PENGALAMAN BERKESAN Eks Panglima TNI Andika Perkasa Kena Omel Warga, Demi Lindungi Presiden Jokowi
Mantan panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menceritakan pengalamannya paling menantang. Kena omel warga saat menjaga Presiden Jokowi.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
"Antara yang diinginkan oleh presiden dan wakil presiden, beliau-beliau ini kan punya visi, punya misi, beliau ingin tampil terlihat oleh masyarakat.
Tapi di sisi lain juga beliau itu enggak bisa sebebas-bebasnya berada di tengah-tengah masyarakat karena ada pengamanan yang harus dilakukan," kata Andika.
"Karena beliau bukan hanya menjadi pribadi doang, tetapi beliau sudah menjadi presiden, berarti punya beban dan tanggung jawab," lanjutnya.
Tak jarang Andika dan anak buahnya kena omel warga yang ingin mendekat kepada Presiden Jokowi.
Entah berapa banyak ia menyaksikan warga terdorong-dorong, terjepit, hingga tersungkur demi bisa bersalaman dengan presiden.
Namun meski nuraninya terguncang di posisi yang seperti itu, Andika hanya bisa mengintruksikan agar warga mundur dengan membuat pagar betis.
"Yang kasihan itu kan yang sudah deket sama presiden, tapi tidak dipilih misalnya. Sementara kami harus membentengi dengan pagar betis, tapi dari belakang mereka itu mendorong. Karena yang belakang itu pengennya maju, sehingga kejepit-jepit," jelas Andika.
Lebih lanjut, Andika berujar, tantangan terberatnya kala menjadi Paspampres, bukan saat mendampingi presiden ke tempat-tempat indoor (dalam ruangan), melainkan saat di luar ruangan (outdoor) seperti pasar.
Sebab, situasi di luar ruangan lebih rawan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Iya kalau acaranya di gedung, di kementerian, di Istana, itu kan semua orang yang hadir di sekitar presiden itu masuk security door, masuk ke metal detector.
Lah kalau beliau kegiatan di pasar kan enggak mungkin se-pasar (diberi metal detector) karena beliau (Jokowi) juga enggak mau aktivitas pasar terganggu," ungkap Andika.
"Di pasar tahu sendiri tiap lapak ada pisau minimal satu," imbuhnya.
Sehingga, Andika menggambarkan jika bekerja menjadi komandan Paspampres di era Jokowi laksana sebuah seni.
Dirinya merasa selalu dibuat olahraga jantung setiap hari tanpa ampun.
"Itu kayak seni, makanya saya bilang enggak bisa dilupakan, karena itu deg-degannya tiap hari," pungkas dia sembari tersenyum semringah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.