Berita Viral

UPDATE Nasib Nanda Maulidya yang Lolos Paskibraka Nasional Tapi Diganti: Orangtua Buka Suara Lagi

Inilah update terbaru nasib Nanda Maulidya, siswi SMA yang lolos calon Paskibraka nasional tapi diganti peserta lain. Orangtuanya buka suara lagi.

kolase Tribun Sultra
kolase foto Nanda Maulidya, siswi SMA yang Lolos Paskibraka Nasional Tapi Diganti. Simak update nasibnya. 

SURYA.co.id - Kekesalan masih tampak menyelimuti orangtua Nanda Maulidya, siswi SMA yang lolos calon Paskibraka nasional tapi diganti peserta lain.

Ibu Nanda Maulidya, Hasnah, bahkan menyebut seolah-olah memang sengaja dilakukan untuk menjatuhkan putrinya.

Hasnah mengungkapkan, penggantian nama putrinya tersebut terkesan mendadak.

Kabar penggantian diterimanya pada 13 Juli 2023, atau dua hari jelang masa diklat nasional di Jakarta pada 15 Juli 2023.

Nama Nanda digantikan oleh nama peserta cadangan.

Padahal saat itu, putrinya sudah mempersiapkan segala sesuatunya.

"Saya kaget, kecewa kok yang cadangan naik, kenapa bukan Nanda. Jadi surat (penghentian) tersebut tanggal 13 Juli sore, yang cadangan dan satu putra berangkat tanggal 15 Juli ke Jakarta," kata Hasnah, Minggu (23/7/2023), melansir dari Bangka Pos.

Mata minus Kondisi kesehatan mata atau mata minus disebut menjadi alasan digantinya Nanda.

Namun Hasnah mengungkapkan, putrinya telah menjalani medical check up (MCU) tanggal 15 sampai 17 Juni 2023 di RS Chasan Boesire Ternate.

Nanda Maulidya, Calon Paskibraka Nasional 2023 Maluku Utara
Nanda Maulidya, Calon Paskibraka Nasional 2023 Maluku Utara (KOLASE IST)

MCU dilakukan sekitar satu bulan setelah adanya Surat Keputusan Nomor 800/018/Dispora tentang Penetapan Peserta Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) Tingkat Nasional Utusan Provinsi Maluku Utara 2023 tanggal 16 Mei 2023.

Dalam surat itu, nama Nanda disebut masuk sebagai peserta Paskibraka Nasional'> Paskibraka Nasional yang mewakili Maluku Utara.

Tanggal 17 Juni, kata Hasnah, hasil MCU dikirimkan ke pusat.

Dua hari kemudian, pusat melakukan zoom meeting dengan panitia di semua provinisi di Indonesia.

Hasnah ketika itu sempat menanyakan kondisi Nanda.

"Sempat saya tanyakan hasil MCU-nya Nanda, katanya aman, terus saya diam, saya bilang Alhamdullah. Tanggal 13 Juli muncul surat itu (penggantian)," katanya.

Menurutnya di tanggal 13 Juli 2023 ada dua surat yang mereka terima.

Pertama, pemanggilan Paskibraka Tingkat Pusat perwakilan Maluku Utara.

Surat kedua, pemberitahuan pada Nanda Maulida yang tidak lolos lantaran memiliki mata minus 1,5. Adapun menurut panitia, kesehatan mata peserta harus normal.

"Kurang lebih seperti itu jawaban dari BPIP Pusat, sedangkan yang saya tahu persyaratan mengikuti seleksi Paskibraka Tingkat Nasional, persyaratan mata di angka plus atau minus 2,0," katanya.

Hasnah mengatakan, dari pemeriksaan dokter mata di Ternate, Nanda dinyatakan memenuhi syarat seleksi calon Paskibraka Nasional'> Paskibraka Nasional.

“Herannya setelah pembacaan surat keputusan kenapa masih ada seleksi lagi, yaitu MCU, jadi seakan-akan menjatuhkan anak saya. Jadi saya harapkan kepada panitia provinsi ataupun pihak yang terkait di dalamnya mewakili Maluku Utara ke depan tidak perlu seleksi lagi," katanya kecewa.

"Jadi tunjuk langsung saja dari awal, kasihan anak-anak sudah mengikuti tahapan seleksi tapi ujung-ujungnya seperti ini,” lanjut dia

Kisah Lengkap Nanda Maulidya

Nanda Maulidya, calon Paskibraka Nasional 2023 yang tiba-tiba diganti peserta lain pada H-2 keberangkatan.

Kronologi Nanda gagal menjadi petugas Paskibraka Nasional 2023 mewakili Provinsi Maluku Utara diungkap Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Maluku Utara, Bachtiar Husni.

Siswi SMA Negeri 8 Ternate itu awalnya dinyatakan memenuhi standar Calon Paskibkara Nasional (Capaska).

Dengan demikian, Nanda layak mengikuti Diklat Paskibraka Nasional 2023.

Namun, alasan Nanda digugurkan jelang pemberangkatan tersebut karena terkendala masalah kesehatan mata.

Berdasarkan keterangan kliennya, Nanda Maulidya sudah melalui tahapan seleksi panjang.

Namun pada 13 Juni 2023 tepatnya dua hari sebelum diberangkatkan, keikutsertaan Nanda Maulidya dianulir dengan alasan bermasalah pada hasil tes MCU.

