Berita Viral

DETIK-DETIK Imam Masykur Diculik Oknum Paspampres Sebelum Ditemukan Tewas, Saksi: Diseret Saat Salat

Terungkap detik-detik Imam Masykur diculik diduga dilakukan oknum Paspampres Praka Riswandi Manik dan komplotannya

Editor: Musahadah
kolase instagram/serambinews
Imam Masykur, pemuda Aceh yang tewas dianiaya oknum Paspampres Praka Raswandi Malik. Berikut detik-detik saat diculilk. 

SURYA.CO.ID - Terungkap detik-detik Imam Masykur diculik diduga dilakukan oknum Paspampres Praka Riswandi Manik dan komplotannya, sebelum akhirnya ditemukan tewas di sebuah sungai di wilayah Karawang, Jawa Barat. 

Imam Masykur, warga Aceh yang merantau ke Jakarta diculik saat menjaga toko kosmetik di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Sabtu (12/8/2023).  

Kini, setelah kejadian penculikan dan pembunuhan menimpa Imam, toko dengan luas 3x5 meter persegi ditutup rolling door berwarna coklat itu kini digembok.

B (inisial), seorang saksi masih mengingat peristiwa penculikan Imam yang terjadi pada Sabtu sekitar pukul 17.00 WIB.

Saat itu dia melihat satu pelaku yang langsung menyeret Imam di dalam toko.

Baca juga: SELAIN Praka Riswandi Manik, 2 Oknum TNI Jadi Tersangka Pembunuhan Pemuda Aceh, Bukan Paspampres

Tampak Imam melawan hingga terjadi perkelahian dengan pelaku.

"Dia (Imam) posisi kayaknya lagi sholat. Saya sempet denger rampok-rampok. Dia sempet dipiting kan yang orang (pelaku) itu," kata B kepada wartawan, Senin (28/8/2023).

Tak lama kemudian, dua pelaku lainnya menghampiri Imam ketika warga setempat membantu korban.

Kedua pelaku lantas mengadang warga sambil mengaku dibekali surat tugas untuk menangkap Imam.

"Semua orang cuma enggak berani pada melerai karena dia bilang saya bawa surat tugas, bawa map. Cuma saya enggak tahu map itu isinya apa, saya enggak tahu," kata B.

Setelahnya, Imam langsung diborgol dan dimasukkan ke dalam mobil oleh para pelaku.

Setelah itu, korban tak bisa dihubungi dan tak pulang ke rumah.

Atas hal itu, keluarga kemudian melapor ke Polda Metro Jaya pada 14 Agustus 2023.

Said Sulaiman, keluarga korban mengatakan, Imam dibawa paksa di kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Setelah hilang sekira 2 minggu, Imam akhirnya ditemukan, namun dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Pada Kamis (24/8/2023), keluarga korban mendatangi RSPAD Jakarta Pusat untuk mengambil jenazah pemuda itu.

"Saat Imam Masykur tidak diketahui keberadaan waktu itu, kedua orang tuanya juga ke Jakarta."

"Maka ketika jenazah dibawa pulang juga didampingi kedua orang tuanya," urai Said Sulaiman.

Kabar penculikan dan penganiayaan Imam hingga tewas di tangan oknum Paspampres itu viral di media sosial.

Dari foto dan video yang beredar, satu di antaranya tampak Imam disiksa oleh pelaku di dalam mobil.

Sementara itu, pada video lain, tampak seorang pria yang merupakan warga Aceh menerima telepon dari Imam.

Dalam video tersebut, terdengar suara Imam meminta dikirimi uang sebesar Rp 50 juta.

Dalam percakapan itu terdengar Imam mengatakan bahwa dirinya sedang dipukuli.

"Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta)," ucap Imam melalui sambungan telepon dengan napas terengah-engah.

Pria yang berkomunikasi dengan Imam itu lantas mengatakan tak punya uang.

Namun, ia mengatakan akan berusaha mencarikan uang tersebut.

Di akhir percakapan, Imam mengatakan, kalau uang itu tidak dikirim, maka ia akan tewas.

"Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya)," ujar Imam di akhir percakapan.

