Kasus KDRT Selebgram di Tulungagung

LIVE STREAMING Persidangan Selebgram Meylisa Zaara dan RK, Bermula dari Pergoki Chat hingga KDRT

Berikut live streaming persidangan selebgram Meylisa Zaara yang kembali digelar untuk ketiga kalinya hari ini, Selasa (18/7/2023).

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Kolase Surya.co.id
Persidangan selebgram Meylisa Zaara dan RK yang berlangsung hari ini, Selasa (18/7/2023), di Pengadilan Agama Tulungagung. 

Saat itu lah Meylisa meminta untuk mengakhiri hubungannya, karena mumpung belum memiliki anak. 

Lalu, RK meminta maaf dan berusaha meyakinkan Meylisa. 

Meylisa Zaara akan jalani sidang perceraian ketiga hari ini, Selasa (18/7/2023).
Meylisa Zaara akan jalani sidang perceraian ketiga hari ini, Selasa (18/7/2023). (Kolase Surya.co.id)

"Dia minta maaf, katanya gak bisa hidup tanpa aku. Di situ aku kayak masih yakin dia bisa berubah. Dia bisa berubah dan mau sama aku. Apalagi dia juga gak mau mengakui kalau seperti itu. Katanya dia cek in cuma buat healing aja," katanya. 

"Aku udah mau ambil buku nikah, dia meyakinkan. Yang aku fikirkan, nikahku aja heboh, banyak yang mengidam-idamkan, katanya kami couple goals. Aku menjaga ini dan jaga orangtua juga. Nanti kalau orangtuaku tahu, sakitnya gimana," katanya. 

Namun, kesabaran Meylisa akhirnya tidak bisa ditahan ketika dia mendapati chat mesra suami dengan dokter O. 

Hal ini terjadi pada Kamis (15/6/2023) sekitar pukul 17.30 WIB.

Penasehat Hukum Meylisa, Fitri Ernawati mengungkapkan, saat itu, wanita dengan nama asli  Meilisa Marditawati dan RK berada dalam satu mobil dengan seorang teman laki-laki, dan dua teman perempuan.

“Meylisa membaca chat mesra antara suaminya dengan laki-laki yang ada di dalam mobil itu. Meylisa langsung bertanya, ada hubungan apa di antara kalian berdua,” terang Erna.

Pertanyaan dari Meylisa ternyata membuat RK geram dan melakukan kekerasan.

RK mencengkeram tangan Meylisa hingga ada bekas kukunya, lalu menjambak rambut hingga ada rambut yang tercabut.

Meylisa berontak berusaha melepaskan jambakkan hingga kepalanya terbentur.

“Setelah kejadian kekerasan itu Meylisa melapor ke Polres Kediri Kota. Meylisa ingin memberikan efek jera kepada RK,” sambung Erna.

Meylisa sangat terguncang dengan kejadian itu hingga kadang menangis atau tertawa sendiri.

Erna bersama keluarga kemudian sepakat untuk membawa Meylisa ke psikolog.

Menurut psikolog yang menanganinya, Meylisa mengalami trauma yang mengarah ingin menyakiti diri sendiri.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved