Berita Viral

SOSOK Zaharman Guru di Bengkulu yang Dikatapel Wali Murid hingga Buta, Berawal Hukum Siswa Merokok

Usai dikatapel wali murid, mata Zaharman, guru di Bengkulu, mengalami kebutaan. Ini sosok Zaharman.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
Kompas.com/Firmansyah, HO TribunBengkulu.com
Inilah sosok Zaharman, guru di Bengkulu yang buta usai matanya dikatapel wali murid. 

SURYA.CO.ID - Inilah sosok Zaharman, guru di Bengkulu yang dikatapel salah seorang wali murid.

Usai dikatapel wali murid, Zaharman mengalami luka serius pada mata hingga harus menjalani operasi.

Mata Zaharman yang dikatapel wali murid tersebut kini tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Akibat aksi tidak bertanggung jawab wali muridnya tersebut, Zaharman kini mengalami kebutaan.

Lantas, siapakah sosok Zaharman?

Sosok Zaharman

Zaharman merupakan guru berusia 58 tahun.

Ia mengajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Diketahui, Zaharman merupakan guru olahraga.

Namanya mencuat lantaran menjadi korban keberingasan orang tua siswa.

Dilansir Surya.co.id dari TribunBengkulu.com, ia menjadi korban penganiayaan oleh orangtua/wali murid, Selasa (1/8/2023).

Ia dianiaya dengan menggunakan ketapel yang mengenai mata kanan guru olahraga SMA ini.

Akibatnya Zaharman kini tidak bisa melihat. Zaharman harus menjalani operasi.

Bahkan bola mata yang sebelumnya masih bisa melihat dengan jelas terpaksa diangkat oleh dokter karena sudah hancur terkena ketapel.

Sementara bola mata sebelah kiri telah mengalami katarak.

Saat ini Zaharman masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Ar Bunda Kota Lubuklinggau. 

Kondisi terkini Zaharman ini diungkap anak kandungnya, Ilham Mubdi kepada TribunBengkulu.com.

Kondisi Zaharman guru di Bengkulu yang menjalani perawatan medis karena dikatapel orang tua murid (KOMPAS.COM/FIRMANSYAH)
Kondisi Zaharman guru di Bengkulu yang menjalani perawatan medis karena dikatapel orang tua murid (KOMPAS.COM/FIRMANSYAH) (KOMPAS.COM/FIRMANSYAH)

"Kondisi ayah Alhamdulilah sekarang sudah sadarkan diri, tapi mata ayah saya sisa satu lagi. Dinyatakan cacat permanen mas karena hancur bola mata sebelah kanannya," ungkap Ilham sedih.

Ilham membenarkan bahwa operasi yang dilakukan di RS Ar Bunda itu adalah pengangkatan bola mata.

Karena dari hasil pemeriksaan, luka yang dialami mata kanannya sangat berat sehingga sudah tidak berfungsi lagi.

Selain itu, ia juga mengaku bahwa ayahnya kemungkinan mengalami kebutaan permanen didua mata. Mengingat saat ini mata kiri ayahnya telah mengalami katarak.

"Mata kiri sudah kabur karena katarak, mata kanan ini yang normal sebelumnya, tapi sekarang kanannya sudah diangkat, jadi ada kemungkinan buta dua-duanya mas," beber Ilham.

Kronologi Kejadian

Berdasarkan informasi yang diterima, kejadian bermula saat korban yakni Zaharman menegur atau menindak muridnya yang sedang merokok di belakang sekolah dan saat jam sekolah.

Saat itu, seusai ditindak sang murid berinisial PDM (16) lantas berlari dan pulang ke rumahnya memanggil orangtua.

Mendapati pengaduan dari sang anak, orangtuanya yakni Ar (45) langsung mendatangi sekolah.

Ar langsung masuk ke sekolah dan berkata kepada kepada satpam jika anaknya dipukul oleh korban.

Kemudian satpam berusaha menahan atau melerai namun wali murid ini lantas mengeluarkan pisau dan ketapel.

Akhirnya setelah upaya paksa, orangtua siswa ini berhasil masuk ke sekolah dan bertemu dengan korban.

Baca juga: Saat Sejumlah Sekolah Minim Siswa, Ponorogo Juga Masih Kekurangan Ratusan Tenaga Guru

Saat itu, wali murid tersebut lantas langsung mengarahkan ketapel kepada korban yang mengenai matanya.

Melihat mata korban mengeluarkan berdarah, wali murid itu lantas panik dan langsung berlari ke luar dari sekolah.

Kapolsek PUT IPTU Hengky Noprianto, SH, MH mengatakan sudah menerima laporan resmi soal dugaan penganiayaan yang dialami Zaharman.

Saat ini pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait laporan kasus penganiayaan ini.

"Laporan sudah masuk, tentu akan kita tindaklanjut

Minta Dikembalikan seperti Semula

Sementara itu, dilansir Surya.co.id dari TribunBengkulu.com, sejumlah guru di sekolah Zaharman mengaku sedih dan trauma atas kejadian yang menimpa Zaharman.

Kepala sekolah beserta guru lainnya ini berharap mata rekannya itu bisa dikembalikan seperti semula.

"Bener mas, kasihan teman dan rekan saya ini, matanya buta, kita berharap itu bisa dikembalikan kayak semula mas," kata kepala sekolah, Riswanto.

Riswato juga mengaku sangat menyesal karena saat kejadian tidak dapat melindungi rekannya itu.

Ia juga sama sekali tidak mengetahui adanya peristiwa tersebut karena berlangsung sangat cepat sekali.

Riswanto baru mengetahui rekannya ini mengalami peristiwa tragis setelah para siswa berteriak.

"Itu kejadiannya cepat sekali, tiba-tiba guru saya ini sudah terduduk dan berdarah matanya.

Baca juga: NASIB Guru di Bengkulu Dikatapel Wali Murid Kini Buta Permanen, Bermula dari Hukum Siswa Merokok

Saya sangat menyesal mas, sebagai kepsek seharusnya saya bisa melindunginya,"lanjut Riswanto.

Riswanto berharap agar pelakunya bisa mendapatkan hukuman berat. Juga berharap adanya solusi agar mata rekannya yakni Zaharman bisa kembali normal seperti sedia kala.

"Saya minta itu mas, minta dia kembali seperti semula, sehat seperti awalnya.

Saya minta pelaku ini mengembalikan matanya mas," harap Riswanto.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved