Pemilu 2024

Jelang Pemilu 2024, Elektabilitas PDIP Masih Unggul di Kota Surabaya

Survei SSC tersebut dilakukan pada rentang tanggal 20 hingga 30 Juni 2023 di 31 Kecamatan Kota Surabaya.

Foto Istimewa
Peneliti Senior SSC Ikhsan Rosidi dalam kesempatan di Surabaya beberapa waktu lalu 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Elektabilitas PDI Perjuangan nampak masih cukup kokoh di Kota Surabaya, sebagai salah satu daerah basis mereka menjelang Pemilu 2024.

Dalam survei terbaru yang dirilis Surabaya Survey Center (SSC) periode Juni menunjukkan, elektabilitas partai berlambang banteng moncong putih itu unggul di kota pahlawan.

Elektabilitas PDIP berada di posisi puncak dengan angka sebesar 49,2 persen. Lalu, disusul Partai Gerindra dengan elektabilitas 8,6 persen di posisi kedua serta PKB di posisi ketiga dengan elektabilitas 8,2 persen.

Survei SSC tersebut dilakukan pada rentang tanggal 20 hingga 30 Juni 2023 di 31 Kecamatan Kota Surabaya.

Baca juga: Sesuai Nomor Urut Partai, Setiap Tanggal 14 Demokrat Bagikan Sembako ke Janda Tua Bangkalan

Survei ini melibatkan 1.200 responden yang dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Adapun margin of error dalam survei tersebut kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Peneliti Senior SSC Ikhsan Rosidi menganalisa, tren elektabilitas tersebut bisa memotret kinerja mesin partai PDIP yang bisa dinilai relatif efektif.

"Sehingga dari waktu ke waktu tingkat penerimaan masyarakat terhadap PDIP semakin tinggi," ujar Ikhsan dalam paparan hasil surveinya, dikutip Jumat (14/7/2023).

Baca juga: Kronologi Pria Berbusana Pengantin Tendang Mobil di Dekat Stasiun MRT Fatmawati, Videonya Viral

Ikhsan menerangkan, kinerja mesin partai termasuk program yang dapat menyentuh persoalan masyarakat di bawah juga bisa berpengaruh secara elektoral.

Terlebih program riil yang dibutuhkan warga bisa mengerek elektabilitas partai. Meski demikian, Ikhsan menyarankan PDIP perlu terus menggenjot kinerja mereka.

Apalagi, berdasarkan hasil survei itu masih ada sekitar 9 persen dari seluruh responden yang memilih untuk tidak menjawab atau menyatakan tidak tahu atau yang biasa disebut sebagai undecided voters. Hal ini bisa dimanfaatkan sebagai ceruk tambahan.

"Berdasarkan data empirik, perilaku memilih undecided voters ini akan menentukan pilihan pada detik-detik terakhir menjelang hari pencoblosan," tandasnya.

Ikhsan menambahkan selain tiga posisi teratas, partai lain pun mengikuti.

Seperti Partai Demokrat dan Golkar dengan perolehan masing-masing 6,7 persen dan 5,4 persen, PKS dengan 3 persen, Partai NasDem 2,8 persen dan PAN dengan 2,7 persen.

Lalu Perindo 1,7 persen, PSI dan PPP dengan elektabilitas keduanya 1 persen.

"Sisanya seperti Partai Buruh, Gelora, PKN, Hanura, Garuda, PBB, dan Partai Ummat sama-sama memperoleh 0,1 persen," terang Ikhsan.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved