Press Release
Gandeng Kadin Jatim dan HM Sampoerna, Alit Indonesia Beri Pelatihan Duta Dewa Dewi Ramadaya
Yayasan Alit Indonesia berupaya mengembangkan potensi desa melalui program Dewa Dewi Ramadaya.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Yayasan Alit Indonesia berupaya mengembangkan potensi desa melalui program Dewa Dewi Ramadaya.
Hal itu dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa agar tingkat kekerasan kepada anak akibat tekanan ekonomi bisa diminimalisir.
"Di setiap daerah, dipilih Duta Nasional Dewa Dewi Ramadaya yang akan menjadi wakil Alit untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat dalam mengembangkan potensi ekonomi yang dimiliki," kata Yuliani Umrah, Direktur Eksekutif Alit Indonesia, Jumat (14/7/2023).
Program Dewa Dewi Ramadaya oleh Alit Indonesia ini mendapat dukungan dari HM Sampoerna dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim sejak tahun 2022.
"Kadin Jatim berkomitmen untuk mendukung program Dewa Dewi Ramadaya oleh Alit Indonesia yang dilaksanakan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa dan perlindungan anak," kata Adik Dwi Putranto, Ketua Umum Kadin Jatim.
Upaya peningkatan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan ini salah satunya dengan memberikan pelatihan dan pendampingan UMKM dan kurasi produk UMKM binaan Alit, membuka jaringan pasar, serta menyalurkan dan menjualkan produk yang dihasilkan oleh masyarakat desa termasuk pariwisatanya melalui program Dewa Dewi Ramadaya.
Yuliani menambahkan, agar Duta Dewa Dewi Ramadaya ini memiliki kualitas dan kapabilitas tinggi dalam melakukan pendampingan kepada UMKM yang ada di desa, maka Alit Indonesia menggandeng Kadin Jatim dan HM Sampoerna Tbk untuk memberikan diklat atau pelatihan.
"Hal ini juga sebagai bentuk pengembangan keterampilan dan kapasitas mereka," tambah Yuliani.
Mengingat para peserta ini adalah dari kalangan remaja.
Di mana remaja cenderung memiliki jejaring pertemanan yang luas, semangat yang membara dalam belajar dan mengeksplorasi hal baru serta mengembangkan kreatifitas dalam berbagai hal.
"Remaja juga sangat erat dengan dunia maya dan media sosial, sehingga ini menjadi alasan kuat untuk menjadikan remaja sebagai Duta yang dapat mempromosikan dan mengembangkan potensi desa baik melalui jejaring pertemanan, masyarakat, hingga melalui jejaring sosial," beber Yuliani.
Ada dua potensi desa yang menjadi fokus untuk dikembangkan dalam diklat ini.
Pertama, potensi dalam sektor agro atau pertanian yang berfokus pada pengembangan sistem pertanian permakultur dan pemanfaatan hasil panen. Kedua, potensi dalam sector budaya.
"Diklat DDRD diadakan dengan harapan para remaja yang menjadi perwakilan desa dapat memiliki kemampuan dan keterampilan yang kuat dalam mengolah, mengembangkan dan mempromosikan potensi desanya. Sehingga, program ini dapat mendorong percepatan pengembangan potensi desa dan pemajuan budaya," papar Yuliani.
Ada 3 topik utama yang akan dibahas dalam Diklat DDRD. Pertama tentang permakultur.
Topik ini akan dibagi menjadi beberapa materi. Di antaranya, konsep permakultur, pengolahan lahan, pembuatan pupuk padat dan cair, pembibitan, aquakultur, serta penanaman dan perawatan tanaman.
PDIP Surabaya Apresiasi Gagasan KADIN, Garap UMKM dan Investasi Inklusif |
![]() |
---|
Pesta Lebaran Honda Bersama Honda BeAT, Ada Puluhan Ribu Direct Gift |
![]() |
---|
SOS Hadirkan Kegiatan BaktiSOSial, Ciptakan Satu Langkah Bersih untuk Ribuan Senyuman |
![]() |
---|
Bank Jatim Raih Best Public Relations di Ajang IPRA 2024 |
![]() |
---|
Tingkatkan Mutu Pendidikan, Gelar Try Out ANBK 2023 SMP Swasta di Surabaya Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.