Berita Tulungagung

Jembatan Ngujang 1 Tulungagung Ditutup 3 Hari, Terjadi Kepadatan Kendaraan di Jembatan Ngujang 2

Jembatan Ngujang 1 ditutup, Polres Tulungagung melibatkan Polres Kediri, Polres Trenggalek dan Polres Blitar untuk rekayasa arus lalu lintas

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Sejumlah pejalan kaki berusaha melewati blokade Jembatan Ngujang 1, sesaat setelah ditutup, Sabtu (2/9/2023). 

Pihak berupaya supaya kendaraan tetap bisa jalan, tidak sampai berhenti karena antre.

"Namun karena yang ditutup adalah jalur utama, tetap masih ada antrean. Kami berupaya tidak sampai kendaraan antre panjang dalam waktu lama," ucapnya.

Penutupan sengaja dilakukan pada akhir pekan, karena pertimbangan kesibukan aktivitas warga.

Jika di hari aktif, maka yang terdampak adalah para pekerja dan pelajar dari Kecamatan Ngantru.

Kecamatan Ngantru adalah satu-satunya wilayah Kabupaten Tulungagung yang ada di sisi utara Sungai Brantas.

Jika penutupan di hari aktif, para pelajar dan pekerja harus berputar jauh lewat Jembatan Ngujang 2 sehingga risiko terlambat.

Sedangkan saat ini yang terdampak hanyalah kendaraan wisata dan kendaraan umum.

Namun, jumlah kendaraan wisata ini juga tidak terlalu banyak karena bukan puncak musim liburan.

"Senin sebelum subuh, jembatan sudah kembali dibuka. Jadi para pekerja dan pelajar bisa lewat seperti biasanya," pungkas Canggih.

Sebelumnya, pelaksana proyek Jembatan Ngujang 1 sudah membangun jembatan duplikat di sebelah timur jembatan lama.

Selanjutnya, jembatan lama dibongkar dan dibangun dengan jembatan baru dengan konstruksi girder box seperti jembatan duplikat.

Saat ini ada jembatan kembar, yaitu jembatan duplikat dan jembatan lama yang dibangun ulang.

Penutupan jembatan ini, untuk proses pengecoran untuk menyatukan lantai kedua jembatan ini.

Jika proyek selesai, maka akan ada satu jembatan besar dengan empat lajur kendaraan di atasnya.

Jembatan Ngujang 1 melintas di atas Sungai Brantas, menghubungkan Desa Ngujang, Kecamatan Kedungwaru di selatan dan Desa/Kecamatan Ngantru di utara.

Jembatan yang dulu dikenal dengan Jembatan Kethek (monyet) ini, adalah akses utara Tulungagung-Kediri.

Jembatan lama diresmikan pada pada 9 Mei 1977 oleh Gubernur Jawa Timur saat itu, Sunandar Priyosudarmo.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved