Berita Surabaya
Syafira Devani Putri Serius Lakoni Bidang Konten Kreator Kuliner, Mengaku Sempat Diremehkan
Content creator menjadi salah satu profesi yang menjanjikan. Namun, untuk menjadi seorang kreator, terutama di media sosial tidaklah mudah.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Seiring dengan menguatnya tren digital, content creator menjadi salah satu profesi yang menjanjikan. Namun, untuk menjadi seorang kreator terutama di media sosial tidak lah mudah.
Hal itu diakui seorang foodies Syafira Devani Putri. Pemilik akun @kulinersby ini, mengaku sempat diremehkan saat mencoba menekuni bidang konten kreator makanan.
Bahkan, diakuinya beberapa kali mendapat komentar negatif. Namun hal tersebut tak menyurutkan semangat Syafira untuk membuat konten.
“Komen negatif dan ujaran kebencian tentu tidak bisa ditolak. Namanya ingin maju, ya harus siap dengan segala risiko dan konsekuensinya,” ujar Syafira Devani, Sabtu (12/8/2023).
Berbekal konsistensi dan ketekunannya membuat konten, perlahan-lahan @kulinersby mulai dikenal.
Ia kerap memberikan ulasan dan rekomendasi kuliner tempat makan maupun restoran di Surabaya dan sekitarnya
Informasi tersebut tidak hanya untuk masyarakat lokal, tetapi juga dibutuhkan oleh wisatawan yang ingin berwisata kuliner dan mencicipi kuliner khas Surabaya.
Syafira mengaku, kontennya tidak hanya memberikan informasi seputar kuliner, diharapkan pula dapat membantu mempromosikan UMKM sekitar.
“Alhamdulillah, kulinersby sudah membantu banyak orang yang ingin mencari kuliner enak, hits dan merakyat yang ada di Surabaya. Kami senang karena bisa menjadi online tour guide, sekaligus mengenalkan ragam kuliner khas Jawa Timur dan UMKM kuliner lokal,” ungkap Syafira.
Syafira juga mengaku, hobi mereview kuliner disukainya sejak duduk di bangku SMA. Lambat laun hobi tersebut membuahkan hasil.
“Alasan utamanya karena suka wisata suka kulineran, mencari tempat makan yang enak. Dari yang street food sampai restoran,” tambahnya.
Beberapa kebiasaan untuk mendukung eksistensinya dalam bidang kreator digital, disebut Syafira, yakni konsistensi.
Penting untuk mengikuti ritme membuat konten, posting konten hingga berinovasi menghadirkan konten yang up to date dan dibutuhkan banyak pengikutnya.
“Kalau instagram misal konten bagus, interaksi penggunanya bagus, akan menghadirkan endorse. Bisa dilihat dari seberapa banyak pengikut menyimpan postingan atau video kita, membagikannya dan memberi komentar,” paparnya.
Beberapa hal yang dilakukan Syafira seperti membuat rekomendasi kuliner, hack makanan atau tips menikmati makanan dengan versi dirinya dan memberi sentuhan inovasi pada konten yang sedang viral.
Mengatur dan membuat konten bukan lah hal yang mudah, Syafira dibantu oleh tiga orang dan beberapa freelancer di dalam timnya.
Mereka kerap curah pendapat satu sama lain sembari melihat inspirasi dari sosial media.
Uniknya, Syafira mengaku justru mendapatkan banyak ide ketika mengendarai mobil. Selama perjalanan menyetir mobil, kerap kali muncul ide baru dalam membuat atau mengatur konten digital.
“Karena di rumah juga sudah enggak ada waktu tenang, sekiranya ada waktu dan luang aku lebih suka main sama anakku,” paparnya.
Sembilan tahun bergelut di bidang industri kreatif, membuat Syafira tidak hanya berhadapan dengan kamera dan konsep-konsep baru untuk membuat konten.
Lebih lanjut, ia mengatakan bidang ini juga memperluas networking-nya. Bukan hanya dengan sesama content creator, tetapi juga business owner, investor, hingga para pejabat.
“Bagi saya, menjadi content creator adalah hobi yang menjadi rezeki dimana konsistensi adalah kunci. Meskipun sempat terjadi pandemi yang membuat ruang gerak terbatas, tetapi saya tetap setia di jalur ini, menjadi content creator dan influencer," paparnya.
Perjalanannya di bidang industri kreatif, membawa nama @kulinersby ke posisi lebih tinggi.
Syafira kini mengembangkan hobinya di bidang kuliner dan konten kreator dengan mengelola PT Kulinersby Creative Media.
Review Makanan Bukan Hanya Memuji atau Mencela
Menjadi seorang konten kreator atau food vloger tidak hanya berbagai pengalaman kulineran. Lewat media sosial, kreator seperti Syafira kerap mengekpresikan pengalamannnya makan di tempat yang direkomendasikan.
Kalau yang sesuai harapan, makanan dan tempatnya bakal bagus-bagus. Namun bagaimana jika makanan yang disajikan tidak sesuai harapan?
Dalam keadaan tersebut, Syafira mengatakan setiap tempat makan memiliki banyak peluang untuk dieksplorasi.
Bukan hanya kuliner tetapi tempatnya yang bagus atau informasi lain yang bisa digali.
“Sepertinya tidak mungkin semua menu tidak enak, pasti ada yang enak. Karena namanya saja kulinersby jadi kalau aku ya harus ada kulinernya, misal makanannya biasa ya kita bisa juga eksplore tempat makannya yang bagus misal,” katanya.
Bukan hal mudah merepresentasikan makanan dan mengundang selera orang lain. Meski mengaku tidak ada ciri khas khusus, Syafira kerap mendapatkan ulasan atas dirinya sendiri dalam membuat konten kuliner.
“Jujur aku tidak punya ciri khas dan natural saja tapi sejauh ini setiap ketemu orang dibilang kalau aku makan bikin orang lain yang enggak laper jadi laper. Makan ku normal dan tidak lebay, tapi mungkin mereka lihat dari ekspresi enak yang tidak lebay itu,“ katanya.
Terkait sistem ulasan makanan gratis, Syafira mengaku jika sifatnya adalah endorse makanan yang ia dapat adalah makanan gratis.
Namun, tidak hanya konten endorse, kulinersby juga membuat konten organik dengan mengulas tempat makan UMKM maupun memesan makanan yang secara pribadi ingin dinikmati.
“Seharusnya kita membayar, kalau kita yang ingin datang. Kecuali mereka yang dari awal memberikan makanan atau undang kita, biasanya sudah dapat makanan gratis,” katanya.
“Aku suka semua makanan, tetapi makanan non halal kami terima tapi tidak ada aku, hanya video makanannya,” katanya.
Syafira bersyukur hobi yang dilakoni untuk senang-senang justru banyak membantu banyak orang dalam bisnisnya. Tak jarang, sebutnya, yang awalnya pedagang kaki lima hingga membuka restoran dan turut membantu meramaikan pembelian.
Di sisi lain, selama di balik layar Syafira kerap mengatur pola makannya. Bukan diet ketat melainkan menyeimbangkan konsumsi makanan saat harus berpindah-pindah tempat mereview makanan.
“Dalam sehari bisa visit beberapa resto, aku ngebiasain diriku enggak langsung kenyang. Cicip-cicip dulu enggak boleh banyak-banyak, karena kalau kenyang nanti tidak nyaman dan kurang objektif menilai makanan. Kalau sudah begah, tidak nyaman dan makanan apapun bisa jadi biasa saja,” ungkapnya.
Tidak ada olahraga khusus dalam menjaga postur tubuh dan berat badan ideal. Selain menjaga pola makan, sesekali ia melakukan yoga, pilates atau zumba.
“Aku tuh tidak sporty tapi aku suka yoga, pilates dan zumba. Vitamin-vitamin untuk diet dan langsung tidak ada,” katanya.
