Berita Viral

SOSOK M Zadani Haykal Taufiq, Anak Kuli Bangunan yang Lulus Bintara Polri, Ini Perjuangannya

M Zadani Haykal Taufiq (19), anak kuli bangunan di Bandung, Jawa Barat, berhasil lolos seleksi Bintara Polri. Ini sosoknya!

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
IST via Tribun Jabar
M Zadani Haykal Taufiq, anak kuli bangunan yang lulus Bintara Polri 

"Dia mengumpulkan uang dari hasil kerjanya untuk bekal mengikuti seleksi masuk Polisi kembali," ujar dia.

Saat ada perekrutan polisi kembali, Dedy mengatakan, Zadani langsung mengajukan pengunduran diri (resign) dari tempat kerjanya untuk mengikuti seleksi. Beruntung, Zadani mendapat izin dari bosnya.

"Bagi saya uang yang dikumpulkan anak dari hasil kerjanya cukup besar, Rp 2 sampai Rp 3 juta. Itu digunakannya untuk kebutuhan, membuat berkas bekal seleksi dan lainnya, jadi tak minta ke saya," kata Dedy.

Jadi polisi adalah cita-cita sejak kecil

Memang, kata Dedy, tekad anaknya untuk menggapai cita-citanya sangat tinggi, jadi polisi sudah menjadi cita- citanya sejak kecil, bahkan saat ia TK sudah ingin menjadi polisi.

"Saya melihat persiapannya sangat gigih, mulai dari segi fisik dia selalu meluangkan waktunya untuk berolahraga, lari, ngegym, macam-macam," ujarnya.

Untuk mendukung dan membantu anaknya berlatih persiapan seleksi, Dedy mengaku hanya melakukan sesuai kemampuannya.

"Saya bisa ngelas, saya bikinkan buat pull up alakadarnya, saya bikinkan juga buat site up dan lain-lain. Kadang-kadang saya juga yang ngitung atau pegang stopwatch nya pas lagi latihan," ujar Dedi yang terlihat berkaca-kaca saat mengingat perjuangan anaknya.

Memang di depan rumah sederhana yang berukuran sekitar 4x6 meter ini, masih terdapat tiang untuk pull up yang digunakan Zadani berlatih.

Dedy mengatakan, memang banyak orang yang sempat bertanya kepadanya, punya uang berapa anaknya mau masuk polisi.

"Adanya pertanyaan orang tersebut, sempat membuat saya down, maklum pa, saya seorang kuli bangunan, tak banyak pengetahuan. Tapi anak saya bilang biar nanti Dede yang buktiin kalau masuk polisi itu tak pakai uang," kata Dedy.

Dedy mengaku, seorang kuli bangunan tak bisa berkata banyak jika ditanya soal uang, sebab upah sehari dari kerjanya hanya Rp 125 ribu, dan tak setiap hari mendapat pekerjaan.

Sedangkan Istrinya, Fitri, hanya menjadi ibu rumah tangga, dalam mengisi waktunya ia juga mengajar ngaji anak-anak di sekitar rumahnya. Sedangkan kakak Zadani hanya berjualan casing hanphone di pasar kaget.

Jadi, kata Dedy, jika ada yang menanyakan punya uang berapa untuk anaknya jadi polisi, membuatnya ragu dan down.

Namun kata Dedy, anaknya ini yang juga memberi motivasi kepadanya, supaya tetap tegar dan mendukung anaknya meski tak memiliki uang karena masuk polisi itu tak bayar.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved