Berita Surabaya

Permintaan Semen di Juni 2023 Membaik, SIG Optimistis Kinerja Semester II akan Tumbuh Positif

PT Semen Indonesia Tbk (Persero) memproyeksi kinerja di semester II tahun 2023 ini akan tumbuh positif.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
SIG
ApexCrete, solusi beton dalam pembangunan lantai gudang atau fasilitas industri dengan tehnologi laser screed serta 3D profilers, sebagai salah satu produk SIG yang mulai menarik bagi pasar. 

SURYA.co.id | SURABAYA - PT Semen Indonesia Tbk (Persero) memproyeksi kinerja di semester II tahun 2023 ini akan tumbuh positif.

Optimisme tersebut mereka sampaikan setelah melihat hasil laporan kinerja semester I tahun 2023 yang tumbuh, serta adanya peningkatan permintaan semen pada Juni 2023 lalu.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan dengan adanya permintaan semen yang mulai menunjukkan perbaikan pada bulan Juni, akan diikuti permintaan yang meningkat di bulan-bulan selanjutnya.

"Selain itu kami juga meningkatkan pendapatan dari ekspor," kata Vita, Selasa (1/8/2023).

Selain ekspor untuk peningkatan utilisasi, SIG juga akan terus fokus meningkatkan efisiensi indeks produksi, biaya energi dan distribusi, dan area-area operasional lainnya dengan biaya yang lebih kompetitif.

“Perbaikan permintaan dan peningkatan penjualan ekspor akan membantu menciptakan peluang-peluang untuk SIG bisa meningkatkan volume penjualan dan optimalisasi utilisasi. Penerapan operational excellence yang terus berlanjut juga diharapkan akan mendorong pertumbuhan profitabilitas yang berkelanjutan,” jelas Vita.

Sementara itu terkait kinerja keuangan periode Januari sampai Juni tahun 2023 atau semester I, pendapatan tercatat sebesar Rp 17,03 triliun.

Beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp 12,61 triliun.

EBITDA tercatat sebesar Rp 3,5 triliun.

"Laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 866 miliar," ungkap Vita.

Capaian itu menunjukkan adanya peningkatan pendapatan sebesar 2 persen menjadi Rp 17,03 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 16,70 triliun.

Meskipun pasar domestik terkontraksi 5 persen, namun SIG mampu menjaga volume penjualan total tumbuh 0,1 persen yang didorong oleh pertumbuhan penjualan ekspor.

"SIG juga berhasil menurunkan beban operasional sebesar 9,5 persen menjadi Rp 2,54 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 2,81 triliun dibandingkan periode tahun lalu," ungkap Vita.

Beban keuangan bersih turun 15,3 persen menjadi Rp 590 miliar dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 697 miliar.

Kinerja positif tersebut membuat SIG berhasil membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 866 miliar atau naik 3,1 persen dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 840 miliar.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved