Siswa SD di Gresik Buta

NASIB Kasek yang Siswinya Buta Dicolok Tusuk Bakso Terancam Dicopot, Dindik: Harus Tanggung Jawab

Begini lah nasib Umy Latifah, Kepala SD Menganti, Kabupaten Gresik setelah siswinya berinisial SA (8) buta diduga matanya dicolok tusuk bakso oleh tem

Penulis: Willy Abraham | Editor: Musahadah
kolase surya/willy abraham
Umy Latifah, kepala SD di Menganti, Gresik menolak memberikan keterangan terkait siswinya yang buta diduga dicolok tusuk bakso temannya. 

SURYA.CO.ID - Begini lah nasib Umy Latifah, Kepala SD Menganti, Kabupaten Gresik setelah siswinya berinisial SA (8) buta diduga matanya dicolok tusuk bakso oleh temannya.

Umy Latifah yang sebelumnya bungkam saat dikonfirmasi terkait kasus muridnya, kini harus siap-siap menanggalkan jabatannya. 

Hal ini setelah pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik mengancam akan mencopot jabatan Umy Latifah sebagai kepala sekolah. 

Namun, menurut Kepala Dinas Pendidikan Gresik, S. Hariyanto, sanksi yang akan diberikan menunggu hasil penyidikan di kepolisian.

"Artinya kita lihat dulu seberapa jauh bukti yang menunjukkan kepala sekolah itu, tanggungjawabnya bisa ringan, berat, atau sedang. Nanti kerjasama dengan BKPSDM untuk merumuskan itu. Bisa dijadikan guru maksimalnya, bisa dijadikan guru. Saat ini masih kepala sekolah sambil menunggu hasil penyelidikannya," ujarnya, Senin (18/9/2023).

Baca juga: Siswinya Buta Usai Dicolok Lidi Tusuk Bakso, Jabatan Kasek SDN 236 Menganti Gresik Terancam Dicopot

Hariyanto mengatakan, kepala sekolah harus bertanggung jawab terkait kasus ini, sembari menunggu hasil penyidikan.

"Intinya kepala sekolah harus tanggung jawab apapun yang terjadi, apapun bentuknya di lembaga pendidikan," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan saat ini sudah masuk tahap penyidikan.

"Sabtu malam sudah gelar perkara ini untuk meningkatkan kasus dari lidik menjadi penyidikan," kata Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan.

Selain naik ke tahap penyidikan, Satreskrim Polres Gresik juga membentuk tim khusus beranggotakan 35 orang.

"Tim khusus berisi 35 orang untuk mempercepat perkara ini karena banyak saksi diperiksa," tambahnya.

Barang bukti yang yang diamankan DVR CCTV dari rekaman CCTV yang terpasang di lingkungan sekolah serta baju korban.

Sebanyak tujuh orang telah diperiksa sebagai saksi. Terdiri dari guru, kepala sekolah, dan keluarga korban.

"Rekaman CCTV ada, kami belum bisa memastikan penghapusan rekaman CCTV karena itu nanti DVR dibawa ke Lab forensik hari ini," ungkapnya. 

Ayah korban, Samsul Arif (36) mengaku senang didatangi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik beserta rombongan, dan Kasatreskrim Polres Gresik.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved