Siswa SD di Gresik Buta

DETIK-DETIK Bocah SD di Gresik Buta Usai Dicolok Tusuk Bakso Teman, Kasek: Saya Punya Hak Tak bicara

Nasib pilu dirasakan SA, bocah delapan tahun asal Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang harus kehilangan penglihatannya karena dicolok

|
Penulis: Willy Abraham | Editor: Musahadah
kolase surya/willy abraham
SA, bocah 8 tahun asal Gresik yang butasetelah dicolok tusuk bakso oleh teman sekolahnya. 

Samsul pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik pada 28 Agustus 2023 lalu.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, telah menerima laporan tersebut.

Saat ini masih dalam proses penyelidikan. "Kami masih memeriksa beberapa saksi dan mengumpulkan bukti-bukti," ujar dia.

SAH melihat proses mediasi di ruang kelas SDN 236 Gresik, Sabtu (16/9/2023). Ia buta usai dicolok pakai tusuk pentol yang diduga dilakukan temannya di sekolah
SAH melihat proses mediasi di ruang kelas SDN 236 Gresik, Sabtu (16/9/2023). Ia buta usai dicolok pakai tusuk pentol yang diduga dilakukan temannya di sekolah (Surabaya.Tribunnews.com/Willy Abraham)

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 236 Menganti Gresik Umy Latifah merespon usai mediasi kasus siswi kelas 2  SDN yang buta akibat dicolok tusuk pentol.

Mediasi digelar antara orang tua korban SA, PPA Satreskrim Polres Gresik, Polsek Menganti, dan kepala Sekolah.

Mediasi berjalan kurang lebih dari 2 jam.

Dalam mediasi tersebut kepala sekolah enggan menemui awak media. Dia berjalan kaki langsung menuju ruang kepala sekolah.

"Sorry saya punya hak untuk tidak bicara," ucap Umy Latifah, Sabtu (16/9/2023).

Kanit Reskrim Polsek Menganti, Iptu Ekwan mengatakan, pihaknya mendampingi penyidik unit PPA Satreskrim Polres Gresik.

"Penyidik PPA melakukan serangkaian penyelidikan dugaan adanya kejadian yang ada di sekolahan tersebut penyidikan gambaran awal lain-lain bisa ditanyakam penyidik PPA," ujarnya.

Terpisah, Samsul mengungkap kondisi terbaru sang anak, SAH.

"Kesulitan membaca dan mengaji, matanya harus ditutup satu baru bisa. Kalau dua-duanya dibuka untuk membaca kesulitan, lama untuk membaca," kata Samsul, ayah korban saat ditemui di rumahnya.

SA sudah tidak sekolah sejak kejadian pada bulan lalu. Dia belajar di rumah. Samsul mengaku masih mencari tahu dimana keberadaan pelakunya.

"Manggil guru les, belajar di rumah," kata Samsul.

 

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved