Jasad Ibu dan Anak Tinggal Tengkorak

ARTI Pesan 'To You Whom Ever' di Jasad Ibu dan Anak yang Tinggal Tengkorak di Depok, Hidupnya Pilu?

Inilah arti pesan 'To You Whom Ever' yang ditinggalkan Grace Arijani Harahapan (65) dan David Ariyanto (39), ibu dan anak yang ditemukan tewas tinggal

Editor: Musahadah
kolase tribun jakarta
Jasad ibu dan anak saat dievakuasi dari dalam rumah di Perumahan Bukit Cinere, Depok, Jawa Barat. 

SURYA.CO.ID - Inilah arti pesan 'To You Whom Ever' yang ditinggalkan Grace Arijani Harahapan (65) dan David Ariyanto (39), ibu dan anak yang ditemukan tewas tinggal tengkorak di rumahnya, Perumahan Bukit Cinere, Depok, Kamis (7/9/2023). 

Pesan 'To You Whom Ever' itu ditemukan di laptop milik salah satu korban yang ada di lokasi temuan mayat.

Pihak penyidik Polda Metro Jaya kini tengah meneliti arti dari pesan 'To You Whom Ever' melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).

Di bagian lain, ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri memberikan pandangannya tentang arti pesan tersebut. 

Menurut Reza, pemilihan kata "Whom Ever' unik  karena pesan ini seolah-olah tidak dikirim ke pihak tertentu secara spesifik, apakah keluarga, teman, tetangga atau pihak tertentu yang dialamatkan menerima pesan tersebut.

Baca juga: SOSOK David Ariyanto yang Jasadnya Tinggal Tengkorak Bersama Ibu di Depok, Rutinitas Kamis Misterius

"Boleh jadi keluarga ini terisolasi sedemikian rupa, sudah berjarak sedemikian jauh dari lingkungan sosial, sampai akhirnya (pesan ini) tidak ditujukan pada pihak tertentu," katanya. 

Dari pesan ini dimungkinkan penulisnya membayangkan bahwa jenazah mereka akan ditemukan secara penemuan. 

"Kalimat 'to you whom ever', memang mengindikasikan relasi sosial, penananda orang-orang yang mengalami depresi dan gangguan afektif," katanya. 

Diungkapkan, sekitar 90 oersen kasus bunuh diri, para pelaku mengidap gangguan afektif, perasaan yang tidak stabil, mood yang bergoyang, berayun, depresi, dan seterusnya.

Meski demikian, Reza tidak mau menyimpulkan kasus tewasnya ibu dan anak ini sebagai kasus bunuh diri.  

Menurut Reza, ketika ada orang yang meninggal, termasuk yang lebih dari satu orang, ada empat kemungkinan penyebabnya. 

Yakni, penyebab alami yang disebabkan faktor alam. Lalu, karena kecelakaan seperti tersengat listri, kepala terbentur di lantai atau karena tersambar petir.

Kemudian bisa karena pembunuhan dan bunuh diri. 

Dalam kasus ini, karena yang meninggal lebih dari satu orang dan di satu lokasi kejadian dan dalam waktu hampir bersamaan,  maka penyebabnya harus disisir satu per satu. 

"Jenazah A karena apa, jenazah B karena apa. Tidak bisa pukul rata, bunuh diri atau kecelakaan," terangnya. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved