Berita Viral
Teror Misterius Hantui Emak-emak di Jambi usai Grebek Markas Narkoba, Rumah Dilempar Kotoran Manusia
Emak-emak di Kota Jambi mendapat teror usai melakukan penggrebekan markas atau basecamp pecandu narkoba. Mereka pun beramai-ramai melapor ke polisi.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Teror misterius menghantui emak-emak di Kota Jambi.
Emak-emak di Jambi tersebut menerima teror misterius usai melakukan penggrebekan.
Sebelum mendapat teror misterius, emak-emak di Jambi itu menggrebek markas atau basecamp para pecandu narkoba.
Setelah aksi penggrebekan itu, teror pun bermunculan.
Tak ayal, warga menduga bahwa pelaku teror adalah si bandar narkoba.
Salah satu teror yang meresahkan yakni rumah emak-emak dilempari dengan kotoran manusia.
Baca juga: Minta Keadilan, Sosok Emak-emak di Medan Lempar Sandal dan Air Mineral ke Arah Presiden Joko Widodo
Baca juga: SOSOK Suami Pedangdut Lilis Karlina, Disorot Usai Anaknya yang Masih SMP Jadi Bandar Narkoba
Selain itu, terduga bandar narkoba tersebut juga pernah melayangkan ancaman secara langsung.
Tidak terima dengan teror misterius itu, emak-emak mendatangi kantor polisi.
Mereka melaporkan kejadian teror yang menghantui mereka selama beberapa waktu terakhir tersebut.
Adapun, emak-emak itu merupakan warga Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alambarajo, Kota Jambi.
Sementara, basecamp narkoba yang digrebek berada di eks lokalisasi Pucuk, di RT 05, Payo Sigadung, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barang, Jambi.
Emak-emak tersebut menggrebek markas narkoba di Jambi pada Juli 2023 lalu.
Kini, mereka mengaku mendapat teror yang diduga dilakukan oleh bandar narkoba.
Mereka pun berbondong-bondong mendatangi Mapolresta Jambi, Kamis (24/8/2023).
Belasan emak-emak itu tiba sekira pukul 13.00 WIB.
Satu per satu, mereka menjalani pemeriksaan atas intimidasi yang dialami.
"Kami ramai-ramai datang lapor ke polisi karena menerima ancaman dari diduga bandar setelah penggerebekan basecamp narkoba," kata Wati, warga RT 05 di Mapolresta Jambi, dilansir Surya.co.id dari Kompas.com.
Dia mengatakan, dua hari usai penggerebekan sarang narkoba, ada seorang berinisial D yang diduga bandar mendatangi dirinya.

Baca juga: Usai Edarkan Pil Dobel L, Dua Bandar Narkoba Asal Kabupaten Kediri Ini Diciduk Polisi
Baca juga: Penjelasan Polisi Soal Video Viral Rombongan Emak-emak Perwiritan Grebek Lapak Judi Tembak Ikan
D mempertanyakan mengapa Wati menghancurkan basecamp tersebut.
"Saya bilang tidak tahu apa-apa. D langsung pergi dan berkata, 'Awas ya'," kata Wati menirukan ucapan D.
Sepekan kemudian, Wati kembali bertemu dengan D di jalan. D kemudian melontarkan makian kepada Wati.
Tidak hanya itu, Wati juga menyebut rumah tetangganya selama empat hari dilempari kotoran manusia oleh orang tak dikenal pada malam hari.
"Kami menduga kejadian ini berhubungan dengan penggerebekan basecamp, karena itu terjadi setelah basecamp tutup.
Padahal sebelumnya tidak pernah terjadi," kata Wati.
Dengan adanya sejumlah teror, Wati berharap pihak kepolisian segera menangkap D.
Warga khawatir karena D masih saja berkeliaran di sekitar rumah mereka.
Sementara, Sekretaris RT 05, Didin mengatakan, emak-emak yang datang ke kantor polisi berjumlah 15 orang.
"Ya, hari ini kita berikan keterangan dan menjadi saksi.
Kami juga melapor karena ada warga yang diancam dan rumahnya dilempari kotoran," kata Didin.
Rumah yang dilempari kotoran merupakan milik warga bernama Rosti.
Baca juga: AKSI LUCU Emak-emak Pakai Seragam Sekolah di Panggung 17 Agustus, Warga Rebutan Minta Foto Bareng
Baca juga: Grebek Arena Sambung Ayam di Semboro Jember, Polisi Cuma Dapat 15 Pasang Sandal
Selanjutnya polisi mengatakan agar segera menindaklanjuti laporan tersebut.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial sejumlah video yang memperlihatkan emak-emak menggerebek sebuah bangunan yang diduga jadi basecamp para pecandu narkoba di RT 05, Payo Sigadung, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barang, Jambi, Sabtu (22/7/2023).
Dari video yang beredar, tampak sejumlah pria berlarian keluar rumah saat sejumlah ibu-ibu datang menggerebek.
Terdengar juga suara teriakan dan barang yang dibanting di rumah yang tampak tak terurus itu.
Seorang wanita kemudian menunjukkan sejumlah alat isap sabu yang dia temukan di dalam rumah.
S (38), salah satu warga yang ikut dalam penggerebekan itu mengatakan, aksi itu dilakukan lantaran warga Payo Sigadung geram dengan aktivitas transaksi narkotika di sana.
Selain itu, barang warga sering hilang dicuri.
Basecamp para penyabu tersebut sudah ada sekitar setahun.
Namun, pihak kepolisian tak kunjung menangkap para pengguna narkoba meski sudah dilaporkan oleh masyarakat.
"Kurang lebih sudah setahun lebih mereka buka di sini. Kami sudah melapor, tapi tidak ada tanggapan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.