Pemilu 2024

Potret Persaingan Calon DPD RI Dapil Jatim Versi Survei ARCI, Keponakan Khofifah Tempel La Nyalla

Elektabilitas Lia Istifhama sebagai calon DPD RI dapil Jawa Timur, mulai menguntit AA La Nyalla M Mattalitti, petahana sekaligus Ketua DPD RI saat ini

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Tangkapan layar Youtube Surya Online
Calon DPD RI, Lia Istifhama saat hadir di Podcast TribunNetwork beberapa waktu lalu 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Elektabilitas Lia Istifhama sebagai calon DPD RI dapil Jawa Timur, mulai menguntit AA La Nyalla M Mattalitti, petahana sekaligus Ketua DPD RI saat ini.

Lia yang merupakan keponakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa itu, masuk di tiga besar calon dengan elektabilitas tertinggi.

Persaingan calon DPD RI ini, terpotret dari hasil survei terbaru yang dirilis oleh lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI).

Survei ini digelar para periode 5-15 September 2023, di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

Survei ARCI memakai margin of error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Direktur Eksekutif ARCI, Baihaki Sirajt memaparkan, secara berurutan di tiga besar ada nama La Nyalla dengan elektabilitas 12,6 persen.

Lalu di posisi kedua, ada nama Lia dengan elektabilitas 6,8 persen.

Lantas di posisi ketiga, ada nama Ahmad Nawardi dengan elektabilitas 5,7 persen.

"Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden," kata Baihaki dalam paparan hasil surveinya dikutip, Senin (25/9/2023).

Dalam analisa Baihaki, masuknya nama Lia ke papan atas bursa calon potensial di antaranya lantaran responden menilai keponakan Khofifah itu sebagai aktivis perempuan yang malang melintang.

Dalam survei yang sama disebutkan, pemilih Lia dominan di daerah Surabaya dan Sidoarjo.

Lalu daerah Pasuruan, Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan Bangkalan.

Meski begitu, Baihaki menyebut peta politik masih potensial berubah. Sebab dalam survei mengenai elektabilitas calon, responden yang belum menentukan pilihan relatif besar.

"Yang menjawab tidak tahu ini masih sangat tinggi yaitu 62,3 persen. Sehingga potensi berubah petanya masih ada. Bergantung kerja-kerja politik di lapangan," ungkapnya.

Sementara itu, Lia tak memungkiri pekerjaan rumah yang harus dia genjot untuk meraih simpati masyarakat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved