Bayi Tertukar di Bogor

SOSOK Dokter Bantu Persalinan Siti Sebelum Bayinya Tertukar Ternyata Orang Penting, Nasib Nakes Pilu

Ini lah sosok dokter yang membantu persalinan Siti Mauliah di RS Sentosa Bogor sebelum akhirnya bayinya tertukar. 

Editor: Musahadah
kolase istimewa/tribunnews Bogor
Dokter Frits yang bantu persalinan Siti Mauliah sebelum bayinya tertukar di RS Sentosa Bogor. 

SURYA.CO.ID - Ini lah sosok dokter yang membantu persalinan Siti Mauliah di RS Sentosa Bogor sebelum akhirnya bayinya tertukar. 

Dokter yang membantu persalinan Siti Mauliah setahun silam itu adalah dr Frits Max Rumintjap, SpOG(K), MARS. 

Dokter Frits diketahui memiliki jabatan sangat penting di RS Sentosa Bogor

Hal ini diungkapkan Siti Mauliah dikutip dari channel Youtube Dedi Mulyadi pada Jumat (18/8/2023).

Diceritakan Siti, sebelum menjalani persalinan dengan dr Frits dia lebih dulu berkonsultasi pada bidan Wayan.

Baca juga: UPDATE Nasib Perawat Penyebab Bayi Tertukar di Bogor Seusai Dapat SP, Kini Berurusan dengan Polisi

Dari hasil pemeriksaan USG, dinyatakan bahwa ia mengandung anak berjenis kelamin laki-laki.

Oleh Bidan Wayan, Siti dirujuk ke Rumah Sakit Sentosa Bogor karena harus melahirkan secara caesar.

Istri dari Muhammad Tabrani ini kemudian membuat janji dengan dokter untuk persalinannya.

"Udah janjian sama dokter," kata Siti Mauliah.

Siti Mauliah lantas melakukan persalinan secara caesar pukul 10.30 WIB, Senin 18 Juni 2023 di RS Sentosa.

"Doker Frits, pas mau lahiran aja," kata Siti Mauliah.

Selain hasil USG, ketika anaknya lahir pun Siti diberitahu perawat bahwa anaknya adalah laki-laki.

"'Nih bu bayinya laki-laki yah'," kata Siti menirukan ucapan perawat.

Terpisah, Juru Bicara Rumah Sakit Sentosa Greg Djako saat dikonfirmasi Tribunnews Bogor (grup surya.co.id) terkait peran dokter Frits dalam persalinan Siti mengaku belum mendapat informasi.

"Saya belum dapat info soal ini karena fokus ke perisitwa dugaan tertukar," kata Greg saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Rabu (16/8/2023).

Sementara pengacara Siti Mauliah, Rusdy Ridho mengatakan dokter tersebut bukan orang sembarangan.

"Kalau bukan sosok sembarangan, liat aja yang punya RS siapa," kata Rusdy Ridho saat dihubungi TribunnewsBogor.com.

Diketahui, dr Fritz M Rumintjap merupakan pemilik dari Rumah Sakit Sentosa Bogor.

Dr. Friedrich Rumintjap menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pelita Medika Sentosa.

Ia pun menjabat sebagai Direktur CV. Cahaya Medika Sentosa.

Dr Fritz juga adalah mantan Kepala RS TNI AU Atang Sanjaya Bogor.

dr Fritz M Rumintjap lahir di Makassar pada 13 Mei 1960.

Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin.

Dr. Friedrich Rumintjap melanjutkan pendidikan ke FK Universitas Padjajaran.

Dia menempuh pendidikan S2 Manajemen Administrasi RS di Urindo.

Jenjang pendidikan Dr. Friedrich M. Rumintjap terakhir adalah S3 Biomedik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Riwayat Pekerjaan Dr Frits M. Rumintjap:

- Seslakespra TNI AU Dr. Saryanto, Jakarta th 2018.

- Sesdiskesau Mabes TNI AU th 2013-2018

- Waka RSPAU Dr. Hardjolukito, Yogyakarta th 2012-2013.

- Koorpokli RS AU Dr. Esnawan Antariksa, Jakarta th 2011-2012.

- Karumkit Lanud ATS. Bogor th 2003-2008.

- Karumkit Lanud SDM. Kalijati Subang th 2000-2003.

Selain menjadi dokter, dr Fritz M Rumintjap juga aktif di politik.

Ia menjabat sebagai Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Bogor.

Pada Pemilu 2024 nanti, Kolonel (Purn) dr. Friedrich Rumintjap, Sp.OG (K), MARS ini mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Kabupaten Bogor dari daerah pemilihan (dapil) 6.

Dapil Kabupaten Bogor 6 terdiri dari 7 kecamatan yaitu Bojonggede, Ciseeng, Gunungsindur, Kemang, Parung, Rancabungur dan Tajurhalang, yang keseluruhannya meliputi 61 desa.

Nasib 15 Nakes

Sementara itu, polemik bayi tertukar ini membuat 15 tenaga kesehatan (nakes) RS Sentosa Bogor dinonaktifkan sementara.

Juru Bicara RS Sentosa, Gregorius B Djako mengatakan bayi milik Siti Mauliah dan Dian diduga tertukar meski Dian belum melakukan tes DNA.

"Dinonaktifkan itu dari bidang itu yah, artinya mereka masih di rumah sakit, hanya tidak lagi di bidang yang selama ini menjadi aktifitas mereka," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Jumat (18/8/2023).

Ia mengatakan, penonaktifan sementara itu dilakukan akibat adanya dugaan kelalaian yang dilakukan oleh para nakes yang menyebabkan bayi tertukar usai melahirkan.

"Kan peristiwannya sudah tau DNA nya tidak identik, itu sudah cukup untuk kemudian menonaktifkan sementara," tegasnya.

Gregorius B Djako menerangkan, para nakes yang dinonaktifkan sementara tersebut terdiri dari bidan dan juga perawat.

"Iya SP 1 sekaligus untuk sementara dinonaktifkan, karena ini memang satu tim yang mau kita pecah dan bagi-bagi lah. Ada perawat ada bidan, tenaga kesehatan lah," katanya.

Sementara itu, ia mengatakan para nakes yang menangani persalinan dari orang tua bayi tertukar itu pun sudah dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian Polres Bogor.

"Itu kan masih permintaan wawancara awal aja, pemberian keterangan terkait peristiwa," pungkasnya.

Selain dinonaktifkan sementara, para nakes ini juga harus berurusan dengan hukum. 

Perawat RS Sentosa Bogor ini sudah dipanggil untuk menjalani pemeriksaan di Mapolres Bogor. 

Ada tujuh perawat yang mengetahui atau menangani kelahiran bayi di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor yang diperiksa polisi pada Rabu (16/8/2023). 

Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako menjelaskan, pemeriksaan saksi dilakukan setelah pihaknya melakukan investigasi internal.

Hasilnya, ada dugaan kelalaian dari pihak perawat.

Setelah itu, polisi kemudian memanggil para perawat rumah sakit ke kantor unit Reskrim Polres Bogor.

"Surat permintaan keterangan dari kepolisian memang sudah dari beberapa hari lalu. Jadi sekarang kita harus hadir supaya peristiwa ini cepat terungkap," ujar Gregg saat ditemui wartawan di depan kantor Reskrim, Rabu.

"(Pemeriksaan) ini baru permintaan keterangan terhadap 7 orang saksi, perawat dan bidan yang langsung terlibat dalam peristiwa hari itu," imbuhnya.

Dia mengatakan, para suster diundang untuk memberikan keterangan atau klarifikasi kejadian yang sesungguhnya.

Pihaknya telah menyiapkan semua dokumen pendukung permintaan keterangan untuk memperjelas kasus bayi tertukar itu.

"Dimintai keterangan terkait peristiwa kejadian yang sesungguhnya. Waktu kejadian melahirkan dan pulang pada saat di rumah sakit setahun yang lalu," ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan Gregg, penyidik selanjutnya bakal memanggil pihak lain dari rumah sakit.

Selain itu, polisi juga tengah mendalami perihal adanya kelalaian akibat gelang dobel atau dua gelang atas nama yang sama, yaitu pasien B (penyebutan rumah sakit).

Bayi Siti dan ibu B tertukar karena pemasangan gelang ganda dengan nama yang sama alias gelang dobel.

"(Dugaan kelalaian) itu yang nanti akan didalami kepolisian," terangnya.

Penyebab Bayi Tertukar Terungkap

Siti Mauliah yang bayinya tertukar di RS
Siti Mauliah yang bayinya tertukar di RS (KOLASE TRIBUN BOGOR)

Setelah setahun merawat bayi yang bukan anak kandungnya, Siti Mauliah mengungkap penyebab bayinya tertukar dengan bayi pasien lain usai persalinan.

Pada 18 Juli 2022 hanya ada dua bayi laki-laki yang lahir di Rumah Sakit Sentosa Bogor, Jawa Barat yakni bayi milik Siti Mauliah dan Dian.

Pihak Rumah Sakit Sentosa Bogor diduga lalai karena gelang bayi dengan nama Dian tertulis dobel.

Kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho menjelaskan tidak ada gelang bayi yang tertukar, sehingga dua bayi laki-laki yang lahir pada hari yang sama dipasang gelang kaki atas nama Dian.

Hal ini membuat Dian merasa anak yang selama ini dirawat merupakan anak kandungnya.

Rusdy Ridho menyatakan Siti Mauliah dan Dian menjadi korban kelalaian petugas kesehatan Rumah Sakit Sentosa Bogor.

"Pihak keluarga satunya (Dian) tidak mau tes DNA karena merasa anak mereka."

"Tidak ada bukti yang mengarah telah tertukar karena gelang dipakai atas nama mereka sendiri. Sementara gelang yang di Ibu Siti juga nama mereka," paparnya, Rabu (16/8/2023).

Menurutnya pihak Rumah Sakit Sentosa Bogor harus bertanggung jawab atas permasalahan ini, karena merugikan keluarga Siti Mauliah dan Dian.

"Kenapa bisa dobel? Ini ada menajemen yang buruk tidak melakukan SOP yang benar. Kami akan menggugat kerugian yang sudah dialami klien kami," sambungnya.

Selain melaporkan kasus ini, Rusdy Ridho juga meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan pendampingan secara psikologis kepada Siti dan Dian.

Sementara itu, juru bicara RS Sentosa Bogor, Gregg Djako membenarkan ada dua gelang bayi yang tertulis nama Dian.

Menurutnya perawat yang melakukan kelalaian sudah mendapat sanksi.

"Iya, memang ada dua gelang yang namanya sama, dobel. Jadi atas nama salah satu dari Ibu B ada di Ibu Siti," tuturnya.

Personel Polres Bogor juga telah memeriksa sejumlah petugas RS Sentosa mulai dokter, perawat hingga bidan.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Terjawab Nama Dokter Persalinan Bayi Tertukar di Bogor, Pemilik RS Sentosa, Kini Jadi Caleg Nasdem

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved