Berita Surabaya

Stop Penumpukan Sampah di Surabaya , AH Thony: Harus Ada Data Riil dan Detail Hingga Pengelolaannya

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A Hermas Thony mendesak agar Pemkot Surabaya serius dalam masalah pengelolaan sampah.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
bobby constantine koloway/surya.co.id
Petugas di TPA Benowo Surabaya sedang melakukan penyemprotan larutan organik untuk mempercepat proses penguraian. 

"Kalau biaya penghancuran dan hasilnya tak sebanding, ya harus dievaluasi," kata Thony yang mulai mengembangkan teknologi sederhana penghancur sampah

Misalnya Surabaya saat ini telah mengadopsi pengelolaan sampah mutakhir.

Namun ternyata hasilnya tak siginifikan, maka harus ditinjau ulang.

Dia juga ingin memastikan pengelolaan sampah dengan mengembangkan pemberdayaan 600 bank sampah yang tersebar di seluruh pelosok kampung harus optimal. 

AH Thony berharap bank-bank sampah ini makin berdaya dan tidak mandek.

"Intinya, kalau sistem yang dipilih antara hasil dan biaya penghancuran limbahnya tidak sebanding, ya perlu di evaluasi.

Tagih PLTS
Yang mutakhir adalah, Pemkot Surabaya bersama pihak ketiga telah mengembangkan pengelolaan sampah di TPA Benowo untuk diolah menjadi listrik.

Ribuan ton sampah itu diubah menjadi listrik.

Inilah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) yang dikembangkan di Surabaya.

Pengelolaan sampah bersama pihak ketiga itu akan menghasilkan listrik dengan kapasitas besar.

Hingga saat ini, Wakil Ketua DPRD ini menantikan nilai manfaat dari PLTS di Benowo ini.

"Masyarakat tentu akan menantikan inovasi yang luar biasa ini," katanya.

Namun AH Thony seperti mendapat fakta berkebalikan.

Pengembangan PLTS di TPA Benowo terpengaruh dengan jumlah sampah Surabaya disebut defisit sampah.

Tapi sekarang kenyataannya sampah menumpuk.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved