Berita Viral

SENASIB Sultan Rif'at, Akbar Terjerat Kabel Optik di Leher saat Naik Motor, Bali Tower Dipolisikan

Akbar (21), seorang pengendara motor, mengalami nasib serupa Sultan Rif'at Alfatif, lehernya terjerat kabel optik di Jakarta. 

Editor: Musahadah
kolase kompas.com/istimewa
Akbar (21), pengendara motor mengalami nasib serupa Sultan Rif'at yang lehernya terjerat kabel optik. Masih beruntung karena ini. 

Setelah menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba ada mobil SUV yang berhenti di depan motor korban. Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan.

Sopir SUV yang bergerak perlahan untuk melewati kabel menjuntai diduga salah perhitungan.

Sebab, sopir diduga tak menyadari kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.

 "Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ujar Fatih, ayah Sultan.

"Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jeratan kabel," sambung dia.

Korban yang tak sadarkan diri kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama.

Akibat kecelakaan itu, Sultan kesulitan untuk berkomunikasi. Ia bahkan tidak bisa berbicara selama hampir tujuh bulan ini.

Sultan juga tak bisa lagi bernapas melalui hidung dan mulut. Ia harus menggunakan alat bantu pernapasan yang dipasang dari leher. Sultan juga hanya bisa mengonsumsi cairan.

Akibatnya, berat badannya terus menyusut.

Kecewa Pernyataan Sekda DKI Jakarta

Joko Agus Setyono (kiri) dan Sultan Rif'at (kanan), Korban Jeratan Kabel Optik. Pernyataan Joko bikin keluarga Sultan Rif'at kecewa. Simak biodatanya.
Joko Agus Setyono (kiri) dan Sultan Rif'at (kanan), Korban Jeratan Kabel Optik. Pernyataan Joko bikin keluarga Sultan Rif'at kecewa. Simak biodatanya. (kolase Wartakota dan Kompas.com)

Begini lah kekecewaan ayah Sultan Rif'at Alfatif saat mendengar pernyataan Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono tentang insiden yang menimpa anaknya. 

Sebelumnya, Joko Agus Setyono menjelaskan kronologi leher Sultan Rif'at Alfatih terjerat kabel melintang di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan pada 5 Januari 2023.

Menurut Joko, peristiwa itu berawal saat kabel fiber optik milik PT Bali Tower Sentra jatuh tersenggol truk yang ketinggiannya berlebih.

"Ini ada kabel antara dua jalan, tetapi ada truk melebihi tingginya sehingga (kabel) terjatuh," ujar Joko saat Rapat Badan Anggaran di DPRD DKI Jakarta, Kamis (3/8/2023).

"Di belakangnya (truk) itu ada mobil Innova, ketarik sama mobil Innova, lalu di belakang ada motor yang kemudian kena leher (Sultan)," kata Joko.

Baca juga: BIODATA Joko Agus yang Pernyataannya Bikin Kecewa Keluarga Sultan Rifat Korban Jeratan Kabel Optik

Joko mengatakan, PT Bali Tower Sentra juga telah berusaha menemui keluarga Sultan untuk membicarakan kompensasi akibat peristiwa itu.

Namun, pertemuan PT Bali Tower Sentra dan keluarga Sultan tidak menghasilkan kesepakatan.

"Sudah sepakat akan diobati, kemudian begitu diobati ada kompensasi. Saya mendengarkan penjelasannya, ada sekitar Rp 2 miliar atau berapa, terus akhirnya meningkat lagi tidak selesai-selesai," ucap Joko.

Joko mengatakan, terus meningkatnya angka kompensasi yang diminta keluarga diduga karena kasusnya telah mencuat ke publik dan ramai di media sosial.

"Mungkin dengan media sosial itu membuat angka kompensasinya meningkat. Barangkali," ucap Joko.

Pernyataan Sekda DKI Jakarta itu langsung membuat kecewa Fatih, ayah Sultan Rif'at. 

Fatih siap membeberkan secara terperinci perihal permintaan uang kompensasi atas kecelakaan yang menimpa Sultan.

Ia tak ragu untuk menghadap Sekda andai ada pihak yang memfasilitasi pertemuan keduanya.

"Saya sangat kecewa. Mohon difasilitasi untuk bisa bertemu Pak Sekda," singkat Fatih.

Sementara kuasa hukum keluarga Sultan, Tegar Putuhena mengatakan, pernyataan Joko mengenai uang kompensasi merupakan pernyataan sepihak.

Sebab, Sekda tidak meminta keterangan keluarga korban terlebih dulu sebelum membuat pernyataan.

Tegar bahkan menilai Pemprov DKI layaknya juru bicara PT Bali Towerindo Sentra.

"Sekda terlalu buru-buru menyampaikan tanpa konfirmasi terlebih dahulu ke pihak korban. Dari sini kita bisa lihat keberpihakannya," ujar Tegar saat dihubungi, Sabtu (5/8/2023), melansir dari Kompas.com.

"(Keluarga) tidak pernah sama sekali (meminta uang kompensasi lebih). Itu Sekda kayaknya rangkap jabatan jadi jubirnya Bali Tower deh.

Coba cek rekening dan LHKPN-nya," lanjut dia.

Tegar pun menyayangkan pernyataan Joko yang cenderung berat sebelah.

Pernyataan itu membuat Pemprov DKI terlihat condong berpihak ke PT Bali Towerindo Sentra Ia menilai, Pemprov DKI lebih sayang kepada perusahaan kabel fiber optik dibanding korban.

"Sekda dan mungkin Pemda, sepertinya lebih sayang dengan Bali Tower ketimbang sama Sultan yang celaka," ucap Tegar.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabel Menjuntai Kembali Makan Korban, Total Ada 3 Kasus Sepanjang Tahun Ini">>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved