Berita Banyuwangi

Harga Melambung di Sejumlah Daerah, Bulog Banyuwangi Gelontor Beras SPHP Belasan Ton per Hari

Harga beras melambung di sejumlah daerah. Untuk mengantisipasi lonjakan yang terlalu tinggi, Bulog Banyuwangi menggelontor beras SPHP

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Aflahul Abidin
Stok beras di Gudang Bulog Banyuwangi. 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Harga beras melambung di sejumlah daerah. Untuk mengantisipasi lonjakan yang terlalu tinggi, Bulog Banyuwangi menggelontor beras SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan) belasan ton per hari.

"Kami menggerojok beras SPHP itu ke pasar-pasar yang menjadi pencatatan BPS dan pemerintah daerah," kata Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi, Harisun, Rabu (30/8/2023).

Beras SPHP itu mulai digelontor sejak Senin lalu. Jumlah yang dikirim ke ritel-ritel dari gudang Bulog bervariasi antara 15 ton hingga 20 ton per hari.

"Di catatan kami, ada 31 ritel di lima pasar, yaitu Pasar Banyuwangi, Blambangan, Rogojampi, Jajag dan Genteng," tambah Harisun.

Pihaknya mengklaim, telah mengantisipasi kenaikan harga beras sejak beberapa bulan lalu. Maka dari itu, operasi pasar beras telah digelar di 25 kecamatan se-Kabupaten Banyuwangi.

"Sebetulnya antisipasinya sudah dari awal. Kami sudah mulai jalan operasi pasar sejak beberapa waktu lalu," katanya.

Harisun mengatakan, stok beras di gudang bulog Banyuwangi mencapai sebanyak 18,7 ribu ton. Stok itu, katanya, cukup untuk ketahanan hingga 14 bulan.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, Nanin Oktaviantie menambahkan, harga beras di Banyuwangi merangkak naik sejak sepekan terakhir.

Hasil pantauan di 15 pasar menunjukkan, harga beras medium saat ini berada di angka Rp 9.800 per kilogram (kg).

"Sementara untuk harga beras premium di angka Rp 13.000-an per kg. Kenaikan ini kami pantau setiap hari dan harga mulai naik kira-kira sejak seminggu terakhir," kata Nanin.

Menurut Nanin, harga beras medium di Banyuwangi tergolong rendah dibanding daerah-daerah lain di Jawa Timur.

"Kalau harga beras premium di Jatim, Banyuwangi masih urutan kelima. Kami sudah melakukan langkah-langkah untuk berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk masalah ini," kata Nanin.

Ia menambahkan, kenaikan harga beras akibat stok yang menipis. Selain itu, panen petani di beberapa wilayah penyumbang beras juga mulai berkurang.

"Harapan kami, distribusi beras dari bulog akan terus berlangsung sehingga mampu menahan harga agar tidak terus naik," kata Nanin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved