Berita Viral

BIODATA Joko Agus yang Pernyataannya Bikin Kecewa Keluarga Sultan Rif'at Korban Jeratan Kabel Optik

Inilah profil dan biodata Joko Agus Setyono, Sekda DKI Jakarta yang pernyataannya bikin keluarga Sultan Rif'at kecewa.

kolase Wartakota dan Kompas.com
Joko Agus Setyono (kiri) dan Sultan Rif'at (kanan), Korban Jeratan Kabel Optik. Pernyataan Joko bikin keluarga Sultan Rif'at kecewa. Simak biodatanya. 

SURYA.co.id - Inilah profil dan biodata Joko Agus Setyono, Sekda DKI Jakarta yang pernyataannya bikin keluarga Sultan Rif'at kecewa.

Diketahui, berita viral mahasiswa Universitas Brawijaya bernama Sultan Rif'at terjerat kabel optik hingga kini masih jadi sorotan.

Berbagai pihak angkat bicara termasuk Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono.

Namun, pernyataan Agus ternyata justru membuat keluarga Sultan Rif'at kecewa.

Kekecewaan itu bersumber dari pernyataan Agus yang menuduh keluarga korban meminta uang kompensasi dengan nominal tinggi ke PT Bali Towerindo Sentra selaku pemilik kabel yang menjerat Sultan.

Kuasa hukum keluarga Sultan, Tegar Putuhena mengatakan, pernyataan Joko mengenai uang kompensasi merupakan pernyataan sepihak.

Sebab, Sekda tidak meminta keterangan keluarga korban terlebih dulu sebelum membuat pernyataan.

Tegar bahkan menilai Pemprov DKI layaknya juru bicara PT Bali Towerindo Sentra.

"Sekda terlalu buru-buru menyampaikan tanpa konfirmasi terlebih dahulu ke pihak korban. Dari sini kita bisa lihat keberpihakannya," ujar Tegar saat dihubungi, Sabtu (5/8/2023), melansir dari Kompas.com.

Baca juga: TERKUAK Biaya Pengobatan Sultan Rifat dari Kapolri, Mahfud MD Minta Bali Tower Lebih Manusiawi

"(Keluarga) tidak pernah sama sekali (meminta uang kompensasi lebih). Itu Sekda kayaknya rangkap jabatan jadi jubirnya Bali Tower deh.

Coba cek rekening dan LHKPN-nya," lanjut dia.

Tegar pun menyayangkan pernyataan Joko yang cenderung berat sebelah.

Sultan Rifat, mahasiswa UB yang terjerat kabel optik hingga tak bisa bicara dan bernafas dari hidung.
Sultan Rifat, mahasiswa UB yang terjerat kabel optik hingga tak bisa bicara dan bernafas dari hidung. (kolase istimewa)

Pernyataan itu membuat Pemprov DKI terlihat condong berpihak ke PT Bali Towerindo Sentra Ia menilai, Pemprov DKI lebih sayang kepada perusahaan kabel fiber optik dibanding korban.

"Sekda dan mungkin Pemda, sepertinya lebih sayang dengan Bali Tower ketimbang sama Sultan yang celaka," ucap Tegar.

Sementara itu, ayah korban bernama Fatih mengungkapkan, dirinya siap membeberkan secara terperinci perihal permintaan uang kompensasi atas kecelakaan yang menimpa Sultan.

Ia tak ragu untuk menghadap Sekda andai ada pihak yang memfasilitasi pertemuan keduanya.

"Saya sangat kecewa. Mohon difasilitasi untuk bisa bertemu Pak Sekda," singkat Fatih.

Lantas, seperti apa profil dan biodata Joko Agus?

Melansir dari Wikipedia, Joko Agus Setyono lahir 11 Desember 1968.

Ia adalah Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta yang menjabat sejak tanggal 13 Februari 2023.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Perwakilan BPK Provinsi Bali sejak tahun 2022.

Beliau menggantikan posisi Uus Kuswanto yang menjabat pelaksana tugas Sekda DKI Jakarta selama 2,5 bulan.

Ia awalnya berkarier di wilayah Badan Pemeriksa Keuangan sebelum akhirnya terpilih dalam tahapan seleksi jabatan Sekretaris Daerah DKI Jakarta pada tahun 2023.

Joko Agus Setyono lahir di Kebumen pada tanggal 11 Desember 1968, ia berasal dari desa Sawangan, Kuwarasan, Kebumen, Jawa Tengah.

Beliau merupakan alumni SMAN Gombong angkatan 1987.

Joko Agus Setyono memulai kariernya sebagai pegawai negeri sipil pada tahun 1996 sebagai Auditoriat Utama Keuangan Negara.

Ia banyak malang melintang di ruang lingkup Badan Pemeriksa Keuangan dan telah mendapat penghargaan penghargaan Satyalancana Karya Satya setelah berkarier selama 10 Tahun.

Pada tanggal 15 Februari 2023, penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono melantik Joko Agus Setyono sebagai Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta.

Pernyataannya Kontroversial

Baru-baru ini Joko Agus Setyono menjelaskan kronologi leher Sultan Rif'at Alfatih terjerat kabel melintang di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan pada 5 Januari 2023.

Menurut Joko, peristiwa itu berawal saat kabel fiber optik milik PT Bali Tower Sentra jatuh tersenggol truk yang ketinggiannya berlebih.

"Ini ada kabel antara dua jalan, tetapi ada truk melebihi tingginya sehingga (kabel) terjatuh," ujar Joko saat Rapat Badan Anggaran di DPRD DKI Jakarta, Kamis (3/8/2023).

"Di belakangnya (truk) itu ada mobil Innova, ketarik sama mobil Innova, lalu di belakang ada motor yang kemudian kena leher (Sultan)," kata Joko.

Joko mengatakan, PT Bali Tower Sentra juga telah berusaha menemui keluarga Sultan untuk membicarakan kompensasi akibat peristiwa itu.

Namun, pertemuan PT Bali Tower Sentra dan keluarga Sultan tidak menghasilkan kesepakatan.

"Sudah sepakat akan diobati, kemudian begitu diobati ada kompensasi. Saya mendengarkan penjelasannya, ada sekitar Rp 2 miliar atau berapa, terus akhirnya meningkat lagi tidak selesai-selesai," ucap Joko.

Joko mengatakan, terus meningkatnya angka kompensasi yang diminta keluarga diduga karena kasusnya telah mencuat ke publik dan ramai di media sosial.

"Mungkin dengan media sosial itu membuat angka kompensasinya meningkat. Barangkali," ucap Joko.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved