Sosok Purwa Ayu TikToker Viral Bikin Video Makan Nasi Lauk Jantung Pisang, Kisah Hidupnya Pilu

SURYA.CO.ID - Sosok Purwa Ayu, konten kreator TikTok viral lantaran kerap membuat konten memasak.

Uniknya, Purwa Ayu tidak membuat konten tersebut dengan bahan yang dibeli dari supermarket, perlengkapan memasak yang komplet.

Ia hanya memanfaatkan bahan seadanya yang berasal dari belakang rumahnya.

Salah satu konten Purwa Ayu yang viral, adalah ketika ia makan nasi dengan lauk jantung pisang.

Saat membuat video tersebut, Purwa Ayu hanya menggunakan perlengkapan yang sangat sederhana.

Tak hanya itu, dapur di rumah Purwa Ayu juga jauh dari kata mewah, karena hanya terbuat dari papan kayu.

Kendati begitu, Purwa Ayu tetap percaya diri dengan masakan tersebut.

Ia tetap melahap hidangan buatannya tanpa mengeluh.

Sambil memakan hasil masakannya Purwa Ayu selalu tersenyum.

"Enak," ucap gadis yang kini duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) itu. 

Meski kesederhanaan yang ditampilkan Purwa Ayu, justru kontennnya menyita perhatian warganet. 

Bahkan, konten Purwa Ayu sudah ditonton lebih dari 4,8 juta kali. 

Kisah hidup pilu

Di balik keceriaan Purwa Ayu, ternyata ia memiliki kisah hidup yang pilu.

Di salah satu kontennya, Purwa Ayu bercerita kalau ibunya sudah meninggal dunia.

Ibunda Purwa Ayu meninggal dunia karena bunuh diri.

Setelah ibunya meninggal dunia, ayah Purwa Ayu mengalami depresi.

"Punya ayah dengan penyakit mental karena ibu pergi," tulis Purwa Ayu.

Lalu Purwa Ayu tinggal bersama sang nenek.

Untuk menyambung hidupnya Purwa Ayu yang seharusnya sekolah, terpaksa bekerja.

Nenek Purwa Ayu kemudian jatuh sakit.

Remaja tersebut bersusah payah merawat sang nenek.

"Membersihkan kotoran nenek dan menyampingkan rasa jijik dan kelamaan aku pun terbiasa

Membersihkan badan beliau dan menyuapi beliau," tulis Purwa Ayu.

Tak lama, nenek Purwa Ayu meninggal dunia.

Purwa Ayu pernah membagikan video kalau dia tinggal sendirian di rumahnya.

Sang ayah enggan tinggal di rumah bersama Purwa Ayu.

Ayah Purwa Ayu memilih tinggal disebuah gubuk yang cuma terbuat dari seprai lusuh.

"Dia enggak mau tinggal bareng, dia buat gubuk sendiri," kata Purwa Ayu.

"Sebenarnya itu tanahnya orang, warga sudah memaklumi ayah," imbuhnya.

Penderitaan Purwa Ayu tak cuma sampai disitu, ayahnya yang depresi rupanya kerap diejek oleh anak-anak di sekitar rumahnya.

"Banyak anak-anak yang suka ngejek Bapak bahkan sampai dilemparin batu. Aku juga ingat waktu aku SD bapak pernah dilemparin petasan," tulis Purwa Ayu.

Meski hidupnya sangat tidak mudah, Purwa Ayu rupanya masih punya mimpi.

Purwa Ayu bermimpi bisa kuliah dan menjadi seorang guru.

"Kuliah itu impian aku, pengen jadi guru," ucap Purwa Ayu.

"Jujur aku iri-iri lihat teman aku yang bisa kuliah,"

"Tapi enggak apa-apa mungkin ke depannya aku bisa," imbuhnya.