Perkenalkan Para Caleg Lewat Podcast GS TV, Cara Golkar Surabaya Gaet Pemilih Milenial

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - DPD Partai Golkar Kota Surabaya menggunakan dunia digital untuk mengenalkan para bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) mereka. Di antaranya dengan memaksimalkan Podcast Golkar Surabaya (GS) TV yang baru-baru ini diluncurkan.

Melalui program tersebut, masyarakat bisa mengenal lebih jauh para kader berlambang Beringin itu. Misalnya, biografi, rekam jejak, hingga program bacaleg ke depan. Terutama, para pemilih dari kalangan milenial dan Gen Z.

Mengutip data KPU Surabaya, pemilih dari kategori gen Z (di bawah usia 23 tahun) mencapai 466.103 pemilih. Kemudian kalangan milenial (berusia 24-39 tahun) mencapai 717.345 pemilh.

Podcast tersebut menjadi pelengkap media sosial (medsos) yang digunakan Golkar Surabaya. Sebelumnya, mereka juga memilih platform media sosial seperti instagram, Facebook dan Twitter sebagai jembatan komunikasi dengan masyarakat.

"Golkar Surabaya melaunching Podcast GS TV sebagai upaya melakukan penetrasi ke khalayak ramai," kata Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, Arif Fathoni di Surabaya, Jumat (21/7/2023).

GS TV selain memiliki kepanjangan Golkar Surabaya TV, juga singkatan dari nama mantan Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya, Gatot Sudjito. Mantan Anggota DPR RI ini telah meninggal beberapa waktu lalu.

"Beliau gugur mendahului kami semua. Semoga kami generasi penerus ini bisa mewakili semangat beliau dalam membesarkan Partai Golkar di Surabaya," kata Toni yang juga anggota DPRD Surabaya ini.

Melalui saluran tersebut, Golkar Surabaya akan mengupas rekam jejak pengabdian masyarakat para bakal caleg Partai Golkar DPRD Surabaya. Masyarakat bisa melihat 50 orang bakal calon anggota dewan (BCAD) dari Golkar Surabaya.

Secara spesifik, model kampanye ini diharapkan bisa menyasar pemilih milenial dan Gen Z. Selain paham teknologi, golongan tersebut juga lebih obyektif dalam memilih wakil di dewan.

Ke depan, Podcast GS TV juga akan menampilkan figur-figur yang telah berkontribusi terhadap masyarakat Surabaya. Misalnya, tokoh di bidang hukum, ekonomi dan sosial.

Sebelumnya, Toni juga mendorong seluruh bacaleg memaksimalkan medsos untuk melihat dinamika trend dan isu yang berkembang di masyarakat setempat. Selanjutnya, para bacaleg bisa menyikapi.

Menurut Toni, pemahaman perkembangan informasi di medsos juga sebagai upaya memenangkan hati para pemilih milenial. "Bacaleg dari Partai Golkar harus kreatif memanfaatkan medsos sebagai sarana menjangkau pemilih," ujar Toni.

Ia tak menampik jumlah pemilih dari generasi milenial dan generasi Z merupakan ceruk suara yang potensial untuk diraih. Karenanya, upaya memanfaatkan media sosial menjadi salah satu pilihan yang diambil, selain melalui cara kerja politik konvensional dan konsolidasi di tingkat partai. *****