Bayi Tertukar di Bogor

JADWAL Hasil Tes DNA Bayi Tertukar di Bogor Keluar, Kedua Ortu Ambil Sampel di Puslabfor Polri

Kedua ibu bayi tertukar di Bogor akhirnya menjalani tes DNA hari ini, Senin (21/8/2023), di Puslabfor Polri, guna membuktikan dugaan tertukarnya bayi.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Shutterstock via Kompas.com
Jadwal hasil tes DNA bayi tertukar di Bogor diperkirakan keluar antara tiga hingga tujuh hari ke depan. 

Baca juga: KISAH LENGKAP Bayi Usia 1 Bulan Alami Pendarahan Diduga Kelalaian, Sempat Ngadu tapi Tak Ditanggapi

Gregg menjelaskan, para bidan dan perawat yang disanksi telah dipindahkan ke bagian administrasi untuk sementara waktu.

"Mereka di satu depertemen ini dinonaktifkan untuk tidak memegang bagian itu (persalinan)," ujar Gregg.

Sebelumnya, sebanyak tujuh perawat yang mengetahui atau menangani kelahiran bayi di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor yang diperiksa polisi pada Rabu (16/8/2023). 

Gregg Djako mengatakan, pemeriksaan saksi dilakukan setelah pihaknya melakukan investigasi internal.

Hasilnya, ada dugaan kelalaian dari pihak perawat.

Setelah itu, polisi kemudian memanggil para perawat rumah sakit ke kantor unit Reskrim Polres Bogor.

"Surat permintaan keterangan dari kepolisian memang sudah dari beberapa hari lalu. Jadi sekarang kita harus hadir supaya peristiwa ini cepat terungkap," ujar Gregg saat ditemui wartawan di depan kantor Reskrim, Rabu.

"(Pemeriksaan) ini baru permintaan keterangan terhadap 7 orang saksi, perawat dan bidan yang langsung terlibat dalam peristiwa hari itu," imbuhnya.

Dia mengatakan, para suster diundang untuk memberikan keterangan atau klarifikasi kejadian yang sesungguhnya.

Pihaknya telah menyiapkan semua dokumen pendukung permintaan keterangan untuk memperjelas kasus bayi tertukar itu.

"Dimintai keterangan terkait peristiwa kejadian yang sesungguhnya. Waktu kejadian melahirkan dan pulang pada saat di rumah sakit setahun yang lalu," ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan Gregg, penyidik selanjutnya bakal memanggil pihak lain dari rumah sakit.

Selain itu, polisi juga tengah mendalami perihal adanya kelalaian akibat gelang dobel atau dua gelang atas nama yang sama, yaitu pasien B (penyebutan rumah sakit).

Bayi Siti dan ibu B tertukar karena pemasangan gelang ganda dengan nama yang sama alias gelang dobel.

"(Dugaan kelalaian) itu yang nanti akan didalami kepolisian," terangnya.

Sebagai informasi, kasus bayi tertukar ini dilaporkan setelah hasil tes DNA tidak identik.

Ibu Siti dan bayi tersebut berbeda. Pihak keluarga Siti kemudian melaporkan pihak rumah sakit karena tidak bertanggung jawab atas kasus tersebut.

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved