Berita Viral
Diduga Jadi Pemicu Perseteruan Panglima Pajaji dan Panglima Jilah, Ini Biodata Rocky Gerung
Inilah profil dan biodata Rocky Gerung yang diduga sebagai pemicu perseteruan Panglima Pajaji dan Panglima Jilah.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
lSURYA.co.id - Inilah profil dan biodata Rocky Gerung yang diduga sebagai pemicu perseteruan Panglima Pajaji dan Panglima Jilah.
Diketahui, Panglima Pajaji dan Panglima Jilah viral karena bersitegang terkait pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan.
Perseteruan tersebut ternyata berawal saat Panglima Jilah murka atas pernyataan Rocky Gerung yang dianggap menyinggung Presiden Jokowi dan IKN.
Ia meminta kepada Rocky agar segera meminta maaf secara terbuka.
Saat itulah viral pernyataan Panglima Dayak lainnya yaitu Panglima Pajaji yang memberikan pernyataan bertentangan dengan Panglima Jilah.
Pernyataan Panglima Pajaji itu diunggah oleh sebuah akun Facebook pada Minggu (13/8/2023).
Ia tegas menentang seluruh pernyataan Panglima Jilah soal pembangunan IKN.
Menurutnya, setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya masing-masing.
Panglima Pajaji tampak cukup kesal dengan pernyataan Panglima Jilah yang dinilai membungkam masyarakat lain.
Baca juga: SOSOK Panglima Pajaji dan Panglima Jilah yang Viral Bersitegang Soal IKN, Sama-sama Punya Ilmu Kebal
Mulai saat itulah perseteruan Panglima Pajaji dan Panglima Jilah viral dan terus bergulir.
Lantas, seperti apa profil dan biodata Rocky Gerung?
Melansir dari Tribunnewswiki, Rocky Gerung dikenal publik sebagai seorang filsuf, akademisi, pengamat politik, peneliti, panulis, juga narasumber di berbagai acara televisi.
Rocky Gerung lahir di Manado pada 20 Januari 1959 silam.
Nama Rocky Gerung mencuat setelah kritikan-kritikan tajamnya kepada pemerintahan Joko Widodo mendapat banyak tanggapan di Twitter.
Respons terhadap cuitan Rocky Gerung ada yang pro dan tidak sedikit juga yang kontra.
Rocky Gerung dikenal juga sebagai seorang yang kerap memakai diksi “dungu” dalam setiap unggahan media sosial maupun dalam perkataannya.
Kehidupan pribadi Rocky Gerung cukup tertutup dan tidak banyak yang beredar di media.
Rocky Gerung memiliki latar belakang sebagai alumni Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.
Rocky Gerung lulus dari almamaternya itu pada tahun 1986.
Berlatar belakang filsafat, Rocky Gerung dikenal sebagai orang yang multi talenta.
Rocky Gerung mulai dikenal luas oleh masyarakat setelah komentarnya yang kontroversial di layar kaca dan di media sosialnya.
Rocky Gerung sempat menjadi di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia sebagai dosen tidak tetap. (1)
Sejak sering tampil sebagai narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One, Rocky Gerung juga mulai dikenal sebagai seorang pengamat politik.
Selain itu, Rocky Gerung juga merupakan seorang peneliti di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D).
Pada 2007, Rocky Gerung ikut mendirikan SETARA Institute, sebuah perkumpulan yang didedikasikan bagi pencapaian cita-cita dimana setiap orang diperlukan setara dalam menghormati keberagaman. (2)
Sebagai seorang yang berlatar belakang filsafat, Rocky Gerung kerap kali mengeluarkan argumentasinya menggunakan Bahasa-bahasa filsafat yang tidak jarang menimbulkan pro dan kontra.
Rocky Gerung juga kerap menulis di beberapa media massa.
Rocky Gerung pernah menyampaikan kritikannya kepada Presiden Joko Widodo yang mengundang banyak perhatian.
Kritikan itu terkait penanganan hoaks atau berita bohong yang dilakukan oleh pemerintah.
Menurut Rocky Gerung, pemerintah pada saat itu sedang panik, yang lebih kontroversial ia menyebut bahwa pembuat hoaks terbaik sebenarnya adalah penguasa.
Rocky Gerung semakin populer setelah sering tampil sebagai narasumber di ILC yang dibawakan Karni Ilyas.
Rocky Gerung menjadi narasumber untuk berbagai tema yang diangkat oleh ILC.
Karena saking menguasai beragam persoalan yang dibahas di ILC, Rocky Gerung kemudian dipanggil dengan sebutan profesor.
Namun Rocky Gerung menolak dipanggil profesor, ia mengatakan sebenarnya bisa jadi profesor, tapi tidak perlu.
Tak hanya itu, Rocky Gerung juga kerap berinteraksi di media sosial Twitter.
Cuitannya selalu bernas dan kadang mengocak perut warganet.
Beragam komentar pun bemunculan, baik yang pro maupun kontra. (3)
Rocky Gerung juga kerap mengisi kelas-kelas diskusi kecil dengan para mahasiswa.
Diskusi-diskusi itu kerap diunggahnya di kanal Youtub miliknya, ROCKY GERUNG.
Seperti yang sudah disinggung di atas, bahwa Rocky Gerung adalah seorang yang kontroverisal.
Gelar profesor yang kerap disematkan kepada dirinya menjadi salah satu kontroversi, setelah diketahui bahwa dia hanya tamat S1.
Selain itu, Rocky Gerung juga ternyata bukan seorang dosen UI seperti yang diketahui oleh publik sebelumnya. (4)
Rocky Gerung juga pernah dilaporkan karena pernyataannya terkait kitab suci fiksi dalam sebuah episode di ILC.
Rocky Gerung dilaporkan oleh Permadi Arya atau yang sering dipanggil Abu Janda ke Polda Metro Jaya karena kasus tersebut.
Rocky Gerung dilaporkan karena ucapannya dinilai menyinggung soal isu permusuhan bertema SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).
Laporan tersebut diterima oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dengan nomor laporan LP/2001/IV/2018/PMJ/Dit. Reskrimsus tanggal 11 April 2018.
Permadi pun melaporkan Rocky Gerung dengan tindak pidana ujaran kebencian Pasal 28 ayat(2) jo pasal 45 A ayat (2) UU RI No 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.