Berita Bangkalan

Cincin Akik Bikin Panik, Personel Damkar Bangkalan Bawa Gergaji Mesin ke Rumah Warga di Malam Buta

Bantuan darurat yang ditunggu ternyata mengejutkan, Mat Neri tidak bisa melepas cincin bermata akik dari jari manisnya

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya.co.id/ahmad faisol
Personel Damkar Satpol PP Bangkalan, Nurul Wahyudi berupaya melepas cincin akik dari jari manis seorang warga Kota Bangkalan, Senin (28/8/2023) malam. 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Bangkalan tidak sekadar bertugas memadamkan kebakaran, tetapi juga dituntut memiliki beberapa ketrampilan yang tidak terduga. Salah satu cerita kocak yang dialami Nurul Wahyudi, salah satu anggota damkar adalah ketika harus menyelamatkan jari seorang warga beberapa waktu lalu.

Bahkan untuk menyelamatkan jari Mat Neri (60), warga Kota Bangkalan, Yudi sampai harus membawa gergaji mesin. Ia datang ke rumah Mat Neri di malam buta, Senin (28/8/2023) lalu atas perintah pimpinannya karena memang ada warga butuh pertolongan darurat.

Bantuan darurat yang ditunggu ternyata mengejutkan, Mat Neri tidak bisa melepas cincin bermata akik dari jari manisnya. Bahkan Mat Neri sudah panik karena jarinya membengkak karena tercekik cincin selama dua hari terakhir.

Sebelumnya, Yudi terlebih dahulu mampir ke Kantor Damkar Satpol PP di Jalan KH Moh Kholil untuk mengambil mesin pemotong jenis borjun. Itu semacam mesin grinder khusus memotong besi-besi berukuran kecil.

“Ketika pimpinan yang menelpon, ya berangkat saja untuk mengambil alat seadanya. Namun ndredeg (dag dig dug), khawatir saja. Niatnya menolong tetapi khawatir nanti malah melukai,” ungkap Yudi ketika dihubungi SURYA, Minggu (3/9/2023) malam.

Kekhawatiran pria dengan tiga orang anak itu pun terbukti. Cincin akik yang melilit jemari Mat Neri berbahan monel, yang tentu solid dan tebal. Prosesnya pun memakan waktu sekitar 1 jam, Yudi terpaksa 15 kali menghentikan proses pemotongan karena Mat Neri merintih kesakitan.

“Karena gesekan mesin pemotong menimbulkan panas. Ini proses pelepasan cincin yang keenam, biasanya hanya berlangsung 15 menit. Sesekali kami tetesi dengan air untuk mengurangi panas,” pungkas Yudi yang juga memiliki usaha bengkel motor di samping barat Stadion Gelora Bangkalan itu.

Sementara Kasi Penyelamatan dan Damkar Satpol PP Bangkalan, Ortiz Iskandar mengungkapkan, Nurul Wahyudi merupakan bagian dari tim lapangan yang berjumlah 17 orang dengan tugas beragam. Mulai dari memadamkan api, mengevakuasi ular, biawak, hingga mengevakuasi sarang tawon vespa yang meresahkan warga.

“Selagi mampu meski dengan peralatan seadanya, kami memang harus siap merespon apapun yang dilaporkan masyarakat. Seperti melepas cincin kemarin itu, pihak pelapor awalnya mau ke rumah sakit tetapi malah takut. Akhirnya datanglah ke kantor kami,” singkat Ortiz. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved