Berita Madiun

Harga Beras di Kabupaten Madiun Merangkak Naik, Pedagang Sebut Satu Minggu Tak Ada Pasokan

Musim kemarau di Kabupaten Madiun, dikeluhkan pedagang di Pasar Baru Caruban, pasalnya harga beras diklaim merangkak naik.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Febrianto Ramadani
Pedagang di Pasar Baru Caruban, Kabupaten Madiun, menunjukkan beras dagangannya, Selasa (22/8/2023). 

SURYA.CO.ID, MADIUN - Musim kemarau di Kabupaten Madiun, dikeluhkan penjual beras di Pasar Baru Caruban. Harga salah satu kebutuhan pokok tersebut, diklaim merangkak naik.

Salah satu pedagang bernama Susminingsih menuturkan, harga beras sudah tinggi di tingkat penggilingan, mencapai Rp 11.000 per kilogram.

"Itu untuk beras super. Beras biasa kosong. Satu minggu tidak ada pasokan. Datangnya juga tidak tentu, kadang Selasa atau Rabu. Biasanya seminggu dua kali, sekarang seminggu sekali," ujarnya, Selasa (22/8/2023).

Susminingsih menduga, penyebab permasalahan tersebut karena faktor gagal panen.

Ia juga mengaku mendapat kabar, bahwa stok di gudang milik Bulog, tengah kosong beberapa minggu lalu.

"Harga jual beras bulog HET Rp 9.400. Padahal peminatnya banyak, untuk masyarakat kecil. Walaupun harganya mahal saya tetap kulakan," ungkapnya.

"1 kilogram bisa ambil keuntungan Rp 200 sampai Rp 300, kalau banyak-banyak tidak laku, terpaksa dapat laba yang tipis. Ambil beras kualitas baik dan bersih," imbuhnya.

Susminingsiha berharap, pasokan beras dapat berjalan seperti biasa. Serta harga jual kembali normal.

"Dikeluhkan banyak pedagang beras soalnya. Apalagi tak sedikit yang butuh buat hajatan," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved