Berita Viral

Kisah Ayah Terpaksa Jadi Pengantin Gantikan Putranya yang Kabur Jelang Akad Nikah, Ini Kata Penghulu

Seorang ayah di Maluku Utara, terpaksa menjadi pengantin pria untuk menggantikan putranya, Isra, yang kabur jelang akad nikah. Ini kisah lengkapnya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
INSTAGRAM
Tangkap layar momen ayah terpaksa jadi pengantin untuk gantikan putranya yang kabur jelang akad 

SURYA.CO.ID - Seorang ayah di Maluku Utara, terpaksa menjadi pengantin pria untuk menggantikan putranya, Isra, yang kabur jelang akad nikah.

Kejadian itu terjadi pada Selasa (29/8/2023) lalu. 

Kakak mempelai wanita berinisial SA, Wisto Ahmad menjelaskan, saat itu tamu undangan sudah hadir.

Secara tiba-tiba keluarga mempelai pria menyampaikan bahwa mempelai Isra kabur tanpa alasan. 

Tak ingin pernikahan batal begitu saja, keluarga terpaksa tetap melanjutkan pernikahan dengan ayah dari pihak pengantin lelaki menggantikan posisi Isra menjalani prosesi akad nikah.

“Padahal tamu sudah datang hadiri undangan pernikahan. Keluarga laki-laki lalu bilang anak mereka hilang tanpa diketahui,” ujarnya, Kamis (31/8/2023), dikutip dari TribunTernate.

Menurutnya, SA dan Isra menjalin hubungan asmara sudah cukup lama.

Isra bahkan sudah pernah kepergok masuk ke dalam kamar SA.

Wisto pun menyebut, pihaknya alami kerugin berkisar Rp 25 juta untuk kesiapan pernikahan ini.

Kendati begitu, ia mengaku belum ada langkah hukum yang akan diambil.

“Kita sudah pernah mediasi dengan polisi. Isra mengakui bahwa dia pacarnya SA dan bersedia menikah.

Tapi sekarang belum kepikiran kalau masalah ini bawa ke polisi lagi. Kita tunggu dulu,” ucapnya.

Lebih lanjut, Wisto Ahmad mengaku merasa sangat malu dengan insiden ini.

Karena itu, ia berharap jika ada yang melihat Isra, agar menghubungi nomor 0852-4059-6275.

“Tolong hubungi nomor ini, karena ini nomor kami,”harapnya.

Pernikahan Tidak Sah

Terkait kejadian tersebut, Ketua Bidang Hukum Asosiasi Penghulu Maluku Utara, Ongky Nyong pun memberi tanggapan.

Ongky Nyong menegaskan, bahwa pernikahan itu itu tidak masuk kategori sah jika ditinjau dalam hukum syariat Islam.

Karena, secara terang menyalahi ketentuan hukum, rukun dan syarat perkawinan dalam Islam.

"Jadi, kalau dikatakan sah sebuah perkawinan harus penuhi rukun syaratnya perkawinan. Misalnya, kedua bela pihak yang memiliki kehendak dan berniat menikah atas dasar saling mencintai dan harus adanya wali, saksi kemudian adanya prosesi ijab kabul." jelas Ongky Nyong, dilansir TribunTernate.com, Minggu (3/9/2023).

Ia juga mengatakan ijab kabul harus diucapkan secara pribadi tanpa diwakilkan pihak lain.

"Selain itu, ijab kabul harus diucapkan secara pribadi tanpa diwakili pada akad nikah, hukum dan rukun inilah perlu dijaga demi kesucian dalam ibadah pernikahan," terangnya.

Ongky menjelaskan ijab kabul dalam pernikahan memang bisa diwakili orangtua. Namun harus melalui mekanisme yang sudah diatur dalam Undang-Undang Kompilasi Islam.

Jika mempelai pria berhalangan hadir, harus memberikan kuasa kepada orangtua untuk diwakilkan.

"Mestinya, jika ada yang mewakili harus ada surat kuasa dari mempelai pria yang diketahui bersangkutan. Syaratnya adalah mempelai pria punya kehendak ingin menikah, mempelai pria berhalangan atau udzur," jelasnya

"Mempelai pria yang menunjuk siapa yang akan menjadi wakil untuk ucapkan ijab kabul dalam pernikahan selanjutnya, redaksi atau kalimat untuk mewakili itu harus tertulis sebagaimana diatur dalam UU Kompilasi Hukum Islam," sambungnya.

Kendati demikian, Ongky menegaskan bahwa pernikahan ini idak sah dalam hukum Islam berdasarkan syarat perkawinan.

Apa lagi melihat pengantin pria yang kabur tidak diketahui.

"Alasan tidak sah peristiwa pernikahan yang terjadi di Obi karena dalam tinjauan hukum Islam tidak berdasarkan ketentuan dan syaratnya perkawinan," pungkasnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved