Berita Viral
SOSOK 2 Oknum TNI Tiba-tiba Datang lalu Tendang Speaker Tetangga hingga Hancur, Dipicu Hal Sepele
Sedang viral video memperlihatkan dua oknum TNI yang tiba-tiba mendatangi rumah tetangga, lalu menendang speaker hingga hancur. Ini sosoknya
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Sedang viral video memperlihatkan dua oknum TNI yang tiba-tiba mendatangi rumah tetangga, lalu menendang speaker hingga hancur.
Video viral itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @palembang.bedesau, Kamis (17/8/2023) malam.
Berdasarkan info, peristiwa itu terjadi di Jalan Pangeran Sido Ing Lautan, Lorong Budiman, Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang.
Kronologi peristiwa bermula ketika warga setempat mengadakan lomba memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-78.
Saat istirahat, tiba-tiba lokasi lomba didatangi dua pria, yang ternyata merupakan anggota TNI.
Mereka adalah Pratu Y dan Serda RP, anak dan menantu dari seorang warga setempat, Hidun Diana (59).
Ketua RT 22, Betty (48) menjelaskan, Pratu Y dan Serda RP datang dengan membawa parang.
Sekadar info, Pratu Y berdinas di TNI AU. Sementara Serda RP berdinas di Kodim.
"Setelah dilihat, ada dua orang yang datang. Satu pakai baju loreng dan satu baju biasa. Dia bawa parang mendatangi rumah warga bernama Agus," ujarnya, dikutip dari Wartakota.
Menurut Betty, kedatangan Pratu Y dan Serda RP lantaran kesal mendengar suara musik dari speaker milik Agus yang lokasinya berseberangan dari rumah mereka tersebut.
Speaker itu kemudian ditendang oleh pria berbaju loreng tersebut sampai rusak.
Ia mengatakan, sebelum acara dimulai, kedua pria itu menolak perlombaan karena tak ingin terganggu suara musik dari speaker.
"Kejadian siang kemarin, setelah istirahat sebentar lalu lanjut lomba," ujarnya.
"Agung (warga) ini kan sedang menyalakan lagu Kemerdekaan saat lomba, tiba-tiba dua orang itu keluar dari rumah buka pagar dan yang pakai seragam loreng itu menendang speaker, " lanjut Betty.
Setelah menendang speaker, kedua pria itu berdebat dengan warga.
Kemudian, salah satunya masuk lagi ke dalam rumah dan kembali keluar dengan membawa satu sajam jenis parang.
Betty juga menjelaskan jika dua pria tersebut bukan warganya, namun ibu mereka yang tinggal di lingkungan RT-nya.
"Setelah berdebat dengan warga, rombongan itu masuk ke dalam rumah dan mengambil sebilah parang. Kemudian ribut lagi, untung warga tidak anarkis," katanya.
Mencegah situasi memanas, Betty akhirnya menghubungi Kanit Binmas Polsek setempat untuk meredam keributan dengan menghubungi pihak Denpom.
"Saya menghubungi polisi dan Denpom, Alhamdulillah dari Binmas Polsek datang dan Denpom mengamankan dua oknum tersebut sekitar pukul 14.30 WIB," ungkapnya.
Anak korban trauma
Agung (24), pemilik speaker yang dirusak oleh dua orang oknum TNI mengatakan, keduanya datang sambil meneriakkan tentang izin menggunakan musik.
Sebab lokasi rumah orangtua oknum TNI itu berhadapan dengan rumah korban.
"Dia nanya 'ada izin apo kalian pakai musik ini?" ungkap Agung.
Ia menerangkan, orang yang menendang speaker adalah Pratu Y yang saat itu menggunakan seragam dinas loreng sedangkan Serda RP memegang parang.
"Yang nendang yang pakai baju loreng. Sambil membentak mereka debat dengan saya, setelah itu masuk ke rumah satunya mengambil parang. Kami tidak saling serang cuma adu mulut, " katanya.
Akibat kejadian itu, anak Agus yang masih bayi mengalami trauma karena saat kejadian Agung sedang menggendong anak.
"Anak saya sampai trauma karena dia bentak-bentak saya di depan anak yang masih bayi," katanya.
"Semoga sadar dan minta maaf ke kami. Supaya cepat selesai," pungkasnya.
Kata polisi
Insiden ini kemudian ditindaklanjuti oleh Dandim 04/18 Palembang dengan melakukan mediasi kedua oknum tersebut dan warga.
Mediasi dilakukan di kantor lurah 35 Ilir Palembang.
Hal tersebut dikatakan oleh Kapendam II Sriwijaya Letnan Kolonel Inf Rohyat Happy Ariyanto.
"Saat ini sedang ditindaklanjuti oleh pak Dandim, yang bersangkutan tengah melakukan mediasi," ujar Rohyat saat dikonfirmasi via telepon, Jumat (18/8/2023).
Ia juga membenarkan yang bersangkutan Pratu Y bertugas di Kodim 04/18 Palembang, tetapi ia tidak mendetail terkait jabatan tugasnya.
"Iya benar (anggota TNI). Tapi lebih jelasnya tanya ke Dandim karena sedang melakukan mediasi, " ujarnya.
Ketika ditanya soal sanksi teguran, Rohyat menegaskan jika langkah tersebut bergantung pada hasil mediasi yang sedang dilakukan.
"Kita akan cek dulu, kita dalami. Nanti hasilnya tunggu hasil mediasi," tandasnya.l.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.