Aspal Jalan Pasar Kembang Meletus
4 FAKTA Aspal Jalan Pasar Kembang Surabaya Meletus hingga Bentuk Gundukan se-Dada, Ini Penyebabnya
Terungkap fakta-fakta menarik dari kejadian aspal jalan Pasar Kembang, Surabaya tiba-tiba meletus yang viral di media sosial.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Musahadah
"Sebenarnya kondisi retakan dengan gundukan kecil itu, sudah muncul sejak senin sore. Ternyata makin besar pagi tadi," pungkasnya.
3. Efek pemasangan pipa PDAM
Gundukan tersebut ternyata diakibatkan oleh efek pemasangan pipa air PDAM baru yang proyek pengerjaannya telah dimulai sejak beberapa bulan lalu.
Kepala Manajer Proyek Perpipaan PDAM Kota Surabaya, Louis Andilun Gatu menerangkan, karakteristik gundukan gunung aspal tersebut memiliki ketinggian sekitar satu meter, dan lebar diamater dampak pada aspal jalan sekitar empat meter.
"Tadi 1 meter tanah yang terangkat. Diameter pipa yang akan kami pasang, 600 mm. Diameter lubang dibawah 900 mm. Kalau diamater dampak sekitar 4 meter," ujarnya saat ditemui awak media di lokasi.
Louis menambahkan, sejak pekan laku, pihaknya sedang berupaya memasang atau memasukkan pipa baru tersebut ke dalam tanah.
Dan selama proses tersebut, ia mengaku, para pekerja yang melakukan proses pemasangan tersebut mengalami kendala dengan kondisi tanah di dalamnya.
"Karena ada rongga. Kita juga tidak tahu karakter tanah di tengah. Proses penarikan memang cukup berat. Kita mulai sabtu, minggu, senin. Kita sudah melakukan cleaning, istilah kami creamer dan cleaning artinya penambahan chemical. Supaya lubang terbentuk dengan sempurna," jelasnya.
Setelah proses pembentukan lubang rongga berhasil secara sempurna, sesuai dengan perkiraannya.
Ternyata, para pekerja menemukan adanya kemunculan air berintensitas kecil dari tanah.
Namun kondisi tersebut dapat diatasi dengan baik, sehingga air tidak lagi muncul.
Louis menambahkan, pihaknya kembali melakukan penarikan pipa air baru agar terpasang dengan sempurna.
Ternyata, saat proses penarikan pipa baru tersebut terdapat material tanah yang terdorong ke atas hingga akhirnya naik menjadi gundukan.
"Ternyata saat lubang sudah terbentuk sempurna, ada air yang keluar kecil. Teman teman sudah antisipasi kemarin. Bahwa air keluar kecil. Terakhir malem (Selasa), engga keluar air, kita tarik pipa, material yang masuk terdorong ke atas, akhirnya sampai naik," terangnya.
"Jadi dorongan akibat crack awal yang sudah mengisi rongga. Dilihat konturnya tadi ternyata berpasir. Pasir memang salah satu problem kami, kalau menghadapi tanah berpasir. Otomatis kami melakukan penambahan chemical," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.