Berita Tuban
Intel Gadungan Rayu Ibu Muda di Tuban untuk Cerai dari Suaminya Lalu Kabur, Dijerat 4 Tahun Penjara
Ainul Yakin (45) asal Gresik harus berurusan dengan polisi atas yang mengaku intel dan mengelabui mamah muda di Tuban.
Penulis: M. Sudarsono | Editor: irwan sy
Sosok tiga pria ngaku polisi yang viral mobilnya diamuk massa di dekat pintu masuk Perumahan Citraland, Surabaya, akhirnya terungkap.
Mereka adalah NDPH (31) warga Tandes, Surabaya. Kemudian, OD (35) warga Semampir, Surabaya. Dan, KVGF (31) warga Pare, Kediri.
Diketahui, sebelumnya sempat viral video yang merekam momen sebuah mobil menjadi sasaran amukan massa dekat pintu masuk Perumahan Citraland, Jalan Lontar, Lidah Kulon, Lakarsantri, Surabaya, Sabtu (27/5/2023) malam.
Tampak mobil Toyota Avanza bernopol L-1888-WY yang ditumpangi ketiga pria tersebut ringsek diamuk massa.
Setelah polisi melakukan penyelidikan, akhirnya terungkap mereka adalah komplotan kejahatan pemerasan yang mengaku sebagai anggota Polisi.
Ketiga tersangka ternyata merupakan warga sipil biasa, namun secara menggunakan dalih anggota Polri sebagai modus operandi saat melancarkan aksinya.
Baca juga: KOCAK! Pria Asik Main HP Tak Sadar Motor Tertukar di Minimarket, Baru Sadar 2 Bulan Kemudian
Baca juga: Langgar UU Karena Pakai Logo Pemprov Jatim Saat Bertemu Ganjar, Paguyuban Kades Berkilah Tidak Tahu
Menurut Kapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya Kompol Hakim dua dari mereka pernah terlibat kasus hukum di wilayah hukum Polrestabes Surabaya.
Kompol Hakim menerangkan, tersangka OD merupakan residivis kasus narkotika beberapa tahun lalu.
Kemudian, tersangka NDPH, ternyata namanya terdaftar sebagai tersangka atas Laporan Polisi (LP) penipuan dalam catatan milik SPKT Mapolsek Wonokromo Polrestabes Surabaya.
"Kami amankan sajam. Dan HP milik tersangka. Ada 1 residivis kasus narkoba (tersangka OD). Ada 1 tersangka lain yang LP nya muncul di Polsek Wonokromo, kasus 378 soal penipuan penggelapan," jelasnya, Jumat (14/7/2023).
Sedangkan untuk KVGF, Kompol Hakim tak menampik tersangka ini memiliki kecenderungan orientasi seksual berbeda, yakni suka sesama jenis.
KVGF merupakan pekerja salon kecantikan di Kota Kediri.
Kronologinya berawal saat para tersangka menjemput korban di sebuah hotel kawasan Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya.
Kemudian diajak berkeliling Kota Surabaya, namun di tengah perjalanan, korban dipaksa menyerahkan sejumlah uang senilai Rp15 juta.
Jika tak menuruti keinginan para tersangka. Tersangka OD dan NDPH yang berlagak sebagai anggota Kepolisian satuan intelijen gadungan, bakal membawanya ke markas kepolisian setempat untuk ditangkap.
Desa Rahayu Tuban Beralih ke Pertanian Organik, Hasil Panen Lebih Sehat, Pendapatan Petani Meningkat |
![]() |
---|
Perbaiki Transportasi Publik Bersama Si Mas Ganteng, Pemkab Tuban Raih Penghargaan Nasional WTN |
![]() |
---|
IKS Selenggarakan Silaturahmi di Ponpes Langitan Tuban, Dihadiri Seribuan Orang |
![]() |
---|
Bupati Tuban Terima Penghargaan KemenkopUKM, Pengakuan Atas Upaya Mengembangkan Koperasi dan UKM |
![]() |
---|
Tuban Jadi Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lindra Apresiasi Para Petani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.