Berdasarkan hasil MCU usulan Capaska 2023, Nanda disebutkan bermasalah pada mata minus dengan ukuran 20/80.

Pemeriksaan THT ditemukan tonsil T2-T2 sehingga tidak memenuhi standar Capaska Pusat sesuai Juknis Nomor 267/PE/02/2023/D5.

“Surat seperti ini kemudian kami sesalkan, padahal kita ketahui bersama, proses MCU telah dilewatinya,” kata Bachtiar.

Padahal, Nanda Maulidya sebelumnya sudah melalui proses MCU dan dinyatakan memenuhi standar.

“Ini yang kami pertanyakan. Kenapa justru hasil yang sudah ditandatangani dr Hartati Abdurajak (dr RSUD CB) bahwa yang bersangkutan telah memenuhi standar pada 7 Juni 2023,” jelasnya.

Dengan demikian, kata Bachtiar, tidak ada alasan untuk menggugurkan Nanda Maulidya.

“Prinsipnya tidak ada alasan menggugurkan Nanda Maulidya karena hasil MCU-nya jelas,” ujarnya.

“Sehingga kami bersikeras memperjuangkan, apa yang semestinya menjadi hak dia,” kata Bachtiar menambahkan.

Dengan hal tersebut, dia mendesak Dispora Ternate dan Maluku Utara melayangkan surat dan pemohonan ke BPIP untuk meninjau kembali keputusan Paskibraka 2023 asal Provinsi Malut.

“Permasalahannya SK dan MCU sudah ada. Tetapi digugurkan dengan alasan MCU lagi. Menurut kami ini alasan yang dibuat-buat BPIP,” jelasnya.

“Karena dalam hal ini ada administrasi cacat, yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu,” ujarnya menambahkan.

Atas hasil tersebut, Nanda Maulidya mengaku kecewa dengan keputusan BPIP yang menggugurkan dirinya 2 hari jelang pemberangkatan diklat.

Menurutnya, masyarakat sudah mengetahui dirinya akan mewakili Provinsi Malut pada Upacara HUT RI ke-78 di Istana Negara.

“Saya sangat kecewa, kenapa tiba-tiba digantikan H-2 sebelum keberangkatan,” katanya.

“Padahal saya sudah berusaha keras, untuk mendapatkan posisi ini,” jelasnya menambahkan.

Menurutnya, SK yang meloloskannya sebagai Paskibraka Nasional'> Paskibraka Nasional 2023 juga sudah ada.

“SK dinyatakan lulus Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Tingkat Nasional sudah ada,” ujarnya.

Nanda Maulidya pun berharap kejadian yang dialaminya tersebut tak menimpa rekan-rekannya yang lain.

“Harapan saya, semoga ke depannya tidak terjadi lagi seperti apa yang menimpa saya,” kata Nanda.

Sebelumnya kisah Nanda Maulidya yang gagal menjadi Paskibraka 2023 mewakili Maluku Utara (Malut) viral di Twitter.

Nama siswi SMA Negeri 8 Ternate, Provinsi Malut, tersebut tetiba diganti dua hari menjelang keberangkatan ke Jakarta.

Kisah Nanda tersebut diunggah sang kakak melalui akun Twitter @justicefornanda, Sabtu (15/7/2023).

Pihak keluarga Nanda Maulidya merasa ada kejanggalan terkait pembatalan sang anak menjadi Paskibraka Nasional'> Paskibraka Nasional 2023.

Kejanggalan tersebut dibeberkan akun @justicefornanda, Senin (17/7/2023), dalam lanjutan utas.

Akun tersebut mengatakan, hasil MCU ulang tak menyinggung soal adanya Tonsil T2-T2 pada Nanda.

Bahkan, saat mengikui Zoom meeting pada 19 Juni 2023, MCU Nanda dinyatakan tidak masalah oleh tim medis pusat.

“Hasil Tonsil T2-T2 tidak disinggung saat nanda disuruh pemeriksaan ulang,” tulis @justicefornanda.

“Saat Zoom membahas hasil MCU Pertama, tim pusat mengatakan tidak ada masalah,” lanjutnya dikutip dari Tribunnews.com.

Selain itu, kedatangan Muhtafia MCU tanpa adanya surat resmi juga menjadi sorotan pihak Nanda.

“Tidak ada surat resmi saat cadangan (Muhtafia) datang melakukan MCU,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMAN 8 Kota Ternate, Sri Hargiyanti, turut mengungkapkan kejanggalan batalnya Nanda menjadi Paskibraka Nasional'> Paskibraka Nasional.

Sri menuturkan, dokter yang memeriksa Nanda saat MCU, mengatakan mata minus tak menghalangi menjadi Paskibraka Nasional'> Paskibraka Nasional.

“Padahal, kata orang tuanya, bilang dokter pada waktu itu sempat mengatakan kalau minus 6/24 itu masih layak untuk jadi Paskibraka nasional,” jelas Sri.

Sri mengungkapkan keluarga Nanda lewat Kesbangpol Ternate mengirim surat ke BPIP untuk meninjau kembali keputusan pembatalan Nanda.

Apabila tak ada tindak lanjut, maka keluarga Nanda berencana menempuh jalur hukum.

“Tapi, untuk sekarang masih menunggu keputusan dari BPIP pusat,” ujar Sri.

“Jelas-jelas hasilnya 'kan semua juga sudah layak. Sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Ini (pembatalan) cuma mencari celah saja,” katanya menambahkan.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved