Jasad Ibu dan Anak Tinggal Tengkorak
Kata Kriminolog UI soal Kasus Penemuan Jasad Ibu dan Anak Tinggal Tengkorak, Tak Meninggal Bersamaan
Kriminolog UI Adrianus Meliala mengemukakan opininya tentang kemungkinan penemuan jasad ibu dan anak yang tinggal tengkorak di Depok, Jawa Barat.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala memberikan pendapatnya mengenai penemuan jasad ibu dan anak yang hanya tinggal tengkorak.
Kemungkinan besar, menurut Kriminolog UI Adrianus Meliala, ibu dan anak yang jasadnya ditemukan hanya tinggal tengkorak tersebut bukanlah korban pembunuhan.
Selain itu menurut Kriminolog UI Adrianus Meliala, ibu dan anak yang jasadnya tinggal tengkorak itu tidak meninggal dalam waktu yang bersamaan.
Diketahui, pasangan ibu dan anak yang meninggal dunia itu bernama Grace Arijani Harahapan (68) dan David Ariyanto Wibowo (38).
Grace dan David ditemukan tidak bernyawa pada Kamis (7/9/2023).
Mereka ditemukan hanya tinggal tengkorak di rumah mewahnya yang berada di Perumahan Bukit Cinere Indah, Kota Depok, Jawa Barat.
Adapun, Grace dan David merupakan warga Perumahan Bukit Cinere Indah, Jalan Puncak Pesanggrahan 8 No.39, RT 01 RW 16, Kecamatan Cinere.
Keberadaan jenazah pasangan ibu dan anak itu pertama kali diketahui warga sekitar.
Para tetangga korban curiga lantaran keduanya tidak terlihat selama beberapa pekan.
Pasalnya, Grace dan David kerap keluar setiap Kamis untuk berbelanja.
Biasanya, mereka pergi dengan memesan taksi.
Lantaran lama tidak terlihat, warga pun curiga dan memutuskan untuk memasuki rumah mereka.
Begitu masuk, warga kaget melihat Grace dan David hanya tinggal tulang tengkorak.
Jasad keduanya tergeletak menyandar di tembok kamar mandi belakang rumah.
Saat ditemukan, tangan Grace dan David juga terlihat bergandengan tangan.
Selain itu, juga terdapat dua buah botol minuman kemasan beling.
Kriminolog UI Adrianuns Meliala pun mengemukakan pendapatnya mengenai teka-teki kematian Grace dan David.

Dilansir Surya.co.id dari TribunJakarta.com, sebagaimana dikutip dari Kompas TV, Adrianus Meliala berpendapat kemungkinan besar Grace Arijani Harahapan dan David Ariyanto Wibowo bukan korban pembunuhan.
Pasalnya menurut Adrianus Meliala tidak ditemukan kerusakan di pintu ataupun jendela di rumah mewah korban.
"Tidak terlihat ada perusakan di pagar, pintu. Juga tidak terlihat oleh orang luar, oleh tetangga atau RT/RW bahwa rumah itu kemasukan orang," ujar Adrianus.
"Dengan kata lain, itu semuanya menepis kemungkinan terjadinya pembunuhan di luar kedua orang itu," lanjut dia.
Adrianus Meliala menduga diantara Grace Arijani Harahapan dan David Ariyanto Wibowo, kemungkinan tidak meninggal dunia secara bersamaan.
"Jadi, entah anak atau ibunya (di Depok) tidak bisa menolong. Misalnya ibu kena sakit, lalu tergelosor di kamar mandi, lalu anak tidak bisa membantu karena suatu alasan," ujar Adrianus.
"Atau justru si anak yang sakit, lalu terkapar di WC pembantu dan sang ibu tidak bisa menolong, sehingga kemudian meninggal bersama," lanjut dia.
Faktor Ekonomi
Adrianus Meliala menduga Grace Arijani Harahapan dan David Ariyanto menutup diri dari dunia luar karena faktor ekonomi.
Adapun titik balik keluarga ini mulai menutup diri adalah saat suami dari Grace yang juga ayah kandung dari David meninggal dunia pada tahun 2011.
“Jadi, ketika bapaknya ini tidak ada, langsung kemudian ekonomi merosot drastis sehingga membuat sang ibu berusaha untuk berhemat, mengurangi konsumsi,” ungkap Adrianus.
“Kesan saya adalah bahwa keluarga ini ketika bapaknya masih hidup, itu masih berinteraksi dengan orang luar. Tapi, ketika bapaknya meninggal dunia, maka ibu dan anaknya menutup diri,” lanjut Adrianus.
Serupa dengan kasus Kalideres Adrianus mengatakan, temuan jenazah Grace dan David serupa dengan kasus penemuan jasad empat anggota keluarga di Kalideres pada November 2022.
Baca juga: TABIAT Ibu dan Anak yang Jasadnya Tinggal Tengkorak di Depok Terkuak, Ini 4 Kejanggalan di Rumahnya
Menurut dia, ada kemungkinan ibu dan anak ini meninggal dunia karena penyakit yang wajar.
“Kemungkinan ada indikasi penyakit lalu kemudian mereka tidak berobat, tidak konsultasi ke dokter, lalu lama-lama tambah parah dan begitu kena serangan, mematikan,” imbuh Adrianus.
Saat ini polisi sedang melakukan otopsi lengkap demi mencari penyebab kematian Grace Arijani Harahapan dan David Ariyanto.
Menariknya, polisi menemukan tulisan di dalam laptop keluarga itu.
Polisi belum mau mengungkap isi tulisan.
Tetapi, judul dari tulisan itu adalah 'to you whom ever' di mana salah satunya menyiratkan tulisan dibuat sebelum mereka menjemput ajal.
"Jadi di sana tertulis, 'siapa pun yang membaca tulisan ini ini, mungkin pada saat melihat tulisan ini saya dan ibu saya sudah meninggal dunia'," ujar Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Hengki Haryadi, Jumat.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.