Pinter-Pinter Atur Waktu
Meski sibuk sebagai digital konten kreator dengan 566 ribu pengikut di media sosial, tak membuat Syafira cepat berpuas diri. Malah, ia terus menantang dirinya untuk meraih sesuatu yang lebih besar. Terutama dalam hal pendidikan.
Di tengah kesibukannya, Syafira masih menyempatkan waktu untuk melanjutkan pendidikan dan terdaftar sebagai mahasiswi Magister Manajemen Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya.
“Aku suka banget belajar,” katanya.
Beruntung ia dikelilingi orang-orang mendukung aktivitasnya. Syafira mengaku sejak awal orang tua tak memeprmasalahkan hobinya sebagai konten kreator digital.
Meski, disebut Syafira, orang tua sempat mengungkapkan keinginannya untuk sang puteri bisa menjadi seorang dokter. Mengikuti jejak orang tua.
“Orang tua jelas mendukung total karena memang aku suka di bidang ini. Awalnya orang tua ingin aku jadi dokter, karena orang tuaku dokter, adek kedua juga dokter dan ketiga masih sekolah. Tetapi karena aku bisa fokus ke kulinersby dan pendidikan jadi mereka (orang tua) ku mendukung penuh,” ungkap anak sulung tersebut.
Di sisi lain, ia juga harus fokus kepada keluarga kecilnya. Kehadiran sang buah hati membuat penyemangat dan melepas penat dari kesibukan menjadi kreator digital.
Oleh karenanya, ia menerapkan beberapa hari di antara satu minggu untuk tidak mengambil pekerjaan di luar rumah. Hanya jika itu mendesak.
“Weekend aku tidak mau ngonten, endorsement juga tidak sabtu-minggu, kecuali di Surabaya banyak event. Tetapi ini juga opsional, jika itu sabtu dan minggu,” katanya.
Hal tersebut untuk menghabiskan waktu dengan keluarga. Terlepas dari kesibukannya sebagai perempuan karir, seorang ibu dan mahasiswi, Syafira harus tetap bijak.
“Fokus utamaku memang untuk anak dan keluarga tapi juga aku tidak mau meninggalkan usaha. Tetap fokus kerja juga, karena sekarang di bawah aku ada tim. Berusaha membagi fokusku dan tetap bijak,” katanya.
Sejak awal, satu prinsip yang dilakoni Syafira adalah tetap bersikap baik. Menjadi baik untuk banyak hal termasuk menyambung kebaikan untuk para pedagang.
“Aku cuma prinsip ingin tetap bersikap baik. Sebisa mungkin jadi orang baik dan kembali lagi kulinersby bisa menjadi berkah bagi banyak orang jadi itu yang jadi prinsipku,” katanya.
Meski mengaku masih mengikuti proses berbisnis, Syafira menginginkan menjadi seorang juru masak atau chef. Keinginan tersebut muncul sejak dirinya berkecimpung di dunia review makanan.
Setelah nanti lulus dari magister, ia merencanakan untuk mengikuti sekolah memasak.
Selain dari keluarga, ada teman-teman dekat yang disebut Syafira turut menemani prosesnya berkarir. Tak jauh dari sesama seorang kreator digital.
Bukan bersaing kasar, tetapi saling bersaing sehat. Tak jarang juga saling berkolaborasi dan mendukung satu sama lain.
“Di Surabaya foodblogger itu ada sahabat masing-masing kalau aku dekat dengan Devi Lilian dari Foodmaxsby dan Amanda Kohar,” katanya.
Tidak ada siapa yang paling unggul, justru diakuinya lebih banyak interaksi kolaborasi dan saling mendukung.
“Kami saling dukung satu sama lain, lebih banyak interaksi misal konten bareng.
Lucunya sahabat-sahabatan. Insya Allah makin banyak UMKM kuliner lokal yang terbantu dan naik kelas,” tutupnya.
Syafira Devani Putri
konten kreator kuliner
kulinersby
rekomendasi kuliner
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
| Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
|
|---|
| Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
|
|---|
| 8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
|
|---|
| Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
|
|---|
| Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Syafira-Devani-Putri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.