ALASAN Septina Kepsek di Semarang Rela Antar Jemput Siswanya, Banyak Orangtua Khawatir Gara-gara Ini

Inilah alasan Septina Ika Kadarsih Kepala Sekolah di Semarang rela antar jemput siswanya menggunakan mobil sendiri.

kolase kompas.com dan kompas tv
Kolase foto Septina Kepsek di Semarang yang Rela Antar Jemput Siswanya pakai mobil. Terungkap alasannya. 

SURYA.co.id - Terungkap alasan Septina Ika Kadarsih Kepala Sekolah di Semarang rela antar jemput siswanya menggunakan mobil.

Ternyata menurut Septina, hal ini lantaran banyak orangtua siswa yang merasa khawatir.

Mereka khawatir anak-anaknya tak kunjung pulang ke rumah karena selalu bermain dulu di sawah sekitar sekolah.

“Ternyata lokasi sekolah yang berada di tengah sawah itu menyebabkan kendala pada anak-anak waktu berangkat dan pulang sekolah.

Orang Tua banyak yang khawatir karena dulu anak-anak kalau tidak jemput bermain dulu di sawah,” kata Septina dalam program “Kompas Petang” Kompas TV, Minggu (17/9/2023).

Maka dari itu, Septina rela membawa mobil pribadi untuk mengantarjemput muridnya karena jarak rumah siswa ke sekolah rata-rata cukup jauh.

Septina Kepsek di Semarang Saat Setiri Sendiri mobil Antar Jemput Siswanya.
Septina Kepsek di Semarang Saat Setiri Sendiri mobil Antar Jemput Siswanya. (kompas.com)

Septina menyebut lokasi yang tidak menguntungkan membuat banyak orang tua yang enggan menyekolahkan anak mereka ke SDN Sugihan 3.

Bahkan, SD tersebut pernah tidak mendapatkan satu pun siswa ketika tahun ajaran baru.

Baca juga: SOSOK Septina Kepsek di Semarang yang Beli Mobil dan Setiri Sendiri untuk Antar Jemput Siswanya

Saat ini, SDN Sugihan 3 menjadi tempat belajar 25 anak dari kelas 1 hingga kelas 6. 

Septina menceritakan bahwa para orang tua juga sempat khawatir karena dulu berembus isu penculikan anak.

Ia pun berinisiatif menerjunkan mobil pribadi untuk mengantarjemput siswa.

"Karena saya juga melihat latar belakang wali murid kami, mereka dari golongan ekonomi menengah ke bawah.

Jadi kalau saya bekerja sama dengan pihak ketiga untuk pengadaan mobil ini, dikhawatirkan mereka tidak mampu biayanya,” kata Septina.

Septina menuturkan bahwa murid SDN Sugihan 3 iuran Rp2 ribu setiap hari untuk bensin mobil.

Ia menyebut para siswa tidak bisa dipatok lebih.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved