SURYA.CO.ID - AKIBAT maraknya penggunaan media sosial, banyak anak muda yang terjerat. Hingga melupakan segala hal hanya demi tak ingin ketinggalan tren. Ujungnya, mereka hanya jadi follower.
Kekhawatiran itulah yang disuarakan sebagai pesan yang ingin coba disampaikan oleh IPH West Dance Crew. Tim dance dari SMA IPH West Surabaya. Melalui koreografi mereka saat perform pada DBL Dance Competition 2023 Java Series-North Region, di DBL Arena Surabaya.
Abigail Nadiezda, kapten IPH West Dance Crew menjelaskan, jika dalam koreografinya ada seseorang yang terjerat media sosial dan membuat dirinya tak lagi mengenal identitas atau talentanya sendiri, "Lalu dia mencoba menemukan identitasnya sendiri dan berhasil. Intinya kenapa kita harus ikut-ikutan dan bukan jadi trendsetter-nya aja," jabarnya.
Mengawali koreografi dengan beberapa personel seperti berada dalam layar handphone yang membuka salah satu aplikasi sosial media. Dilanjutkan dengan aksi dance yang atraktif. Penampilan IPH West Dance Crew sangat menghibur. Ditambah kostum warna-warni yang mereka kenakan.
Dalam persiapannya, mereka hanya memerlukan waktu sebulan. Dengan durasi latihan dua sampai tiga kali dalam seminggu. "Banyak keseruan pas latihan, ketika kita salah gerakan tapi malah ketawa bareng. Terus biasanya ngobrol atau jalan bareng selesai latihan biar kita makin akrab dan kompak," jelasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.