Siswa Tulungagung Keracunan
5 Siswi MTsN 4 Tulungagung Masih Dirawat Akibat Keracunan Massal Usai Jajan di Luar Sekolah
Lima siswi MTsN 4 Tulungagung di Kecamatan Bandung, masih menjalani perawatan di Puskesmas Bandung usai mengalami keracunan massal.
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Lima siswi MTsN 4 Tulungagung di Jalan Bandung-Durenan Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung, masih menjalani perawatan di Puskesmas Bandung usai mengalami keracunan massal.
Para siswa kelas VIII ini, sebelumnya mengonsumsi minuman capuccino cincau dan teh yang dijual di depan sekolah.
Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Siti Hasanah, sebenarnya ada larangan bagi siswa untuk membeli makanan dan minuman di luar sekolah.
Namun, saat itu para siswa sedang olahraga di lapangan rumput yang ada di depan sekolah.
Baca juga: Polisi Ambil Sampel Sisa Minuman dan Bekas Muntahan Siswa MTsN 4 Tulungagung yang Keracunan Massal
"Olah raganya kadang di halaman dalam sekolah, kadang di lapangan depan sekolah. Kebetulan para siswa sedang olahraga di lapangan depan," jelas Siti, Sabtu (16/9/2023).
Tanpa sepengetahuan guru, ada siswa yang membeli capuccino cincau dan teh merek terkenal di penjual yang ada di tepi Jalan Raya Bandung-Durenen.
Pihak sekolah tahunya setelah ada 15 anak yang mengalami pusing dan muntah-muntah.
Mereka sempat dibawa ke UKS untuk mendapatkan perawatan sementara.
"Tapi kondisi mereka terus muntah-muntah, akhirnya kami bawa ke Puskesmas Bandung. Kami laporkan juga ke orang tua siswa untuk persetujuan perawatan," sambung Siti.
Setelah proses observasi, lima anak dinyatakan bergejala ringan sehingga bisa pulang.
Lima lainnya diperbolehkan rawat jalan dan lima siswi harus rawat inap karena kondisinya paling parah.
Siti sempat mengambil wadah bekas minuman untuk ditunjukkan kepada penjualnya.
"Saya hanya sampaikan, bahwa siswa kami muntah-muntah setelah meminum minuman yang mereka jual. Harapannya diperhatikan supaya tidak ada korban lain," ujarnya.
Polsek Bandung bersama Puskesmas Bandung datang ke sekolah untuk mengambil sampel minuman yang dikonsumsi para siswa.
Salah seorang siswi yang dirawat, Delfina mengaku baru pertama kali membeli capuccino cincau yang ada di depan sekolah.
Tidak ada yang aneh dari rasanya, namun saat hampir habis ada bagian yang berwarna putih dan rasanya agak asam.
"Setelah minum, berselang 10 menit langsung pusing dan muntah-muntah. Rasanya seperti berputar," katanya.
Kondisi Delfina dan kawan-kawan menurun, karena terlalu banyak keluar cairan. Mereka harus diinfus untuk mendapatkan cairan pengganti.
Setelah mendapat perawatan, lima siswi ini berangsur membaik dan sudah bisa duduk meski masih diinfus.
Kasus ini masih dalam penyelidikan oleh Polsek Bandung, Polres Tulungagung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.