Kemudian dalam video yang lain, terlihat kondisi tubuh Imam penuh luka.

Saat itu, terdengar korban berulang kali mengatakan minta dikirim uang Rp 50 juta.

"Dek kirem peng 50 juta peugah bak mah beuh, abang ka ipoh nyoe (Dek, tolong bilang sama mamak suruh kirim uang 50 juta, abang sudah dipukul)," ucapnya.

Oknum Paspampres Dibantu 2 Temannya

Terbaru diketahui, oknum Paspampres Praka Riswandi Manik alias Praka RM ternyata bukan satu-satunya tersangka dalam kasus penganiayaan berujung tewasnya Imam Masykur

Ternyata ada dua oknum TNI lain yang terlibat dalam penganiayaan berujung maut tersebut.  

Hal ini diungkapkan Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar kepada wartawan, Senin (28/8/2023).

Kolonel CPM Irsyad memastikan tiga tersangka ini telah diamankan pihaknya.

Irsyad mengatakan, tiga orang yang diamankan merupakan prajurit TNI, salah satunya Praka RM yang merupakan prajurit dari kesatuan Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres).

Baca juga: SOSOK Imam Masykur yang Tewas Dianiaya Oknum Paspampres, Baru Setahun di Jakarta Jualan Kosmetik

Lalu, siapa dua oknum TNI lainnya? 

Irsyad hanya membenarkan keduanya anggota TNI, namun tidak memberikan jawaban secara rinci terkait kesatuan tempat dua pelaku lain ini bertugas.

"TNI semua, yang dari Paspampres 1 orang," imbuh dia.

Sebagai informasi, dalam unggahan yang beredar viral di media sosial Instagram, korban dalam kasus ini bernama Imam Masykur asal Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh.

Dalam unggahan yang sama, Imam disebut sempat diculik sebelum akhirnya tewas dianiaya oleh terduga pelaku Praka RM.

Disebutkan juga oknum Paspampres itu sempat meminta uang tebusan sebesar Rp 50 juta.

Saat ini, Pomdam Jaya sedang menyelidiki peristiwa tersebut.

Terpisah, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta anggota Paspampres Praka RM dipecat dari TNI.

Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda Julius Widjojono mengatakan, setelah mengetahui kasus ini, Panglima TNI menyampaikan keprihatinannya.

Bahkan, Panglima TNI meminta kasus ini dapat dikawal serius.

"Pasti dipecat dari TNI karena termasuk tindak pidana berat, melakukan perencanaan pembunuhan. Itu instruksi Panglima TNI," tegas Julius lewat pesan singkat, Senin (28/8/2023).

Julius menambahkan bahwa Panglima TNI meminta supaya Praka RM dihukum berat.

"Panglima TNI prihatin dan akan mengawal kasus ini agar pelaku dihukum berat maksimal hukuman mati, minimal hukuman seumur hidup," kata Julius.

Sebelumnya, Komandan Paspampres Mayjen Rafael Granada menyebut kasus itu sedang ditangani Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya).

"Terkait kejadian penganiayaan di atas, saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan," ujar Rafael saat dikonfirmasi, Minggu (27/8/2023).

Rekam Jejak Praka Riswandi Manik

Praka Riswandi Manik, oknum Paspampres yang menganiaya pemuda Aceh hingga tewas.
Praka Riswandi Manik, oknum Paspampres yang menganiaya pemuda Aceh hingga tewas. (kolase serambinews/instagram)

Praka Riswandi Manik berdasarkan informasi yang diterima Serambinews.com, berasal dari Aceh Singkil, kelahiran 10 Juni 1994.

Pria yang dikenal dengan inisial Praka RM ini merupakan anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.

Berdasarkan Nomor Register Pokok (NRP), Praka Riswandi dilantik pada Juli 2013 lalu sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) usai menjalani pendidikan tamtama. 

Kemudian ia mendapat kepercayaan menjadi anggota Polisi Militer (POM) dan menjalani pendidikan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Tewas Dianiaya Oknum Paspampres, Imam Diculik dari Toko Kosmetik di Tangsel"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved