum bisa menjelaskan lebih lanjut.

"Saya belum memperoleh data-data lengkapnya," kata Kabid Humas singkat, melansir Tribun Kaltara.

Dia menyampaikan, hasil rinci dari penyelidikan terhadap perkara ini akan dibeberkan ke publik, secara transparan.

Untuk diketahui pada Jumat (22/09/2023) sekitar pukul 13.10 Wita, Brigpol SH ditemukan tewas bersimbah darah.

Di sampingnya tergeletak senjata api jenis HS-9 dengan No. Senpi : HS178837 Inventaris Dinas.

Hasil autopsi dari rumah sakit Bhayangkara Semarang yang dipimpin langsung oleh Kombespol Dr. dr. Sumy Hastry, SpKF, DFM, mengungkap, Brigpol SH tewas akibat luka tembak masuk pada dada sisi kiri yang menembus jantung, paru hingga punggung (luka tembak keluar), dan episentris.

Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol Budi Rachmat mengungkapkan, dilihat dari luka korban tersebut, diduga korban terkena peluru dengan jarak tembak yang sangat dekat.

Jasad ajudan Kapolda Kaltara Brigpol SH saat akan dimakamkan. Misteri kematiannya hingga kini belum terungkap.
Jasad ajudan Kapolda Kaltara Brigpol SH saat akan dimakamkan. Misteri kematiannya hingga kini belum terungkap. (kolase tribun jateng/tribun kaltara)

Dia menyebutkan, berdasarkan tim dokter yang melakukan autopsi, didapatkan tanda perdarahan hebat dan perdarahan pada kadung jantung (tamponade jantung).

"Sebab mati adalah luka tembak pada dada sisi kiri yang menembus jantung dan paru mengakibatkan pendarahan hebat," demikian Budi Rachmat menegaskan dalam rilis yang diterima media ini, Minggu (24/09/2023).

"Pada hari Sabtu (23/09/2023) pada pukul 13.00 - 15.00 WIB, dilakukan autopsi di rumah sakit Bhayangkara Semarang dipimpin langsung oleh Kombespol Dr. dr. Sumy Hastry, SpKF, DFM dan tim,"  lanjut Kombes Pol Budi Rachmat. 

Tak Ada yang Mendengar Suara Letusan Peluru

Jasad Brigpol SH ditemukan kali pertama oleh rekannya sesama ajudan Kapolda Kaltara berinisial K. 

Saksi K yang berpangkat Briptu itu bermaksud mengantarkan makanan ke kamar Brigpol SH

Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol Budi Rachmat dalam keterangannya seusai gelar perkara ini mengungkapkan, saksi K saat itu terkejut seusai membuka kamar korban. 

Dia terkejut karena melihat Brigpol SH sudah terbaring di tempat tidurnya, dalam kondisi bersimbah darah.

Ditanya apakah saksi datang ke kamar korban, setelah mendengar suara ledakan?

Menurut Kombes Budi Rachmat, saksi K yang juga merupakan pengawal pribadi (walpri) atau ajudan Kapolda Kaltara itu mengaku tidak mendengar suara ledakan. 

"Dia datang secara tidak sengaja, karena hendak mengantarkan makanan untuk SH," terang Kabid Humas dalam rilisnya kepada wartawan, Senin (25/09/2023).

Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityajaya mereaksi tewasnya sang ajudan, Brigpol SH di rumah dinas.
Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityajaya mereaksi tewasnya sang ajudan, Brigpol SH di rumah dinas. (kolase tribunnews/tribun jateng/istimewa)

Lebih lanjut Budi menegaskan, polisi masih belum menyimpulkan penyebab meninggalnya Brigpol SH.

"Dari keterangan saksi, tidak ada yang mendengar suara ledakan keras," katanya. 

Rachmat mengungkapkan, ada dugaan senjata api (senpi) Brigpol SH terbungkus.

"Ada dugaan senjata api, dibungkus sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan suara ledakan keras.

Namun itu masih kita dalami," ungkap Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol Budi Rachmat.

Hingga saat ini, lanjut Budi, polisi belum menyimpulkan apa yang menjadi penyebab kematian brigpol SH.

Bahkan Budi menyebut, apa yang disampaikan sebelumnya tentang dugaan ada kelalaian, masih berupa asumsi.

"Jadi belum ada kesimpulan, apakah ini kelalaian atau bukan. Kemarin itu hanya asumsi awal. Sementara masih dalam penyelidikan, nanti perkembangannya akan kami sampaikan terus," ujarnya.

Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved