Berita Viral

Viral Cuma 5 Maba FISIP Universitas Mulawarman yang Ikut PPKMB, Fakultas Dapat Teguran Keras

Tengah viral kabar hanya 5 mahasiswa FISIP Universitas Mulawarman yang mengikuti PPKMB, begini kata pihak kampus.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
Universitas Mulawarman. Viral hanya 5 maba FISIP Universitas Mulawarman yang mengikuti kegiatan PPKMB. Pihak kampus buka suara. 

SURYA.CO.ID - Universitas Mulawarman tengah mendapatkan sorotan di jagad maya.

Universitas Mulawarman disorot menyusul sedikitnya mahasiswa baru (maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).

Hanya terdapat 5 maba FISIP Universitas Mulawarman yang mengikuti kegiatan PPKMB.

Padahal, seharusnya ada 656 maba FISIP yang hadir pada kegiatan itu.

Adapun, PPKMB tersebut digelar pada Kamis (3/8/2023) lalu.

Kabar mengenai hanya 5 orang maba FISIP Universitas Mulawarman yang mengikuti PPKMB dibagikan di Twitter.

Sontak, cuitan itu langsung diserbu oleh warga Twitter yang penasaran.

Cuitan itu diunggah oleh akun menfess @tanyakanrl.

Pengirim membagikan tangkapan layar mengenai informasi tersebut.

"Dari 656 MABA, ayang datang PKKMB cuma 5 orang, FISIP UNMUL bakal disanksi berat," tulis foto yang diunggah.

Sementara itu dalam keterangannya, pengunggah menyebut bahwa maba merupakan korban.

Namun, ia mengatakan tidak mengetahui secara rinci mengenai masalah tersebut.

"Ada yg tau kasus ini gak kenapa? Aku udah baca dari postingan di i9-nya lgsg katanya maba jadi korban, tapi akumasih kurang paham kenapa kok gtu. Mungkin kalo ada yg lebih paham tolong dijelasiiin :(," tulis pengunggah.

Usai dibagikan, cuitan itu langsung banjir warganet.

Tidak sedikit netizen yang bertanya mengenai alasan para mahasiswa baru FISIP tidak mengikuti PPMB.

Selain itu, juga ada segelintir warganet yang mencoba menjelaskannya.

"Ini temenku salah satunya, jadi kasusnya itu mereka ga diperkenankan dateng sama bem panitia (?) karena gedung yg ga memadai jdi ga ada yg dateng, tpi dekan nya marah ke maba fisip dan hampir kasih sanksi, untuk panitianya juga cuma minta maaf dan ga ada solusi apa apa," kata salah satu warganet.

Viral mengenai hanya ada 5 maba FISIP Universitas Mulawarman yang ikut PPKMB
Viral mengenai hanya ada 5 maba FISIP Universitas Mulawarman yang ikut PPKMB (Twitter/tanyakanrl)

Penjelasan Universitas Mulawarman

Dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, Dekan FISIP Universitas Mulawarman Muhammad Noor membenarkan bahwa hanya 5 orang mahasiswa baru dari FISIP yang hadir pada kegiatan PKKMB 2023 yang digelar oleh Universitas pada Kamis (3/8/2023).

"Memang yang hadir secara resmi dan tercatat di absensi pada saat acara PKKMB Universitas tanggal 3 agustus itu hanya 5 orang," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (13/8/2023).

Kendati demikian, Noor tidak membeberkan alasan pasti ketidakhadiran ratusan mahasiswa lainnya.

"Yang tahu alasannya, tentu hanya para mahasiswa baru yang pada saat itu tidak hadir, barangkali bisa langsung tanyakan kepada para mahasiswa baru tersebut," ucapnya.

Saat disinggung soal kabar adanya campur tangan BEM FISIP di balik alasan para mahasiswa baru absen di PKKMB 2023 itu, Noor mengatakan bahwa pihaknya sempat mendengar kabar itu.

"Kami memang mendengar tentang hal tersebut, tapi untuk lebih jelasnya mungkin bisa dikonfirmasi kepada para mahasiswa baru," imbuhnya.

Akibat ketikdahadiran ratusan mahasiswanya itu, FISIP mendapat teguran keras dari pihak Rektor dan Wakil Rektor III.

Sebab, sesuai undangan yang disampaikan, para mahasiswa baru wajib hadir pada acara PKKMB 2023.

"Berdasarkan hasil rapat yang dilaksanakan tim panitia PKKMB fakultas, maka seluruh rangkaian PKKMB fakultas yang seyogyanya dilaksanakan tanggal 4-5 agustus di tiadakan, digantikan dengan acara sosialisasi yang langsung dilaksanakan oleh Program Stdudi (prodi) masing-masing," tandas Noor.

Lokasi PKKMB Disebut Kurang Memadai

Sementara itu, Presiden BEM FISIP Universitas Mulawarman, Slamet Riyadi mengatakan, ketidakhadiran ratusan mahasiswa baru FISIP dalam acara PKKMB 2023 adalah bentuk aspirasi mahasiswa.

"Tindakan yang kami lakukan ini merupakan bentuk kita mengekspresikan diri kita sebagai mahasiswa atas segala kerisauan yang terjadi," kata Slamet, dilansir dari laman Sketsa Unmul, Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Mulawarman.

Baca juga: VIral Calon Maba UB Ramai-ramai Mengundurkan Diri usai Pengumuman SNBT, Begini Kata Pihak Kampus

Adapun kerisauan yang dimaksud adalah fasilitas Gedung Olah Raga (GOR) 27 September yang belum juga diperbaiki. 

Menurutnya, tempat menjadi lokasi berlangsungnya PKKMB itu masih kurang memadai untuk menampung mahasiswa baru yang berjumlah ribuan.

Slamet mengaku tidak ingin hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada mahasiswa baru.

"Karena kan kalau di temen-temen FISIP ada data bicara soal riwayat penyakit-penyakit.

Dari sana kan tentunya ada berapa orang yang punya riwayat penyakit dalam, mulut dan pernafasan," jelas dia.

"Ketika memang ada masalah kesehatan, itulah yang kita coba untuk meminimalisir," imbuh Slamet.

Tak hanya itu, BEM FISIP juga menyoroti isu kampus yang dinilai tak kunjung terselesaikan.

Misalnya Surat Keterangan (SK) keringanan UKT dan pembatasan kegiatan malam mahasiswa.

BEM FISIP menilai tidak terpenuhinya tuntutan tersebut merupakan sikap diam pihak rektorat.

Oleh sebab itu, BEM FISIP meresponsnya dengan tidak menghadiri PKKMB 2023.

BEM FISIP Universitas Mulawarman Kena Sanksi

Ketidakhadiran mahasiswa baru dalam kegiatan PKKMB itu bukan pertama kali terjadi.

Sejak 2017, FISIP tercatat tidak pernah terlibat dalam acara penyambutan mahasiswa baru.

Pada tahun ini, Wakil Rektor (WR) Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, M Bahzar melayangkan sanksi keras.

"Dan kepada BEM Fakultas FISIP saya akan bekukan dan tidak mendapat bantuan dari universitas. Karena tidak menghargai undangan kami," kata Bahzar.

Merespons sanksi tersebut, Slamet sangat menyayangkan pernyataan dari WR Kemahasiswaan dan alumni yang menurutnya diutarakan secara sepihak.

Dia menilai, pembekuan itu mencederai hak-hak mahasiswa untuk ikut terlibat dalam pengambilan kebijakan di kampus.

"Pembekuan BEM FISIP dan pencabutan bantuan dari universitas itu termasuk tindakan kejahatan intelektual," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved