Berita Kota Mojokerto

Sebelum Ada Kelangkaan Elpiji 3 KG, Pemkot Mojokerto Sudah Perbanyak Jaringan Gas ke 13.486 Rumah

Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto mengatakan pihaknya sudah sejak lama mengantisipasi potensi kelangkaan gas elpiji 3 KG.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Deddy Humana
surya/mohammad romadoni
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari meninjau agen untuk mengantisipasi Kelangkaan elpiji 3 KG di Kota Mojokerto, Rabu (26/7/2023). 

SURYA.CO.ID, KOTA MOJOKERTO - Pemkot Mojokerto melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) sudah mencoba mengantisipasi desas-desus kelangkaan gas elpiji 3 KG, yang sudah terjadi di beberapa daerah.

Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan pihaknya sudah sejak lama mengantisipasi potensi kelangkaan gas elpiji 3 KG. Salah satunya adalah memperbanyak Jaringan Gas (Jargas) PGN untuk pasokan rumah tangga di Kota Mojokerto.

"Pemkot sudah sejak 2018 membangun jaringan gas bersama-sama Kementerian ESDM," jelas Ani, Rabu (26/7/2023).

Menurut Ani, pembangunan jargas rumah tangga ini sebagai energi pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG). Sehingga ke depannya masyarakat dapat berpindah dari menggunakan elpiji ke jargas. "Artinya, masyarakat dapat beralih dari awalnya menggunakan elpiji ke jargas," ungkapnya.

Saat ini ada sekitar 30 persen masyarakat Kota Mojokerto yang telah menggunakan jargas. "Karena wacana pengurangan impor elpiji 3 KG ini sudah lama, maka subsitusinya harus disiapkan. Antara lain pembangunan jargas. Pengguna jargas di Kota Mojokerto ada 13.486 rumah tangga," ucap Ani.

Sebelumnya, Wali kota Mojokerto, Ika Puspitasari meninjau agen elpiji 3 KG menyusul maraknya kelangkaan di sejumlah daerah di Jawa Timur. Sidak agen elpiji 3 KG ini untuk antisipasi potensi kelangkaan gas elpiji 3 KG.

"Stok masih aman dan masyarakat tidak usah melakukan aksi borong atau panic buying, masih ada banyak di pangkalan-pangkalan dan agen. Apalagi sudah ada jargas, sekitar 30 persen rumah tangga kita sudah memakainya, jadi kami optimistis Kota Mojokerto aman," ujar Ning Ita, sapaan Wali Kota Mojokerto.

Meski begitu, Ning Ita tetap melakukan koordinasi dengan Pertamina terkait pendistribusian agar kembali normal dan masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan elpiji 3 KG lagi.

"Ada pangkalan yang mengaku kiriman dikurangi oleh agen, yang biasanya 200 tabung dua hari sekali, kini hanya dikirimi 100 tabung. Itu pun tiga atau empat hari sekali," bebernya.

Salah satu agen elpiji Kota Mojokerto, Vega mengaku memang ada pembatasan terkait penjualan yakni tidak melebihi 3.000 tabung per bulan, padahal sebelumnya sekitar 5.000 tabung per bulan.

Pembatasan itu sebagai upaya pemerintah agar pendistribusian elpiji bersubsidi lebih tepat sasaran. "Kemungkinan ini yang menyebabkan warga khawatir dan akhirnya terjadi panic buying, memborong gas elpiji," pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved